Suara jangkrik bersahut-menyahut berirama di penjuru sudut hutan yang terletak di kaki Bukit Semut. Fardy menerangi setiap sudut hutan yang ditumbuhi banyak pohon Pinus dengan lampu yang terpancar dari senternya, diikuti gadis vampir, si Mina di belakangnya.
"Kita mau ke mana?" tanya Fardy. "Di sini pohon dan semak semua."
"Ikut saja," ucap Mina yang saat itu telah mendahului Fardy di depan dengan senter di tangannya. "Nanti kau akan suka."
Sementara Prakasa yang tengah berbaring dengan mata terpejam. Namun, tak tidur itu merasa gelisah. Membolak-balik badannya ke kanan dan ke kiri. Di benaknya memikirkan apa yang dilakukan temannya Fardu bersama si gadis vampir.
Prakasa lantas bangun dari tempatnya berbaring, duduk sambul merogoh isi dalam tas dan mengambil senter. Ia lalu merangkak pelan. Remaja yang telah mengenakan jaketnya itu, menarik resleting yang berfungsi sebagai penutup tenda.
Merangkak keluar, memegang sepatu dan senter di kedua tangannya, lalu menutup kembali pintu tenda itu.
Senter diletakkan Prakasa di tanah yang ditumbuhi rumput yang basah karena suhu dingin di kaki bukit. Ia bergantian memasang sepatu kedua kakinya.
Di tenda yang lain, tenda khusus yang berisikan remaja-remaja putri. Kepala menyembul dari pintu tenda dibarengi dengan badan kemudian kakinya. Tampak terlihat gadis berambut sebahu keluar dengan lampu stromking yang dirinya cangking.
Sepertinya gadis berambut sebahu yang memiliki poni itu hendak membuat hajat kecilnya dan kebetulan ia melihat Prakasa yang saat itu tengah memegang senter dan berjalan menuju masuk ke dalam hutan Bukit Semut.
Gadis itu diam-diam membuntuti Prakasa dari belakang, penasaran apa yang akan dilakukan Prakasa di dalam hutan.
Selagi gadis itu mengekori Prakasa dari belakang, Prakasa berjalan kebingungan mencari temannya yang sedang bersama Mina. Ia sesekali berteriak memanggil Fardy, rekannya itu.
Di lain sisi hutan, Mina dan Fardy masih berjalan-jalan ke berbagai arah. Samar-sama Mina mendengar teriakan Prakasa yang bergema di kesunyian hutan.
"Sepertinya Prakasa mencari kita," ucap Mina menghentikan langkahnya.
"Anak itu labil sekali," ucap Fardy. "Katanya tadi mau tidur."
"Aku tahu, dia pasti akan menyusul kita." Mina ngajak Fardy menghampiri Prakasa, "yuk, kita jemput."
"Ayo, nanti tersesat lagi tuh anak," gerutu Fardy.
Mereka berdua pun langsung berbalik arah menjemput Prakasa yang sendirian. Tidak, tidak sendirian sebenarnya. Ia diikuti seorang gadis dari belakang.
Beberapa meter kemudian mereka bertiga bertemu. Prakasa yang melihat temannya itu merasa lega.
"Ayo, kita pergi lagi." Baru saja Mina hendak mengajak kembali Fardy dan bermaksud mengajak Prakasa juga, ke tujuan mereka. Si Mina malah dihentikan Prakasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINA FINCH: Butterfly
VampirePrakasa anak laki-laki yang buta warna bertemu dengan gadis aneh yang selalu memakai kacamata hitam. "Far, kau percaya vampir?" "Vampir? Seperti karangan Bram Stoker di novelnya?" "Gadis yang kaulihat tempo hari bersamaku. Dia itu vampir!" Mina F...