Chapter 12

1K 93 6
                                    

Mingyu membawa langkahnya menyusuri luasnya bandara.

Sial!!

Ini benar sudah lebih dari seminggu ia berada diluar seoul. Pekerjaan disana benar-benar tidak bisa ditinggalkan.

Mingyu memasuki mobil yang dibawa tuan Cha, menengok sekilas jam dipergelangan tangannya kemudian mengeluarkan suara decakan pelan.

"Apa kita langsung kembali kerumah tuan?" tanya tuan Cha.

"Yah.. Kembali saja kerumah"

Ini sudah mendekati gelap untuk mengunjungi putranya.

Ia akan datang besok saja.

Karena ia sudah lama tidak melihat putranya juga Minghao.

Minghao nya.

. . .

. . .

. . .

Tok

Tok

Tok

"Aku tidak mengunci pintunya eomma"

Nyonya Kim memasuki kamar putranya yang sudah tidak dilihatnya seminggu ini. Tersenyum menghampiri Mingyu yang duduk mensejajarkan kakinya sambil memainkan laptop diatas tempat tidur.

"Berhenti mengerjakan pekerjaanmu. Kau butuh istirahat sayang" Nyonya Kim memberi nasihat pada putranya yang pekerja keras itu, persis seperti ayahnya.

"Aku sudah biasa eomma. Hanya sedikit lagi" ucap Mingyu "Hahhh kau ini, persis seperti appamu"

Mingyu tersenyum.

"Cepatlah menikah. Eomma sudah tidak sabar memiliki cucu"

Gerakan jari Mingyu terhenti. Ia dengan cepat mematikan laptopnya dan menyingkirkan benda itu dari pangkuannya.

Nyonya Kim yang melihat tingkah Mingyu hanya terdiam menunggu respon putranya itu. Sampai kemudian Mingyu meraih tangan eommanya dan menatapnya.

"Apa jika aku melakukan sebuah kesalahan, eomma akan memaafkanku?"

Nyonya Kim terdiam.

Ia menatap lama wajah putranya, membuat Mingyu semakin gugup karena tidak juga mendapat respon.

Ia menatap dalam kedua bola mata eommanya yang juga menatapnya dalam. Nyonya Kim mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi kanan Mingyu.

"Apa kau melakukan sebuah kesalahan?" Nyonya Kim menatap Mingyu.

"Yah.. Sebuah kesalahan yang tidak termaafkan dulu. Tapi, aku mencoba memperbaikinya sekarang"

Nyonya Kim tersenyum.

"Kau memang harus"

Mingyu memejamkan matanya, menikmati elusan dari malaikatnya yang sudah melahirkannya kedunia.

"Jika eomma boleh tau. Apa yang terjadi?" Nyonya Kim bertanya.

Mingyu membuka kedua matanya dan beralih membawa tangan eommanya pada genggaman hangat yang berusaha ia ciptakan.

Ia memang harus mengatakannya sekarang.

Ia harus segera memperkenalkan Minghao dan Gie pada eommanya.

Seperti rencana awalnya.

"Aku menghamili kekasihku saat SHS dulu"

Mingyu dapat merasakan jika eommanya sempat menegang. Namun segera kembali biasa saat Mingyu mempererat genggamannya.

[END] Please Im Sorry (GyuHao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang