Bisakah aku menyelamatkan MU dari kegelapan yang merenggetmu?Dari dia yang menjadi kunci pintu hatimu?apakah aku bisa?...
______________________________________
"Haekal" panggilku saat melihatnya,tapi ia tetap berjalan memasuki area lapangan.
"Haekal" kali ini aku berlari menyusulnya.
"Haekal tunggu." Teriakku menarik lengannya dan
"Rifka!!!" Astaga tadi itu mimpi?
Aku menggosok mataku dan perlahan pengelihatan ku menjadi lebih jelas.Aku ada di meja belajarku dan sekarang sudah pukul 5 lebih 30 menit,menjelang malam.Astaga aku tertidur disini."Rifka!" itu suara mamah
"Iya,mah." Teriakku
"Turun sini,makan dulu,kamu belum makan."
"Iya mah." Lalu aku berlari ke kamar mandi untuk mandi.
Selesai mandi aku kedepan meja riasku,dan apa yang kulihat,mataku bengkak.Akhirnya aku menutupinya dengan bedakku lalu turun untuk makan."Lama benget sih kamu." Sergap mama langsung kepadaku.
"Aku tadi ketiduran mah." Jawabku sambil duduk di depan meja makan serta mengambil nasi dan lauk untuk makan.
"Kamu abis nangis Rif?" Tanya Mama membuat sendok melayang di hadapanku,karna tidak jadi masuk ke mulutku.
"E-eh ma-masa Rifka nangis sih mah,emang Rifka bayi apa?" kataku sambil terkekeh dan membuat sendok yang melayang tadi memasuki mulutku.
"Kamu kalo lagi sedih atau galau,bilang ke mamah,mamah kan bisa dengerin kamu,lagi pula mamah kan lebih berpengalaman." Ucap mamah ikut menyuap nasinya.
"Gak kok mah,tadi itu cuman-"
"Cuman apa?Cuman kamu di putusin si ganteng itu?Atau kamu yang mutusin?Kok bisa sih nak?eh,emang kalian udah pacaran ya?" Sekarang kalian tau bukan,dimana tempat aku tumbuh menjadi janin?Ya,di Rahim ibuku yang bertanya dengan satu tarikkan nafas.
"Hmm." Jujur aku malas menjelaskannya,aku sedang lelah.
"Ich,kamu gak usah sok dingin kayak papah kamu." Ucap Mama
"Emang papah dingin mah?" Tanyaku penasaran.
"Iya,dulu papah mu tercinta itu dinginnya,mamah Ampe gak kuat."
"Masa mah?"
"Iya,kamu gak percaya?Papah kamu itu pinter tapi pinter bolos juga waktu SMA." Curhat mamah,mengenang masa lalu
"Kok mamah mau sih?" Ucapku yang dihadiahi pelototan tajam mamah dan jitakkan di kepala
"Sakit mah." Rengekku mengusap kepalaku."Lagian kamu nanya kaya gitu,kalo mamah gak mau sama papah kamu,kamu sekarang itu bukan anak begini tapi masih jadi sperma papah mu tau gak."
"Iya deh iya.Kalo papah dingin,dulu papah cuek dong sama cewek?" Tanyaku.
"Cuek ndas mu, papah mu itu cueknya buat dapetin cewe,didepan mah cuek tapi sebenernya gak sama sekali,orang playboy kok." Ucap mamah dengan santai.
"Terus?"
"Terus dia tobat,gara-gara mamahnya sakit."
"Sakit apa emang mah?"
"Kepo banget sih,nanya mulu,nanya gak bayar lagi." Asataga mamahku ini.
"Sok gaul banget sih mah." Gerutuku
"Emang gaul,maklum yah mamah kan ibu sosialita." Ucap mamahku bergaya mengipas dirinya dengan tangannya.
"Terus gimana mah?Aku kepo." Aku tidak akan menyerah

KAMU SEDANG MEMBACA
Teori Hati
Teen FictionKisah Rifka seorang gadis cantik yang ceria dan terkenal di sekolahnya karna menjabat sebagai Ketua OSIS dengan prestasinya yang membanggakan serta Haekal Kapten tim Futsal yang populer dikalangan siswi Sekolahnya,dan tercatat sebagai murid dengan k...