Chapter 3

1.8K 194 19
                                    

* * *

"HAO"

Minghao terlonjak ketika suara yang tak asing itu memasuki gendang telinga indahnya

"Kwan?" Minghao bergumam kecil menyebut nama makhluk yang tadinya sedang mondar mandir di depan pintu apartement nya. Minghao dan pria yang tadi dengan baik hati mau membantunya kini berjalan menghampiri Seungkwan. Seungkwan melirik sekilas pria yang berdiri disamping Minghao. Memberikan pandangan curiga yang amat terlihat jelas diraut wajah bulat nya

"Kami bertemu di jalan tadi. Ia membantu membawa belanjaanku" Minghao menjelaskan tanpa diminta sekalipun. Ia sangat paham betul teman nya ini, ia selalu mencurigai orang asing. Bagus!

"Eum. Terimakasih telah membantu teman ku" Seungkwan memberikan senyum pada sosok pria tersebut yang dibalas dengan senyum yang tak kalah ramah nya

"Terimakasih Soonyoung-Ssi, berikan saja pada Seungkwan belanjaan nya" Seungkwan tentu sudah terbiasa dengan kelakuan Minghao, jadi ia dengan segera menerima kantong plastik yang disodor kan pria yang bernama Soonyoung tersebut

"Tidak apa. Lagian aku senang membantu mu, kalau begitu aku permisi dulu. Aku masih harus bekerja. Dan lagi panggil saja aku Hoshi. Sampai jumpa Minghao dan eum..

"Seungkwan"

"Ne. Seungkwan-Ssi sampai jumpa"

"Ne sampai jumpa Hoshi" ucap Minghao dan Seungkwan

* * *

"Bagaimana nama Soonyoung bisa menjadi Hoshi. Aneh sekali, rasanya aku ingin selalu tertawa mengingat nya HaHaHaHa. Yahh!! Minghao bukan kah itu aneh? Dan lagi.. Dari mana kau mengenal nya?" rasanya Minghao ingin sekali menyumpal mulut pria berpipi tembam yang kini tengah duduk di kursi dapur tepat di belakangnya yang tengah menyusun belanjaan ke dalam kulkas

"Diamlah, Kau ini. Kupikir tidak ada yang aneh dengan nama Hoshi, itu terdengar bagus. Mungkin saja itu nama Jepang nya atau apapun aku tidak peduli. Jangan mengurusi orang lain. Tidak ada kerjaan sekali" Seungkwan seketika mencibir mendengar nasihat teman nya

"Wuah baru kali ini aku mendengarmu berbicara begitu. Daebak!" Minghao masa bodoh kali ini. Ia berjalan menghampiri sofa untuk mengistirahat kan diri sejenak. Kaki nya terasa pegal padahal jarak yang dilalui tidak terlalu jauh. Mungkin efek kandungan nya yang sudah tua kini

"Kau belum menjawab pertanyaan ku" Seungkwan mendaratkan pantat montok nya di sebelah Minghao

"Tentang bagaimana kau bisa mengenal pria Jepang itu" Seungkwan melanjutkan ucapan nya setelah melihat raut bertanya di wajah Minghao

"Kami hanya sering bertemu, ia penghuni apartement ini juga hanya berbeda dua lantai dibawah kita. Aku sering bertemu dengan nya jika olahraga pagi saat kandungan ku masih muda dulu. Dan lagi dia bukan pria Jepang ia asli Korea tau"

"Yah aku tau ia pria Korea" Seungkwan mengangguk - anggukan kepalanya mengerti.

"Huah aku bosan sekali" Minghao melirik Seungkwan bosan. Berisik sekali pikirnya.

"Nanti malam aku akan menginap saja disini"

"Wae?"

"Tahu tidak? Dokyung dan teman nya itu sudah datang semalam, dan mereka selalu saja membicarakan hal yang tidak aku pahami. Membosan kan" Seungkwan mempout kan bibir nya menggemaskan

"Jinjja?"

"Ne"

"Apa kau baru saja merajuk? Menyedihkan" Seungkwan memukul pelan paha Minghao yang memang dekat dengan tangan nya saat itu. Kekanakan sekali

[END] Please Im Sorry (GyuHao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang