Whatever what have you ever do,
whatever what kind of girl you are,
whatever what the fucking things people always said about you,
the only thing I know, the only thing I realize is...
you're the one who I really love,
you're MY PRECIOUS ONE...
"Apa lagi yang kau inginkan?"
Aku tersenyum menatap gadis cantik di hadapanku yang sedang melemparkan mata sinisnya kepadaku. Melihat ekspresinya yang sedang marah seperti ini saja membuatku sangat ingin memeluknya. Apapun yang dilakukannya, bagaimana pun ekspresi wajahnya, bagiku... dia tetap... cantik.
"Sudah kukatakan jika aku akan terus menunggumu sampai kau menyadari perasaanku padamu..." jawabku dengan santai. Kumasukkan kedua tanganku ke saku celanaku dan memandanginya masih dengan senyuman.
Ia diam.
Ekspresi marahnya tiba-tiba berubah menjadi ekspresi kecewa. Senyum di wajahku mulai menipis melihat wajahnya seperti itu. Dia tidak seperti ini sebelumnya. Setiap kali aku membicarakan tentang perasaanku, Jang Nara tidak seperti ini. Dia akan bertambah marah, memakiku, bahkan mengusirku pergi dari depan rumahnya. Tak jarang pula ia melepas sepatunya dan melemparku dengan sepatu tersebut.
"Ini terakhir kalinya aku menjawabmu, Lee Dokyeom..." ucapnya lirih. Ia menatapku dengan serius, "Aku... bukan wanita yang bisa kau cintai..."
"Waeyeo? Cinta adalah sesuatu yang bisa diberikan kepada siapa saja... kenapa aku tidak bisa mencintaimu?"
"Karnaa..." Nara menghentikan kalimatnya, matanya berkaca-kaca. Sesekali ia mengarahkan bola matanya ke tempat lain, namun berhenti di mataku lagi. "Aku tidak pantas menerima hal seindah cinta... darimu..."
"Aniyeo... kau adalah wanita yang paling pantas menerima cinta dariku..." jawabku tanpa ragu.
"Aku ini bukan siapa-siapa, Dokyeom-ah! Aku berbeda denganmu... kau kaya, aku miskin... kau punya segalanya, dan aku hanya memiliki diriku sendiri!"
"Perbedaan seperti itu bisa disatukan dengan cinta bukan?"
"Tapi tidak di antara kita! Lee Dokyeom, kau adalah pemuda sempurna yang bisa mendapatkan wanita yang seribu kali jauh lebih dariku!"
"Sayangnya mataku hanya tertuju padamu, Jang Nara..."
Nara seperti akan menyerah. Beruntung aku bisa membalikkan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. Tapi sesungguhnya, apa yang barusan aku bicarakan adalah hal-hal yang memang keluar dari hatiku. Semuanya adalah isi hatiku yang sebenarnya. Aku tak pernah menutupi secuil pun bagian di hatiku di hadapan Nara.
"Kau... tidak akan pernah menyangka apa yang pernah aku lakukan di masa laluku..." ungkap Nara lagi.
"Aku tahu... aku tahu jika masa lalu terisi dengan namja-namja yang pernah singgah di hatimu... Tapi itu masa lalu... akan aku pastikan akulah satu-satunya namja yang akan menjadi masa depanmu..."
"Aku sudah tidak perawan!" bentak Nara tiba-tiba. Membuat mulutku mendadak bisu karena pernyataan yang barusan di katakannya. Setetes airmata jatuh dari ujung matanya, membasahi pipi bulatnya. "Benar... aku adalah wanita murahan yang telah memberikan tubuhku kepada namja-namja itu! Aku... Jang Nara... adalah wanita yang seperti itu!"
Aku masih diam. Nara berusaha menghapus tetes demi tetes airmata yang jatuh di pipinya. Pernyataan yang keluar dari mulut Jang Nara barusan memang merupakan sesuatu yang tidak pernah aku duga. Aku tidak menyangka jika Jang Nara pernah menjadi wanita yang seperti itu.
Kutarik nafasku dalam-dalam. Kuangkat kakiku melangkah satu langkah ke depan, mendekat ke Nara yang semakin tak bisa menahan tangisannya. Aku menggerakkan tanganku menuju wajahnya. Kubelai kedua pipinya, mengelap airmata yang membuat matanya saat ini benar-benar merah. Nara sedikit terkejut dengan apa yang aku lakukan. Hingga beberapa saat kemudian, aku menyunggingkan ujung bibirku. Aku tersenyum.
"Namja-namja itu hanya mencintai tubuhmu... tapi aku tidak, Nara-ya. Aku mencintai segala yang ada pada dirimu... termasuk masa lalumu... Tak peduli seberapa buruk dan seberapa rendah penilaianmu atau orang lain terhadap dirimu... satu yang aku tahu... cinta membuat segala sesuatunya menjadi berharga... "
Aku menarik Nara ke dalam pelukanku, "Dan kaulah cinta yang berharga itu, Jang Nara..."
THE END
![](https://img.wattpad.com/cover/80875519-288-k604455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Love Stories
FanfictionAda banyak cerita cinta yang dialami manusia. Entah itu cerita cinta bertepuk sebelah tangan, cerita cinta jarak jauh, cerita cinta terkhianati, dan lainnya. Fanfiction ini akan mengemas berbagai macam cerita cinta dengan Seventeen sebagai pemeran...