Pity Me, At Least?

2.6K 422 99
                                    

April 21, 11.10

Arrived in Bandung

Bayu baru saja bangun dan langsung terduduk lagi saat melihat Path Update Syira. Dan selama beberapa menit, Bayu hanya menatapi lokasi yang tertulis di update tersebut.

Bandung. Sejak kapan dia ada di Bandung? Kenapa dia ke Bandung? Dengan siapa?

Awalnya Bayu mengira Syira pergi dengan keluarganya, tapi Kenzo bahkan nggak tau kalau Syira pergi ke Bandung.

"Dia udah tiga hari di apartemen, Bay. Belum pulang. Ngejar skripsi katanya."

"Tapi dia sekarang di Bandung, Zo." Ucap Bayu dengan suara minim. Keinginannya untuk memulai harinya—meski sudah terlambat karena sudah terlalu siang—langsung hilang, semangatnya hilang. Bayu tau siapa yang mungkin menarik Syira untuk pergi ke kota tersebut, dan Bayu yakin itu dia.

"Sama temen-temen kuliahnya kali? Refreshing?"

"Gue curigaan banget gak sih, Zo, kalau gue mikir dia ke Bandung buat ketemu Jae?"

"Hah?" Terdengar Kenzo langsung berhenti melakukan apapun yang sedang ia lakukan saat itu. "Oh iya, ya."

"Gue takut banget, Zo. Lo inget kan soal ramalan tarot yang gue ceritain ke lo?"

"Yang katanya Syira bakal ninggalin lo tahun depan? Eh... tahun ini ya berarti...?"

"Iya." Bayu menghela napas berat. "Gue susul aja apa ya."

"Ya terserah... Lo mau cabut kerja?"

"Gue udah cabut malah, ini aja baru bangun. Project gue baru kelar kemarin banget sih, atasan gue udah maklum kalau gue cabut sehari."

"Ya iya sih, muka lo udah kayak zombie juga, Bay. Masa iya atasan lo gak maklum."

Bayu hanya bisa tersenyum pahit. Tubuhnya sudah nyaris remuk karena sering lembur, pikirannya juga sudah penat, tapi kenapa dia masih saja mau menghabiskan tenaganya untuk memikirkan gadis yang entah memikirkannya juga atau tidak?

Bayu tidak ingat sejak kapan persisnya, tapi belum lama ini hubungannya dengan Syira jadi sedikit renggang. Awalnya Bayu berasumsi mungkin ini semua karena kesibukan mereka masing-masing—Bayu dengan projectnya, Syira dengan skripsinya. Tapi sejak pagi tadi ia sadar pasti ada alasan lain dibalik semua ini.

"Gue nyusul dia deh."

"Emang lo tau dia dimana?"

"Ada Path."

"Pinter lo emang, cepet-cepet dipromosiin lah jadi manajer."

Bayu tertawa kecil, "Amin." Ya, setidaknya masih ada yang bisa membuatnya tersenyum di tengah-tengah kekalutan hatinya.

-

16.25

"Kamu sejak kapan ada di Bandung? Kok nggak bilang aku?"

Syira menghela napas berat setelah mendengar omongan Bayu. Ia tahu cepat atau lambat pasti Bayu akan meneleponnya dan bilang begini.

Syira memutuskan untuk nggak bilang ke Bayu karena merasa dia nggak akan lama-lama disana, setelah mengurus dan membantu Jae sebentar, dia akan pulang. Tapi Syira dengan bodohnya lupa bahwa ada media sosial bernama Path yang bisa secara otomatis mengumumkan dimana kita berada tanpa harus update, dan Syira lupa mematikan fitur tersebut.

"Sejak tadi malam, nanti sore atau malam aku udah pulang lagi kok."

"Kenapa sih, Ra, susah banget bilang ke aku kalau mau pergi kemana-mana?"

Around HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang