#29

3.2K 220 2
                                    

Cahaya putih menerangi sekelilingnya dan dirinya hanya sendiri berada disana. Ia berteriak dan memanggil-manggil, namun tak seorang pun datang menghampirinya.

Ia terus berjalan ke depan dan akhirnya menemukan seseorang berbaju putih sedang menatapnya lalu tersenyum. "Kembalilah ke asalmu."

Suara lembut itu membuatnya tersadar bahwa ia tidak sedang berada di alam dunia. Tapi, ia berada di suatu tempat yang baginya masih terasa asing.

"Aku dimana?"

"Kamu sedang di tunggu seseorang. Kembalilah."

Pertanyaan pria itu sama sekali tidak di gubris oleh wanita cantik di hadapannya.

"Aku harus kembali kemana?"

"Pintu sebelah kanan. Kembalilah, maka kamu akan menemukan jalan untuk kembali ke duniamu."

Tanpa menunggu pria yang sedang bingung itu, wanita cantik itu menghilang dalam sekejap.

Pria itu berpikir cukup lama dan akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti ucapan wanita cantik tadi.

Pria itu membuka pintu, kemudian masuk ke dalam. Seketika semuanya menjadi gelap gulita.

Flashback

Alie begitu terkejut saat dirinya terdorong dan ia jatuh. Tapi, betapa beruntungnya ada sebuah pohon besar menopang dirinya.

Alie merasa sendi-sendi badannya remuk dan ia berusaha untuk bangkit berdiri, tapi rasanya begitu sulit. "Aku kuat dan aku bisa." Ia terus membatin seperti itu hingga berdiri dan berjalan dengan langkah gontai.

Rupanya di bawah jurang ada tempat peristirahatan. Entah mengapa ia merasa sedikit lega.

Alie merasakan pusing yang cukup dahsyat. Ia memegang kepalanya. Ia kaget bukan main, rupanya ada darah mengalir keluar dari kepalanya. Setetes demi setetes dan lama kelamaan ia terduduk lesu dan pingsan. Kegelapan datang menghampirinya.

*

Keindahan danau menjadi lebih indah saat warga sedang berbahagia menyambut kedua mempelai. Awalnya semuanya berjalan lancar, namun bencana pun dimulai saat kedatangan Aren.

Saat Aren mengambil Ai Ling pergi, warga desa mulai ribut dan panik. Apalagi pengantin pria jatuh ke jurang.

"Kita harus segera mencari Alie."

"Iya... Mungkin dia selamat."

"Dia harus selamat dan menyelamatkan Ai."

"Benar. Ayo sekarang kita berpencar."

Jurang di desa Tan ini tempat dimana warga sering mengambil tanaman untuk dijadikan obat-obatan herbal. Karena kesusahan untuk mengambilnya, maka para warga sepakat untuk bekerja bersama-sama membuat jalan untuk turun ke jurang dan membuat tempat peristirahatan disana dan mereka tidak lupa untuk menempatkan pohon besar disana, agar kecil terjadinya musibah yang tak diinginkan mereka.

Baru terbayanglah sekarang gimana menyeramkannya jika seseorang jatuh ke dalam jurang dan itu terjadi kepada Alie. Para warga hanya dapat berharap Alie selamat.

Warga desa mulai berpencar dan berteriak memanggil nama Alie berkali-kali. Namun mereka sama sekali belum menemukan apapun disana.

Bibi Alien rupanya sedari tadi sudah mencari Alie dan menemukan Alie dalam keadaan cukup parah. Bibi Alien terlihat sedih.

"Alie, bibi mohon sadarlah," ucap bibi Alien. Bibi Alien menempatkan kepala Alie di pahanya. Alie bergeming.

"ALIE! ALIE!"

"ALIE!"

'Suara itu...' batin bibi Alien.

"DISINI! DISINI!" teriak bibi Alien. Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Warga yang tadi berteriak menyadari ada seseorang yang menjawab mereka. Dengan segera mereka berlari ke asal suara dan terlihatlah bibi Alien dan Alie.

"Tolong bantu aku selamatkan dia," ucap bibi Alien dengan tatapan sendu.

HUANG [Dreame/Innovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang