HUANG [Dreame/Innovel]

#9

"Lama tak bertemu, bang dan... Yah! Tentunya Atong." Senyum terukir di bibir Aren. Sayangnya, tidak dengan Alie dan Atong.

"Mendingan kamu kembali ke kerajaan dan mengambil semua posisiku. Aku tidak memerlukannya," ucap Alie datar.

"Ops! Abangku galak sekali rupanya. Tidak ingin memelukku?" tanya Aren dengan nada santai dan tentunya hal itu membuat Atong tersulut emosi.

"Daripada aku bertindak kurang ajar, lebih baik Anda segera pergi dari sini, pangeran Aren," sahut Atong menggebu-gebu.

"Aduh! Jahat sekali! Aku kesini hanya ingin melihat abangku tercinta."

"Tunggu! Tunggu sejenak!" jerit Ai Ling.

"Adakah diantara kalian yang menjelaskan padaku tentang semua ini? Dan... Kalian saling mengenai satu sama lain?" tanya Ai Ling keheranan dan dengan raut wajah menuntut suatu penjelasan.

"Bukan urusanmu," balas Alie dingin, kemudian ia berbalik dan meninggalkan Ai Ling. Ai Ling merasakan sesak di dadanya.

"Maaf atas sikap Alie, Ai Ling. Nanti akan aku jelaskan semuanya. Aku nyusul Alie dulu." Setelah mengatakannya, Atongpun berlari meninggalkan Ai Ling.

Kini, tersisa Ai Ling dan Aren berdua di tengah hutan.

Hmm... Menarik... Aku telah menemukan sesuatu yang lebih menarik daripada sebuah kedudukan. Batin Aren dalam hati.

"Sudahlah, abangku memang begitu." Aren membuka suara.

"Abang? Apakah ia seorang pangeran?" tanya Ai Ling dengan polosnya.

"Tentu saja, tapi... Sekarang ia hanyalah orang biasa, sedangkan aku yang akan menjadi Baginda Raja," jawab Aren dengan bangganya.

"Aku balik duluan ya." Ai Ling merasa risih.

"Baiklah, hati-hati. Banyak serigala di dalam hutan," canda Aren, di balas Ai Ling dengan senyuman singkat.

Setelah Ai Ling terlihat menjauh, Aren tersenyum licik. "Lihat saja, kamu akan menjadi milikku Ai Ling. Karena, apapun yang aku mau akan selalu aku dapatkan. Yah, meskipun dengan cara kotor sekalipun," gumam Aren.