#26

3K 228 7
                                    

Baginda Raja murka setelah mengetahui kematian Alie yang keluar dari mulut Aren sendiri. Aren mendorong Alie jatuh ke jurang dan kini dengan santainya Aren duduk seraya menyeruput teh hijau.

"Tenang saja, aku yang akan menjadi penerusmu." Ai Ling menatap tidak percaya kearah Aren. Bisakah ia masih kusebut sebagai seorang manusia?

"Kamu!Ka--"

Belum sempat Baginda Raja mencaci maki Aren, tiba-tiba ia pingsan dan tak sadarkan diri. Semua orang yang berada disana mendadak panik, kecuali Aren. Ia malah tersenyum lebar.

"Bawa Baginda Raja ke dalam kamar!" perintah Baginda Ratu.

"Segera panggilkan tabib," lanjut Baginda Ratu.

Mereka segera memapah Baginda Raja ke dalam kamarnya. Kabar mengenai pingsannya Baginda Raja segera menyebar begitu saja dan menjadi kehebohan di dalam kerajaan. Mereka semua takut jikalau terjadi apa-apa dengan Baginda Raja, nasib mereka akan menjadi seperti apa. Mereka bukannya tidak tahu bahwa Pangeran Aren sangatlah mengerikan.

Keadaan kerajaan semakin ricuh dan Ai Ling tak menggubris sama sekali. Ia sendiri juga sedang memikirkan nasibnya. Kini Ai Ling tengah berada dalam kamar yang di depannya ada beberapa pengawal sedang menjaga agar ia tak bisa kabur kemana-mana.

Ai Ling termenung. Ia memikirkan perkataan Aren. Aren berkata kepada Ai Ling yang masih terngiang-ngiang terus di pikirannya. "Jangan pernah mencoba menolakku, sayang. Lihatlah, si tua itu sebentar lagi mati dan aku yang akan menjadi penguasa disini."

Alie, dimana kamu? Kenapa kamu dan Atong meninggalkanku sendirian disini? Aku harus berbuat apa untuk menghentikan Aren?

Tanpa bisa di tahan, cairan bening menitik perlahan turun membasahi pipi Ai Ling.

Entah sudah berapa lama Ai Ling tersedu-sedu, tiba-tiba suara barang jatuh mengagetkannya. Ia menatap kebawah. Ia teringat akan sesuatu yang sebelumnya dikatakan Alie.

"Sebagai tanda aku milikmu dan kamu milikku. Bukan sebuah cincin, bukan sebuah berlian, dan bukan juga setangkai bunga. Tapi, aku memberikanmu seluruh hidup dan diriku hanya untukmu melalui tanda kerajaan yang kumiliki dari papa."

"Jika, seandainya aku akan pergi saat entah kapanpun itu. Kamu harus memakai itu sebagai perlindungan untuk kamu, papamu, warga, dan bahkan seluruh rakyat di bumi ini. Kamu mengerti, Ai?"

Ai Ling menghapus kasar air matanya, kemudian ia bergumam. "Aku mengerti sekarang Alie. Aku akan bertindak."

HUANG [Dreame/Innovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang