June 25
"Terserah."
Rasanya Bayu ingin menarik kata tersebut kembali saat tiba-tiba Syira meneleponnya untuk memberitahu bahwa ia akan pergi ke Singapura dengan Jeremy besok.
"Berapa lama?"
"Lima hari."
"Berdua aja?"
"Iya."
Semua usaha Bayu membangun sugesti untuk dirinya sendiri bahwa ia pasti siap mendengar apapun keputusan Syira pun langsung luluh lantak. Tidak. Ia tidak bisa berpisah begitu saja dengan Syira. Ia tidak bisa merelakan Syira begitu saja untuk seseorang yang bahkan belum sampai setengah tahun Syira kenal. Ia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Syira dan membayangkan Syira hidup dengan orang selain dia.
"Kenapa gak sama Mayang?"
"Nggak. Mayang gak bisa."
"Kenapa gak sendiri aja?"
"Bayu." Hanya dengan mendengar gaya bicara Bayu pun Syira tau kalau Bayu cemas. "Kamu mikir apa sih?"
"Aku nggak percaya sama kamu, Ra. Aku takut kamu nggak balik lagi. Pun kamu balik lagi kamu gak akan balik ke aku."
Mendengar pengakuan Bayu, jujur hati Syira langsung nyeri, tapi ia memutuskan untuk tidak menunjukkannya dan langsung menanyakan hal yang menjadi maksud awal dari percakapan ini, "Besok kamu mau anter aku nggak?"
"Iya, besok aku anter kamu."
"Besok aku take-off jam 8."
"Aku jemput kamu jam setengah 7."
"Oke. See you."
Syira benar-benar tidak suka dengan cara mereka berbincang, Syira rindu dengan nama-nama panggilan yang mereka gunakan lebih sering dari nama mereka sendiri. Tapi kini rasanya terlalu canggung, lidah mereka terlalu kelu untuk mengucapkan kata-kata manis kepada satu sama lain—atau mungkin hanya Syira yang merasa begitu?
Entahlah.
---
June 26
"Syira." Ucap Bayu seraya memegang tangan Syira. Mereka sudah tiba di bandara dan Syira tau Jeremy sudah ada di dalam, sedang menatap ke arahnya dan Bayu.
"Kenapa?"
"Aku sayang sama kamu."
"Aku akan adil kok."
"Maksud kamu adil?"
Syira langsung mengecup pipi Bayu sekilas dan tersenyum, "Aku akan berusaha bersikap adil terhadap kalian berdua. Seadil mungkin."
"Aku nggak ngerti, gimana caranya?" Bayu bukannya berpura-pura bodoh, tapi ia memang tidak paham bagaimana caranya Syira bersikap adil pada dua pria yang sama-sama menyayanginya? Tidak mungkin dengan menikahi keduanya kan? Atau jangan-jangan, "Kamu mau ninggalin aku dan dia secara bersamaan?"
"Ssst." Syira langsung menepuk bahu Bayu pelan. "Udah ya. Aku pergi dulu. Jangan hubungin aku selama aku disana."
"Kenapa jangan?"
"Turutin aja, ya?"
"Nanti kamu lupa sama aku dan tambah sayang sama dia?"
Syira langsung menggeleng pelan, "Udah, aku pergi dulu ya. Mau cium aku gak?"
Bayu pun mengangguk dan langsung mengecup kening Syira sebelum melepas Syira pergi bersama orang yang benar-benar belum bisa ia mengerti apa baiknya sampai bisa membuat hubungannya dengan Syira nyaris hancur seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/69349935-288-k534196.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Around Her
RomanceAs there are too many things revolving around her, they gotta choose between two. Her options are to stay or to move. And his options are to hold on or to let go. --- Please acknowledge that the last chapters are on private mode, make sure to follo...