"periksa lewat foto KTPnya, dia pasti terdaftar dikorea, tidak mungkin tidak, kemudian periksa rekening banknya, dan cari lewat sidik jarinya, aku ingin dia... Ditemukan sebelum terlambat"
.
.
.
Sudah 2 hari, dan Minju belum juga ditemukan, keadaan Jungkook memarah setiap jamnya, seolah Jungkook tidak lagi memiliki tenaga untuk bergerak, bahkan hanya untuk mengangguk,
"bagaimana keadaanmu honey ? Apa sudah merasa lebih baik?"
"justru sebaliknya hyungie..."
Taehyung menghela nafas berat, panjang dan terdengar frustasi, kemana si pembawa sial dan perusak kebahagiaan dan kutukan bodoh itu? Bagaimana bisa dia menghilang tanpa jejak? Bagaimana bisa dia tidak ditemukan? Bahkan identitasnya tidak diketahui.
"bersabarlah Kookie, sebentar lagi aku akan menemukan penawarnya, kumohon bertahanlah sayang" ucap Taehyung, dan Jungkook tersenyum lalu mengangguk, "geurae, tapi.. Tapi kalau aku tidur.. Bangunkan aku... Aku takut hyung" ucap Jungkook dan meneteskan air matanya, "oh Tuhan Kookie, jangan membuatku ketakutan, kau tidak tahu jantungku berdebar sangat cepat" ucap Taehyung dan menyentuhkan tangan Jungkook pada dada kirinya, "aigoo, kenapa jantungmu berdebar sangat cepat eoh?" ucap Jungkook terkejut, "ini karna aku ketakutan pabo" ucap Taehyung dan menatap wajah Jungkook senang karna Jungkook baru saja tertawa walau hanya sedikit,
"ayolah, kau bisa melewati ini, honey, kau bisa sembuh, ck! Kenapa Minju harus melakukan ini lagi?! Sialan yeoja pabo itu!" ucap Taehyung kesal, "kalau saja dari dulu aku bertemu denganmu lebih dulu darinya, aku pasti sudah berada dikamar dan sedang-" "hentikan hyung, aku sedang sakit" potong Jungkook karna tahu arah bicara Taehyung, "hehe tahu saja kau ini, ah dan aku ingin bertanya padamu sesuatu, apa yang-?"
BRAK
"tuan Kim! Maaf saya masuk tanpa ijin, tapi kami berhasil menemukannya! Dia ada diapartement barunya, berada di dekat rumah besar Jeon, anda bisa kesana sekarang, kami sudah menjaganya agar tidak keluar dari apartementnya" ucap Jaeseung, "geurae, Han ahjussi, Minko hyung, tolong jaga Jungkook" ucap Taehyung dan mengecup kening Jungkook, "ne tuan Kim" ucap Han ahjussi dan Minko bersamaan, "hyung" Taehyung menoleh saat hendak keluar, dan kembali kesamping Jungkook, "wae?" tanya Taehyung, "hati-hati" ucap Jungkook, dan Taehyung tersenyum lalu mengangguk dan mengecup bibir Jungkook, dan menuju apartement baru Minju.
"disini? Aku pernah kesini sebelumnya, aku menawarkan apartement ini untuknya" gumam Taehyung, "baiklah, aku akan masuk"
*at the same time*
Jungkook menghela nafas ketika Han ahjussi dan Minko hanya berdiri di dekat pintu, tidak mengajaknya bicara, dia benar-benar mati bosan, "Minko hyung... Tolong belikan aku sesuatu untuk dimakan, mulutku terasa pahit" ucap Jungkook, "Tidak bisa tuan, anda hanya boleh memakan makanan rumah sakit" larang Minko, "ck... Baiklah cari makanan rumah sakit untuk kumakan" ubah Jungkook, "ne tuan" Minko keluar dari kamar Jungkook, mencarikan makanan untuk Jungkook,
"tuan Jeon, apa anda perlu sesuatu yang lain?" tanya Han ahjussi, "tidak ahjussi, aku hanya ingin memakan sesuatu, itu saja" ucap Jungkook,
BRAK
Han ahjussi mengarahkan pistolnya pada pintu kamar Jungkook tetapi yeoja yang memasuki kamar Jungkook lebih cepat, dan menembakkan obat bius pada han ahjussi, membuat han ahjussi tidak bisa mengendalikan dirinya dan jatuh pingsan dilantai,
"Jeon Minju... Lama tidak bertemu hm.." ucap Jungkook tidak terkejut melihat Minju datang,
"Jeon Jungkook, kau sudah sembuh, tetapi sayang, aku tidak sengaja memasukan racun temuanku pada infusmu, maafkan aku" ucap Minju berpura-pura menyesal, dan lebih seperti menghina,
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Us (sequel My successor) || Vkook
Fanfictionsetelah pengobatan di New York, Jungkook kembali ke Korea, dan membawa seorang putra, . . "ini putramu bodoh" . . "tampan sekali, seperti diriku" 14/7/2016