Funny?or Tijel

107 17 1
                                        

"Rif,sebenernya aku suka sama kamu,kamu mau gak jadi seseorang dihatiku"ucap Haekal sambil menggenggam tanganku
"Ma-maksudnya?"tanyaku gugup
"Kamu mau gak jadi pacar aku?"tanyanya lagi
"Hah,emmm,gi...mana..ya?"
"Pliss,mungkin ini mendadak tapi aku beneran suka sama kamu"ucapnya memohon
"Gue rasa sih gue suka juga sama lo"
"Jadi?"
"A-aku mm...mau"ucapku malu-malu~
"Haah,anjir mimpi"ucapku menutup muka
"Uwaaa gue telattt"pekikku saat melihat jam menunjukkan pukul 6.45,akupun langsung berlari menuju kamar mandi untuk berasiap-siap dan langsung meminta mang ujang supir ayah untuk mengantarku.
___________________________
"Tumben telat"sambut Nura,saat aku memasuki kelasku yang ramai karna gurunya tidak datang.
"Bacot,gue capek nih lari dari depan gerbang sekolah sampai ke kelas tau"rengekku mengelap keringatku dengan tangan
"Lagian pake acara telat sih lo,emang kenapa sih?"
"Telat bangun gue njirr"
"Lo udah sarapan?"
"Belum"ucapku menggeleng
"Kantin kuy gue juga belum sarapan,nungguin lo dateng"
"Yaudah yuk"jawabku lalu kami pergi menuju kantin
___________________________
"Lo mau apa?"tanya Nura setelah kami duduk disalah satu sudut kantin
"Bubur ayam komplit"jawabku lalu iya pergi untuk membelinya,selama menunggu Nura aku lebih memilih mendengarkan musik lewat earphoneku,saat sedang memilih lagu akupun melihat Haekal dan Rey memasuki kantin lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin dan berhenti padaku,kami saling bertatapan cukup lama sampai kulihat Nura datang membawa 2 porsi bubur dan dua teh poci hangat,saat sadar akupun langsung mengalihkan pandangan,dan membantu Nura menurunkan makanan.
"Sorry,boleh gabung?"tanya Haekal
Aku menatapnya yang juga ada Rey disampingnya
"Bo-boleh"jawabku gugup lalu mereka duduk di hadapan kami disertai bu Lela yang membawa pesanan mereka sama persis seperti aku dan Nura,lalu kami mulai makan dalam diam.
"Njir,kenapa nih jantung gue gak jelas banget,degab-degup gak jelas,eh jelas deh kalo gak detakkan ntar gue metong dong"seruku dalam hati
"Hai boleh gabung gak?tanya sebuah suara yang membuatku menengok dan menemukan.......YARREN!?!dan kurasa semua yang ada di meja ini menoleh ke arah Yarren dan Rey?cuek bebek aja melanjutkan makannya.
"Ehm"deham Nura"silahkan duduk aja"ucapnya
"Makasih"sahut Yarren lalu duduk disamping Rey dan memulai makannya.
Krieettt
"Eh,gue duluan ya,gue mau ke pak Beta dulu"ucap Nura bangkit lalu berjalan perlahan
"E-eh,tu-tungguin gue kek"ucapku tergesa meminum es tehku lalu berlari mangejar Nura
"Ck,lo mah kebiasaan banget kalo dah ngambek ninggalin gue mulu njirr"ucapku lemas
"Eh,sorry"ucapnya nyengir
"Sora,sori,nih ngos-ngosan nih"seruku
"Yaelah gitu doang,untung gak kena encok lu"serunya asal yang langsung kuhadiahi jitakan dikepalanya
"A-aw,sakit ih Rif"ucapnya sambil mengelus kepalanya
"BODO AMAT!!!seruku tepat disamping telinganya lalu berlari meninggalkannya
"Woyyy,awas lo ya!"teriaknya
___________________________
"Haah,capeknya!"seruku sambil tidur terlentang dikasur
Ting!
One message from Nura
"Hoy,maen yuk!"
To:Nura
Kemana?
From:Nura
Mol ae lah
To :Nura
Ayuk
From:Nura
Yuk
To:Nura
Yo
From:Nura
Ayok
To:Nura
Jemput gue dong,pea banget sih lu,uya,ayo aja dari tadi.
From:Nura
Oh iya,hehehe,yaudah gue siap-siap dulu
To :Nura
Sip
Lalu aku segera bangkit menuju kamar mandi dan bersiap-siap

SKIP

Sekarang aku dan Nura ada di salah satu restoran di mall.
    "Eh lu beneran demen apa sama si Rey?"tanyaku kepada Nura yang sedang meminum smoothienya
"Uhuk huk,lu ngapain sih pake nanya si Rey?"tanyanya terbatuk-batuk
"Ya enggak mak-"
"Atau lo suka sama Rey?"tanyanya menuduhku yang kubalas dengan geplakkan kuat di kepalanya
"Sakit.lu mah main asal geplak aja kalo misalkan kepala gue lepas terus jatoh ngegelinding gimana?"tanyanya mengusap kepalanya
"Ntar gue ganti,pala lo harganya berapa si palingan seceng"
"Heh kampret lu ya,kepala lu tuh isinya si Haekal doang"
"Apaan si lo,kok jadi Haekal,nggak fokus lu minum aqua gih biar fokus"
"Jadi endors gitu bu"
"Hehehe,eh tapi kenapa lu gak coba deketin kak Rasyid aja diakan anaknya lebih baik di banding Rey"ucapku menggebu
"Apa sih,lu tau kan gue suka sama dia udah berapa tahun, 4 coy,4 tahun dan dia gak peka"jawabnya lemah
"Yaelah jodoh mah gak kemana"jawabku
"Gaya mu mba kaya tukang ojek gossip depan sekolah"jawabnya cekikikan
"Wah songong gue Rifka Ghaitsa disamain sama tukosip depan sekolah"ucapku
"Tukosip?apaan tuh"tanyanya bingung
"Tukang Ojek Suka Gossip"lalu Nura tertawa tanpa suara sambil memegangi perutnya dan memukul-mukul meja
"Njay Tukosip"ucapnya lalu tertawa lagi
"Lah emang benerkan,bukannya ngojek malah nggosip"jawabku
"Huh,haduh,ampe nangis gue ya ampun sakit perut gue"ucapnya menyeka air mata
"Lu sakit perut awas lu jangan malu-maluin gue,ntar kaya si karelia diare bukannya pulang malah ke UKS jadi bau UKS njirr gua di panggil bu Laura supaya nelpon ibunya,eh balik-balik gua ngeliat dia lagi pegangan sama si melodi dengan posisi goyang itik plus bau yang gak ketulungannya itu"ucapku mengingat ke jadian tragis yang menimpa UKS saat itu.lalu Nura tertawa terpingkal-pingkal setelah ku beritahu
"Aduh,kasian gue sama melodi kok dia kuat ya gue aja langsung jijik"ucapnya terengah-engah
"Mana ibunya gue telpon manggil gue ibu lagi padahal gue udah bilang gue pengurus UKS bukan guru"lanjutnya
Lalu aku tertawa mengingat wajah Nura saat menelpon,ekspresinya ituloh kayak lagi naber
"Eh itu bukannya si Haekal"ucapnya saat aku sedang mengatur nafas
"Mana?"tanyaku celingukkan
"Itu peleh"ucapnya sambil memalingkan kepalaku ke samping dan aku langsung melihat Haekal barsama anak Futsal lainnya,dan di saat itu juga mereka menatap ke arah kami,dan kami langsung pura-pura tidak melihat dengan meminum smoothie masing-masing serta membuka hp.
"Heh lu kok sombong ama gue Rif"ucap Willy
"Tau lu juga ra pake sok buang muka segala"ucap Gibran
"Siapa yang buang muka orang gue lagi minum kok"sergah Nura
"Oh iya,kal lu gak ajak si Lina kesini"tanya Willy pada Haekal
Deg
"Bacot"jawab Haekal plus tatapan sinisnya.Kok ada rasa perih gitu si persaan gak kepentok deh,masa iya gue cemburu?tapi ke siapa,apa gue suka sama Haekal,ya kali Rif,tapi...
"Eh,gue sama Rifka balik ya,dah malem soalnya"ucap Nura yang membuyarkan pikiranku
"Cepet banget si"ucap Gibran
"Napa sih lo?kayaknya mau deket-deket ama gue mulu,kayak panu tau gak bikin gue gatel kalo deket sama elo"ucap Nura pada Gibran
"Enak aja gue disamain sama pani"jawabnya tak terima
"Ternyata selain panuan lu juga congean ya?gue kan bilang panu bukan pani gibran"icap Nura kesal
"Sama aja kali"ucapnya
"Ish...itu tuh beda gib- ah yaudah lah gua pulang aja susah ngomong sama orang Cetekan mah"ucap Nura lalu menarikku mendinggalkan mereka semua yang sedang tertawa cekikikan serta Gibran yang sedang mencak-mencak dan oh tolong jangan lupakan Haekal yang sedang tertawa dengan wajah tampannya itu.

Teori HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang