4.

415 34 2
                                    


beginning #2

🍂🍂🍂

Hello oh sehun.

Satu kalimat itu tertulis pada selembar kertas.
Hyeoni sudah mengangkat kertas itu di atas kepalanya dan terkadang dia menaruh didepan dadanya, tapi oh sehun si cicit pertama harabeoji tak terlihat juga batang hidungnya.
Merasa dirinya bosan, sekarang hyeoni menutup wajahnya dengan selebaran itu.
Tiba-tiba seseorang mengambil secara lembut benda tipis yang sedang dipegang hyeoni.

"Annyeong hasseyo noona"

Seorang namja menyapa hyeoni dengan wajah datarnya.
Dia sangat tampan, bentuk wajahnya berkolaborasi antara cool dengan cute sampai membuat hyeoni terpana akan pesonanya.

"Nuguseo?" (Kamu siapa?)

"Oh sehun"

Hyeoni malah tertawa dan rasanya dia sekarang sedang salah tingkah.
Tapi itu tidak berlangsung lama, karena hyeoni segera mengajaknya pergi dan sehun mengikutinya.

Dalam kehidupan, ada saatnya kau akan memilih atau dipilih.
Kau memiliki banyak pilihan sehingga kau pun tak tahu pilihan mana yang pantas untuk dipilih.
jika saja kita tahu pilihan yang diambil akan menjamin kehidupan yang begitu baik
maka tak akan ada hal yang salah di dunia ini karena sebuah pilihan.

"Apakah dia adik nya?"

Di satu sisi donghae sedang memikirkan yeoja yang bernama bae joo hyeon.
Tanda tanya besar menghantuinya kemanapun donghae melangkah dan apapun yang donghae lakukan.

Sebuah rumah dipinggir pantai hamdeok yang bernuansa putih dengan ornamen material kayu bengkirai, dihiasi sebuah taman kecil disisinya dan terlihat sangat indah.

Donghae tiba di kediaman sajangnim atau atasannya.
Lantas dia memencet bel rumahnya dan tak menunggu lama na eul ahjumma langsung membukakan pintu rumah tersebut.

"Annyeong hasseyo ahjumoni"

donghae memberi salam pada na eul ahjumma.

"Annyeong donghae ya.. omo, baru 2 bulan yang lalu kau kesini...mengapa wajahmu bertambah tampan?"

Puji ahjumma pada donghae tertawa kecil mendengar kata-kata itu.

"Ahjumma kau pun tambah cantik..pipi mu merah merona"

Donghae membalas menggoda ahjumma.

"Aigoo aigoo, ayo silahkan masuk.. changmin-ssi sudah menunggumu"

"Ne.."

Langkah kaki itu kini menuju teras dibelakang yang menghadap langsung ke arah pantai.
Seorang namja sedang duduk sendiri kala itu, menikmati pemandangan pantai bersama angin yang sesekali berhembus menerpa wajahnya.

"Annyeong hassimnika sajangnim" (halo apa kabar direktur)

Donghae mengucapkan salam pada atasannya changmin.

"Hmm, kau ini..sudah kubilang jangan panggil aku sajangnim"

"Tapi kau adalah sajangnim"

"Aku tau, tapi aku tak suka sebutan itu"

"Arraseumnida sajangnim" (aku mengerti direktur)

"Hyakk donghae-ya!"

Teriak changmin di buat jengkel lalu ia menyeringai pada donghae yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri.

C L O S E R . [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang