16.

223 15 6
                                    

make a wish

"Gwaenchana?"

Tanya donghae pada hyeoni, dia sangat khawatir padanya dan hyeoni hanya dapat mengangguk karena merasa shok atas peristiwa tadi.

Donghae segera menggendong hyeoni kembali ke kursi roda, lalu mendorong kursi roda itu ke tempat yang lebih aman.
Setelah itu donghae berjalan menghampiri pengemudi motor yang terjatuh dengan emosi yang sedang ia tahan.

Tanpa merasa bersalah pengemudi sepeda motor itu segera kembali menaiki motornya dan hendak meninggalkan tempat itu. Donghae mendekati orang tersebut, segera ia menarik kerah jaket pengemudi tersebut dan menariknya sampai dirinya dan motor itu kembali jatuh.

"Hya saekiya!"

Donghae langsung mendaratkan sebuah tinju di wajah pengemudi itu.

Tak terima dirinya di tinju, pengemudi itu membalas meninju wajah donghae.

Mendapat pukulan balasan dari orang itu, donghae semakin tak terima dan dia membuat orang tersebut sampai jatuh tersungkur. Bahkan donghae sampai menindih orang tersebut dan menghajarnya habis habisan.

"LEE DONGHAE HAJIMA!!!" (Jangan lakukan itu lee donghae)

hyeoni berteriak histeris melihat perkelahian sengit itu. Tanpa berpikir panjang lagi hyeoni mengarahkan kursi rodanya ke arah donghae.

"Brengsek! apa kau tidak mau minta maaf setelah hampir menabrak gadis itu?!"

Donghae meremas kerah jaket orang itu dengan kedua tangan nya, lalu menunjuk hyeoni.
Pengemudi itu menelan ludahnya dengan susah payah.

"Donghaeya, dwaesseo.."  (donghae,sudahlah..)

Ucap hyeoni memelas. Tubuh hyeoni bahkan menjadi terasa lemas karena shok dan terlalu takut hal yang lebih buruk akan terjadi. Hyeoni memegang pundak donghae agar membuat donghae tersadar.

"Josonghamnida"

Ucap pengemudi motor itu sambil menatap donghae.

"Minta maaf lah pada nya" 

Donghae segera berdiri dan tak lagi duduk diatas perut namja tersebut.

"Josonghamnida.."

Dan dia juga meminta maaf pada hyeoni.
Setelah terselesaikan secara damai, pengemudi motor itu akhirnya pergi.

Tiba tiba hyeoni menangis. Dia menangis begitu terisak, sampai sampai sulit mengatur nafas karena begitu sedih.
Dan donghae di buat bingung atas tangisan hyeoni.
Donghae langsung berdeku, memegang kedua pundak hyeoni dan mencari cari bagian tubuh hyeoni yang terluka.

"Apa kau terluka???"

Donghae panik mencari luka pada kaki hyeoni dan juga tangan nya.

"Atau luka jaitnya terasa sakit ?? Uh?"

Donghae memegang lembut tangan kanan hyeoni yang terbalut perban.

Hyeoni menggeleng dan dia masih menangis.

Hyeoni enggan menatap wajah donghae, dia terlalu kecewa untuk melihat wajah itu. Lantas dia memandang langit bertabur bintang di atas sana dengan air mata yang terus membasahi pipi.

"Katakan lah padaku, apa yang kau rasakan??jangan membuat ku bingung seperti ini.. ku mohon bicaralah"

Donghae mengangkat kedua alisnya dengan wajahnya yang memelas.
Seketika hyeoni menahan tangisnya, mencoba untuk mengungkapkan penyebab yang membuatnya begitu sedih.

C L O S E R . [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang