Please, let's not talking about a 'break' word.
"Aku ingin kita putus..."
Demi apapun saat ini...
Apa yang barusan dikatakannya? Putus? Apa aku tidak salah mendengar?
"Aku merasa kita harus putus sekarang..."
"Wae?" jawabku kasar.
"Kau selalu pergi bersama dengan Jeonghan..." Joshua menjawabnya dengan santai. Seakan-akan dia sudah mempersiapkan apa yang akan dijawabnya.
"Haha... hanya karena itu? Hanya karena Oppa cemburu?"
"Eung..." angguk Joshua. "Dan jika kita putus aku tak punya alasan lagi untuk cemburu..."
Aku terdiam. Aku kesal. Sekaligus sakit. Terutama di bagian dadaku. Sebuah rasa sesak yang langsung memancing kristal-kristal bening untuk keluar dari ujung mataku. "Oppa serius?"
"Ya..."
Kenapa pria ini begitu sial? Kenapa dia brengsek sekali. Hampir lima tahun kami berpacaran, melewati suka dan duka bersama-sama, dan sekarang... dia mengucapkan kata putus dengan begitu mudahnya? Dan... alasannya hanya karena Yoon Jeonghan?
"Jeonghan adalah rekan kerjaku... kenapa Oppa harus cemburu padanya? Aku sering pergi dengannya karena pekerjaanku memang mengharuskanku seperti itu..." protesku sambil menahan tangisanku yang semakin tak tertahankan.
"Tapi dia menyukaimu... jelas sekali jika dia menyukaimu..."
"Dan aku tidak menyukainya!!! Aku tidak mau putus! Kenapa harus putus jika kita masih saling mencintai?" bantahku.
"Haha... jadi kau yakin jika aku masih mencintaimu?"
Aku diam lagi. Benarkah yang dikatakannya? Apa maksud dari perkataannya itu dia sudah tak lagi mencintaiku? Kuakui jika hubungan kami akhir-akhir ini memang tidak baik. Aku dan Joshua sering bertengkar. Baik untuk masalah kecil maupun besar. Dan tak sedikit dari penyebab pertengkaran kami adalah Jeonghan. "Jadi... oppa sudah tidak mencintaiku lagi? Lalu apa arti lima tahun yang sudah kita jalani bersama-sama?" tanyaku lirih.
Joshuaterdiam sejenak, "Biarlah itu menjadi kenangan di antara kita, Jihyun-ah..."
Kutundukkan kepalaku karena airmataku akan segera keluar.
PLAAKK!!!
Sebuah tamparan paling kuat yang pernah keluar dari tanganku melayang ke pipinya. "Nappeun namja!" makiku pada Joshuadan di saat inilah tangisanku terpecahkan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Aku ingin kita putus..."
Ck!
Bayang-bayang suara Joshua masih belum bisa hilang. Ini sudah hari ketiga sejak aku putus dengannya. Wajar jika aku masih tak melupakannya. Selama tiga hari aku melakukan aktifitasku dengan tingkah yang sama seperti orang yang sedang putus cinta pada umumnya. Seperti tak punya semangat hidup, dan berpenampilan seperti mayat hidup. Rambut tak disisir, wajah tanpa make up, serta baju yang berantakan. Semua orang di kantorku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat keadaanku yang ironis. Ya. Berita putusnya aku dan Joshuasialan itu memang sudah menyebar ke semua orang. Termasuk Jeonghan.
Kau masih belum mau makan?
Pesan dari Jeonghan. Aku tak membalasnya dan melempar ponselku ke sisi tempat tidur. Kuhempaskan tubuhku ke tempat tidur. Aku berusaha memejamkan kedua mataku untuk tidur tapi sialnya begitu aku memejamkan mata, wajah Joshualangsung muncul di pikiranku.
Ting! Tong!
Siapa yang berkunjung semalam ini sih? Omelku dalam hati. Aku meraih cardiganku dan melangkah menuju pintu apartmentku. Aku mengintip ke kamera pintu dan tak ada siapapun. Jankam. Ada sesuatu yang melayang-layang di depan pintu.
Ceklek!
Aku membuka pintu dan menemukan sebuah balon melayang tepat di depanku. Di sisi balon itu tertulis sebuah kalimat, "Datang ke kolam berenang sekarang juga?"
.
.
.
.
.
.
.
Tubuhku merinding begitu angin malam yang cukup kuat menembus cardigan tipisku. Aku jadi menyesal kenapa aku harus turun. Kenapa aku harus melakukan permintaan si orang bodoh yang meninggalkan pesan lewat sebuah balon. Kalau saja aku tidak tahu siapa orang bodoh itu, pasti aku sudah tidur dengan nyenyak di kamarku. Tapi nyatanya, aku sangat tahu siapa si orang bodoh yang memintaku ke kolam berenang tengah malam begini. Siapa lagi yang tulisannya sejelek tulisan Joshua?
Benar kan.
Si orang bodoh itu adalah JoshuaHong, yang saat ini sedang membelakangiku. Tiga perempat dari otakku memintaku untuk segera meninggalkan tempat ini. Untuk apa aku bertemu dengan namja brengsek yang seperti anak kecil padahal umurnya sudah hampir mencapai kepala tiga? Tapi, seperempat dari otakku ditambah dengan seratus persen dari hatiku memintaku untuk tetap tinggal. Itu semua karena aku belum melihat wajahnya. Wajah yang sesungguhnya sangat aku rindukan.
"Mau apa kau ke sini?" tanyaku ketus. Aku berdiri di jarak tiga meter darinya.
Ia berbalik. Melemparkan senyuman kepadaku. Di tangannya, ia sedang memegang papan yang didalamnya ada pesan. Aku mengeryitkan dahiku melihat tulisan di papan itu.
Jadi, apa tiga hari ini kau tidak makan?
Joshuamembalik papannya dan membiarkanku membaca pesan di papan selanjutnya.
Sebenarnya aku ingin melakukannya selama satu minggu, tapi aku takut jika terlalu lama meninggalkanmu, si rambut panjang akan menyentuhmu.
Apa yang ia maksud itu Jeonghan?
Alasan kenapa aku memutuskanmu sebenarnya adalah karena aku tidak ingin kita berpacaran lagi. Aku ingin kita masuk ke tahap yang lebih serius lagi.
Eoh? Apa maksudnya tahap yang lebih serius? Aku membetulkan posisi berdiriku begitu aku membaca pesan itu. Rasa kesal dan marah di dalam hatiku tiba-tiba sirna. Joshuamaju melangkah mendekatiku. Di tangannya masih ada satu papan terakhir yang masih ia sembunyikan apa isi pesannya. Saat ia berjarak setengah meter saja dari hadapanku. Ia membalik papan itu.
Will you marry me?
Sulit untuk mendefinisikan apa yang aku rasakan sekarang. Joshua... dia melamarku? Dia sedang melamarku? Aku menutup kedua mulutku, tak percaya dengan apa yang barusan aku baca. Kurasakan airmata membasahi ujung mataku. Tapi bukan karena aku sakit hati atau marah. Melainkan... aku sangat bahagia.
"Aku mengakhiri hubungan pacaran kita... karena aku ingin mengajakmu masuk ke hubungan yang baru..." ucap Joshuadengan yakin. "Shim Jihyun... menikahlah denganku..."
END
![](https://img.wattpad.com/cover/80875519-288-k604455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Love Stories
FanficAda banyak cerita cinta yang dialami manusia. Entah itu cerita cinta bertepuk sebelah tangan, cerita cinta jarak jauh, cerita cinta terkhianati, dan lainnya. Fanfiction ini akan mengemas berbagai macam cerita cinta dengan Seventeen sebagai pemeran...