Part 21

38.7K 2K 48
                                    

Diftan melihat Arabella keluar dari toko roti dengan didampingi oleh seorang wanita paruh baya. Tadi diperjalanan, Bella meminta izin untuk singgah ke tempat kerja nya dulu. Dia berniat ingin mengembalikan uang yg pernah dia pinjam waktu itu.

"Yaudah deh bu, saya gak bisa lama-lama disini. Soal nya bos saya lagi nunggu didalam mobil."

"Iya hati-hati ya Bel, kalau misal nya gak betah kerja ditempat baru, kamu masih bisa kok datang kesini lagi."

"Iya, makasih banyak bu." Jawab Bella tersenyum sambil memeluk wanita itu. "Bella pamit ya bu."

Wanita itu melambaikan tangan nya saat Bella sudah masuk ke dalam mobil sport hitam milik Diftan.

"Dia gadis yg baik dan jujur, semoga dia selalu dilindungi para malaikat dimana pun dia berada." Gumam wanita itu.

Kemudian dia masuk kedalam toko roti setelah melihat mobil Diftan melaju jauh dari sana.

Didalam mobil gadis itu hanya berdiam diri saja, sambil memandang Diftan yg sedang fokus menyetir.

Dia selalu memantau pergerakan tubuh Diftan. Seperti saat ini, pria itu sedang menyetir dengan satu tangan. Dimana tangan kiri nya yg memegang setir mobil dan tangan kanan nya menopang dagu.

Hal seperti itu saja tampak keren dimata Bella. Gadis itu benar-benar akan meleleh jika terus memandang ciptaan Tuhan yg sempurna itu. Akhirnya dia mengalihkan pandangan nya kesamping kaca ditempat duduk nya untuk melihat pemandangan diluar.

Sampai kemudian Bella menyadari sesuatu dari arah kaca spion mobil.

Lalu dia menoleh kearah Diftan. "Tuan, seperti nya mobil yg dibelakang itu ngikuti kita dari tadi."

Diftan langsung melihat dari kaca spion nya. Mobil itu semakin lama mendekati dan ingin mengsejajarkan disamping mobil miliknya.

"Shit!" Umpat Diftan saat melihat orang yg dari mobil itu mengeluarkan pistol dan mengarahkan ke arah nya.

Diftan langsung melajukan mobil sport nya dengan cepat.

Bella berpegangan kuat pada kursi nya saat Diftan menambah kecepatan laju mobil nya. Wajah nya terlihat panik dan takut. "Tuan, ini ada apa? Kenapa mereka mengejar aakhhh...." Teriak Bella saat mendengar suara tembakan.

DOR!!

DOR!!

DOR!!

Orang yg berada di dalam mobil itu terus menembak mobil Diftan dari belakang. Jalanan itu cukup sepi, sehingga tidak ada yg melihat aksi itu.

Diftan tetap fokus menyetir walaupun dia mendengar suara tembakan itu. Sesekali dia mengecohkan mobil lawan nya dengan menyerongkan mobil nya ke kiri dan kekanan.

Diftan melihat orang yg duduk disamping nya sudah ketakutan sambil menutup kedua telinga nya. "Kau bisa menembak?" Tanya Diftan pada Bella sambil tetap menyetir.

"Hah?"

Tanpa mendengar jawaban dari Bella, Diftan memberikan sebuah pistol kecil bewarna hitam ke tangan nya. "Pegang ini."

"Ini apa?" Tanya Bella bingung. Dia memegang pistol itu dengan kedua tangan nya karena, walaupun ukuran nya kecil tapi ternyata pistol itu lumayan berat.

"Itu adalah pistol." Jawab Diftan.

"Sa-saya tahu ini pistol, tapi untuk apa tuan?"

"Dengar ini bukan waktu nya untuk bertanya. Yang harus kau lakukan adalah menembak mobil itu."

Dieser MannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang