"Tidak ini tidak mungkin. Orang tua ku telah mati karena mu, semua ini adalah rencana mu untuk bernegosiasi dengan ku kan?! Pengawal tangkap dan bunuh orang ini!!!" Gun yang tidak bisa mempercayai kenyataan memilih untuk melampiaskan amarahnya pada ketua klan
"Membunuhku pun percuma, kau tak akan pernah tau dimana ibumu kan? Hahaha. Kau yakin tidak penasaran soal keberadaanya apa kau tidak Rindu???"
--------
"Tangkap orang ini, dan bawa Zhi segera kita harus menyembuhkannya perjalanan kita panjang mungkin sampai di kota sekitar pagi hari" Tegas Gun dengan gagahnya dengan pedang dan zirah memerintahkan pasukannya meninggalkan hutan dan menuju ke paviliun untuk bergabung dengan pasukan pemberontak lainnya.
(Keesokan paginya di tenda kubu pemberontak di bagian timur kompleks paviliun)
"Apa kau sudah mendapat kabar dari Gun?" tanya peramal kepada informannya
"Sudah tuan peramal, baru saja saya mendapat pesan dari burung merpati yang dikirim Gun bahwa dia akan sampai pada pagi hari, mungkin sebentar lagi" sebut informan itu kepada tuan peramal
"Apa kau sudah memberi tahu lokasi tempat kita yang sekarang?"
"Sudah, tuan peramal"
Lalu tiba tiba seseorang dari pasukan pemberontak masuk ke tenda utama tempat tuan peramal dengan tergesa gesa
"Tuan peramal, mereka...mereka...sudah sampai!" lapornya dengan nafas terhenga henga karena berlari menyampaikan kabar penting itu
"Siapa? Apa mungkin..." tuan peramal langsung pergi dengan terburu buru keluar meninggalkan kursi komandonya di tenda utama yang paling besar diantara tenda lain, tempat mengatur berbagai strategi dan siasat
"Gun! Kau ternyata masih hidup syukurlah." seru tuan peramal yang keluar menyambut rombongan Gun yang kembali dengan selamat setelah menyelamatkan Zhi
"Tentu saja, aku tak boleh cepat mati masih banyak masalah yang belum selesai"
"Ya, kau benar ada masalah serius Gun aku rasa kau harus tahu soal ini, ikutlah masuk dulu kedalam tenda"
"Baiklah jelaskan padaku kondisinya dan kita akan atur langkah kita selanjutnya, oh iya pengawal bisa kau antar Zhi ke bagian pengobatan? Oh iya jgn lupa tahan ketua klan jangan sampai ikatannya lepas" Ucap Gun kepada salah satu pengawalnya sambil berjalan menuju tenda utama bersama tuan peramal
Gun perlahan membuka kain penutup yang menjadi pintu masuk tenda dan berjalan menuju meja yang ada sudah terdapat peta paviliun secara keseluruhan lengkap dengan lokasinya
"Ini adalah peta kompleks paviliun, karena kau baru tiba aku akan menjelaskan keadaannya. Duduklah."
Setelah diskusi panjang, Gun dan yang lain sepakat datang ke markas Jendral Yuan untuk memintanya menyerah dan bergabung kebarisan rakyat yang dipimpin Gun.
***
Disisi lain, Jenderal Yuan mendapat kabar bahwa ketua klan sudah ditangkap oleh pasukan pemberontak menyadari hal itu jendral Yuan mulai bergerak menuju tenda kubu pemberontak sendirian hanya membawa beberapa pengawal dengan wajah putus asa karena gagal menyelamatkan tuannya yang mati di tangan Gun dengan wajah itu dan tubuh lemas ia naik ke atas kuda dan berjalan. Namun tunggangannya tak secepat saat berperang seperti kehilangan semangat untuk berjuang
Sesampainya disana, Gun menanyakan kepada jendral Yuan, "Jadi, apa keputusanmu jendral Yuan?" tanya Gun yang memimpin barisan pasukan paling depan.
Gun Turun dari kudanya menuju kearah Jendral Yuan dan mengulurkan tangannya sebagai sebuah simbol perdamaian.
"Tentu saja aku akan bergabung, memangnya apalagi yang bisa aku lakukan?" Jendral Yuan turun dari kudanya dan meraih tangan Gun.
(Sebulan setelah kudeta...)
Provinsi Henan yang dikuasai klan Xia sekarang berada dibawah kendali Gun, tak seorangpun berani melawannya karena sekarang dia bukanlah si anak petani lagi dan tinggal di paviliun utama, tapi pekerjaan berat telah menantinya. mulai dari kemiskinan, perselisihan antar klan hingga bencana kekeringan yg terjadi setiap tahun. Semua rakyat dan anggota klan menaruh harapan besar padanya untuk memulai lembaran baru dan meninggalkan sejarah kelam tragedi dimasa lalu menuju masa kejayaan klan Xia di bawah pemimpin baru.
Ditengah hangatnya mentari pagi yang cerah dan ditemani secangkir teh Gun bertemu Zhi di paviliun membahas tentang kemiliteran lalu saat Zhi bertanya
"Bagaimana jika kita melakukan ekspansi militer yang mulia?"
Namun Gun hanya diam saja.
"Apa ada masalah yang mulia? Kenapa engkau begitu terlihat murung?" tanya Zhi kepada Gun yang terlihat tidak konsentrasi dan terlihat penuh pikiran.
"Zhi, coba kirimkan orang orang kita untuk mencari informan demi mengetahui keberadaan ibuku. Entah knpa firasatku berkata ia masih hidup"perintah Gun langsung di jawab oleh Zhi dengan sigap.
"Siap! Saya akan mencari kabar sekecil apapun itu tentang keberadaan ibunda yang mulia."
Keesokan harinya,
Suara derap langkah seorang prajurit masuk menuju kamar paviliun utama tempat Gun berada dengan terburu buru
"Yang mulia, seseorang yang mengaku sebagai utusan klan Ming datang dan ingin bertemu dengan anda""Utusan klan Ming? Persilahkan ia masuk"
Utusan itu masuk dan memberi penghormatan kepada Gun dan duduk tepat di hadapan Gun.
"Terimakasih yang mulia telah mengizinkan saya masuk" ucap sang utusan dengan santunLalu Gun bertanya padanya,
"Apa sebenarnya pesan yang ingin di sampaikan oleh ketua klan Ming?"To be continued...
*****
Sorry lama vakum ya, kemarin kemarin lagi gak ada waktu baru sekarang sempat nulis lagi haha
Selamat membaca kisah absurd iniSee u next Chapter ~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Awal
Historical FictionGun adalah seorang pendiri dinasti Xia. Dinasti Xia merupakan awal dari negara China. Bagaimana kisah Gun si peletak batu pondasi pertama cikal bakal negara besar China yang kita kenal sekarang? Original Story by :Rafi Eldi Dilarang keras unsur plag...