Tinggal Menghitung Waktu

916 10 4
                                    

Waktu terus berputar, detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari. Berlalu tanpa terasa. Rentetan kejadian mulai melebur bersama waktu.

Begitu denganmu yang perlahan menghilang. Pergi dari sisiku. Melepaskan diriku begitu saja. Kamu hanya menyampai salam perpisahan dengan gemaan di seluruh penjuru.

Begitu berat rasa ini membiarkanmu pergi. Linangan air sendu perlahan jatuh dari pelupuk. Aku harus merelakanmu pergi. Karena memang seharusnya kamu akan pergi.

Aku bahkan tak tahu sudah berapa jauh aku memanfaatkan waktuku bersamamu. Entah sudah seberapa aku menyambutmu sebagai lazimnya.

Kamu datang, kemudian pergi. Hanya berteduh selama satu bulan. Kini, hanya tinggal menghitung waktu kamu pergi. Akankah kita bertemu lagi tahun besok?

Dunia NarasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang