Chapter 6: Kudeta Part 2

130 7 3
                                    

Wushh wushh~~~

Suara angin bertiup kencang, angin malam yang dingin namun mencekam, Ketua klan dan rombongannya masih terus lari menuju hutan untuk segera mencari perlindungan dengan memasuki daerah klan Ming yang berlokasi didekat daerah kekuasaan klan Xia, letak klan Ming sendiri berada di balik hutan di dekat gunung Lao Dong.

Klan Ming sesungguhnya bukanlah sekutu klan Xia, namun tuan Shang percaya bahwa jika memasuki wilayah klan lain maka Gun tidak akan memperkirakan tempat lokasi persembunyian mereka.

"Tuan, kau yakin akan pergi ke wilayah klan Ming? Kau tau kan bahwa ini bukan pilihan yang bagus, lalu kita apakan sandra ini?" ucap salah seorang pengawal loyalis tuan Shang.

***

Di tempat yang berbeda, peperangan masih berlanjut dan sudah beralangsung selama 3 hari 2 malam di dalam paviliun pasukan loyalis yang di komando jendral Yuan mulai terdesak

"Jendral, kita sudah kalah jumlah bagaimana ini?? Jend---"

Satu persatu dari mereka tewas dalam perang, melihat ketidak mungkinan untuk menang jendral Yuan memutuskan mundur dari paviliun utama dan bergerak ke gerbang barat paviliun untuk memulihkan pasukan yang sudah luka luka

"Semuanya mundur!! Kita mundur untuk sementara waktu!" perintah jendral Yuan kepada semua pasukannya.

(Di tenda kubu pemberontak)

Tidak lama setelah mundurnya pasukan jendral Yuan, seorang kurir pembawa pesan memberikan informasi kepada peramal bahwa pasukan Jendral Yuan sudah mundur dari medan perang.

"Apa? Jendral Yuan mengalah? Hahaha, akhirnya dia sadar seperti apa sebenarnya pasukan kita" ucap salah seorang pasukan pemberontak

"Jangan terlalu lengah, aku yakin jendral Yuan tidak akan menyerah begitu mudah, selagi kita belum mengontrol paviliun secara keseluruhan maka kemenangan belum terjadi" ucap peramal yang mengambil alih komando setelah Gun pergi.

"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang tuan peramal? Haruskah kita mengejar mereka?"

"Tidak perlu, untuk saat ini kita lebih baik memulihkan pasukan yang terluka ditambah lagi Gun dan Zhi belum kembali jadi kita tidak boleh gegabah"

Pasukan pemberontak pun berhasil menduduki paviliun utama dan mendirikan tenda-tenda untuk memulihkan pasukan dan beristirahat setelah perang yang panjang yang sudah mau memasuki malam ketiga.

(Gerbang barat paviliun, tenda kubu loyalis)

Pasukan jendral Yuan beristirahat dan memulihkan kondisi mereka sebelum perang esok hari

"Arrgghh, sakit! Pelan pelan tabib." keluh salah seorang pasukan.

Kebanyakan kondisi mereka bisa dibilang tidak baik, tentu saja kubu yang kalah perang biasanya memang mengalami kerugian yang besar.

Sementara itu di dalam tenda, Jendral Yuan dan beberapa pasukan sedang mendiskusikan rencana perebutan kembali paviliun utama.

"Dilihat dari segi manapun, kita sangat sulit merebut kembali paviliun utama. Bagaimana ini jendral?" tanya seorang pasukan dalam rapat tersebut.

"Disaat seperti ini kita tidak boleh gegabah, ketua klan juga belum ada kabar, kirim sesorang untuk menyusul"

***

Zraasshh Zrasshh---

Ditempat yang berbeda ketua klan memutuskan untuk berhenti kabur dan bersembunyi di hutan wilayah klan Ming dan berteduh

"Tuan, sepertinya tidak ada yang mengejar kita besok mungkin kita sudah bisa kembali ke daerah kita" sebut salah seorang pasukan loyalis yang kabur bersama ketua klan.

Sebuah Awal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang