#4

6.1K 461 30
                                    

"Pangeran, kok main hilang aja?" tanya Atong dengan tampang tak bersalahnya.

Alie yang tengah menikmati teh bunga buatan bibi Alien langsung menatapnya. "Hmm... Siapa yang tadi lupa daratan?"

Atong berdehem, kemudian berjalan mendekati Alie. "Pangeran cemburu?"

"Tentu tidak," jawab Alie lantang.

"Baguslah! Kalau begitu, aku jadi tidak perlu mengalah demi pangeran." Atong tersenyum penuh arti.

"Maksudmu?"

"Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Kupikir pangeran merasakan hal yang sama denganku. Jika pangeran tak merasakan perasaan seperti itu, maka aku akan maju."

"Terserah," balas Alie cuek. Ia kembali menyeruput teh bunga.

Ucapan dan kata hatinya sungguh berbeda jauh. Alie merasa hatinya remuk seketika. Ia telah membohongi perasaannya sendiri dan juga sahabatnya.

Persahabatan yang bermula sejak kecil, dengan perjanjian akan selalu saling berterus terang.

Semua tandas sudah...

Satu tepukan pelan di bahu Alie, membuatnya langsung tersadar dari lamunannya. "Aku masuk ke dalam kamar dulu, pangeran."

Tanpa jawaban dari Alie, Atong langsung berjalan pergi dan menghilang di balik pintu--meninggalkan Alie dengan sejuta rasa bersalahnya.

Mereka berdua saling tahu bahwa mulai dari sekarang persahabatan mereka telah terancam, dikarenakan seorang gadis.

*

"Permisi..."

Tok

Tok

Tok

"Ada seseorang di dalam sana?"

Butuh beberapa waktu lamanya, hingga seseorang membukakan pintu.

"H-hai...," sapanya canggung.

"Ada apa?" tanya Alie dingin.

"Aku cuma mau kasih ini," ucap Ai Ling cepat dan ia langsung memberikan kotak putih yang tadi berada di dalam tangannya, kini telah berada di tangan Alie.

"Aku permisi, sampai jumpa," pamit Ai Ling.

Alie menatap kepergian Ai Ling dan ia bergumam, "Maaf..."

-----------------------------------
Aku kembali...

Hehehe...

Semoga aku cepat sembuh ya, biar kepalanya gak mumet.

HUANG [Dreame/Innovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang