Untukmu yang sedang terbuai akan gejolak di dada. Seakan dirimu dengan senang menari-nari di dalamnya. Saat bertemu dengannya, detak jantungmu memacu kencang. Bahkan kamu tak kuasa menahan dirimu kemudian kamu menjadi canggung di hadapannya. Aku akan mengatakan beberapa hal. Dan hal ini mungkin tidak kamu sukai.
Jika si dia sang pujaan hatimu menjauh darimu, maka cobalah untuk berhenti mencintainya. Kamu tidak harus turut menjauhi dirinya. Tapi, ke luarlah dari hatinya. Tariklah dirimu dari buai rasamu. Memang sulit dan hanya omong kosong. Tapi itu adalah cara menghentikan hatimu agar tidak terlalu jauh memasuki hatinya.
Perlahan kamu mulai terluka dan teriris perih, bahkan air matamu menetes sampai mengering tapi itulah kenyataan untukmu yang harus kamu lalui. Bukan kamu abaikan sampai berlarut-larut.
Aku tahu cinta itu murni adanya dan merupakan hal wajar. Tapi itu tindakan salah. Kenapa? Karena kamu mencintai orang yang bukan halalmu. Pernahkah kamu pikirkan bagaimana nanti pasangan halalmu diberikan cinta yang telah dibagikan ke orang lain? Tak maukah kamu menggenggam tangan pasangan halalmu dengan sangat romantis?
Cinta murnimu seharusnya ditujukan ke pasangan halalmu kelak. Kelamaan?
Kalau begitu cintai Allah. Berharaplah padaNya. Jika kamu masih bersikeras menginginkan dia, maka berharaplah pada Allah. Dan jika bukan dia yang menjadi jodohmu, maka kesimpulannya kamu mencintai orang yang salah. Sia-sia, bukan?
Sungguh cinta itu murni, maka jagalah cinta yang kamu punya. Sekuat-kuatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/77876825-288-k104122.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Narasi
Non-FictionSoal kehidupan banyak rasa. Kumpulan narasi ini hanya menjadi penyanding atas rasa yang tertoreh. Mewakili setiap rasa yang kini mencuat di relung hati. Membiarkan aksara demi aksara terlukis indah. Demi merasakan kehidupan ini.