Chapter 3

406 54 5
                                    

Langkah malasnya mengantar Jun sampai di koridor yang menuju lockernya. Dengan wajah setengah sadar karena masih mengantuk Jun membuka locker untuk mengambil buku fisikanya.

Kriieettt

Betapa terkejutnya Jun yang melihat isi lockernya. Matanya yang masih mengantuk itu pun langsung segar dan melototi apa yang ada di hadapannya itu.
"Aaarrghhhh !! Siapa yang melakukan ini !" Jun yang setengah teriak karena emosinya itupun menyita perhatian Wonwoo yang sedang menuju ke arahnya. Dengan sedikit berlari Wonwoo menghampiri Jun.

"Astagaa ! Siapa yang menumpahkan ramyun di lockermu ini?" Wonwoo menggeleng-gelengkan kepalanya melihat betapa jijiknya sekarang ia melihat locker Jun itu.

"Ya! Apa kau budegg ! tadi aku juga bertanya siapa yang melakukannya" Jun yang emosinya sedang menguap itu pun langsung membanting pintu lockernya.

"Hey, jangan kasar seperti itu, Jun. Wajah tampanmu bisa hilang. Aku tidak ingin bersahabat dengan orang jelek." Ucap Wonwoo menghibur Jun. Wonwoo tersenyum dan menarik sudut bibir Jun membentuk sebuah senyuman.

Deg !

Entah kenapa ia tiba-tiba terdiam mematung melihat tingkah manis wanita yang menjadi sahabatnya itu. Jarang sekali dia melihat Wonwoo bersikap manis seperti itu.

"Ya-Ya-Ya- ada apa ini ? Kenapa jadi kayak romance scene gini? Huh?!" Teriak Mingyu yang membuyarkan keheningan dua sahabatnya itu.
"dan apa pula ini ada ramyun di lockermu, Jun. Kau diam-diam punya bisnis jualan ramyun ya di sekolah kita?" Mingyu menggeleng-gelengkan kepalanya sama seperti respon Wonwoo sebelumnya.

"Aish. Tem,lu kalo ngomong jangan bego-bego amat napa. Mending bantuin Jun bersihin lockernya. Ambil lap sono." Jawab Wonwoo yang mulai membantu Jun membersihkan buku-buku yang kotor terkena ramyun. Yang disuruh malah diem aja pelanga pelongo gak jelas.

"Baru juga datang udah kena semprot. Untung sayang, eh-" Mingyu langsung menutup mulutnya dan wajahnya sedikit memerah setelah sadar apa yang baru saja diucapkannya. Wonwoo sedikit tercengang dengan ucapan Mingyu 'sayang? Pada siapa?' batinnya. 'Ah kenapa aku jadi memikirkannya. Paling dia hanya bercanda saja. Si item itu mana pernah serius.' Wonwoo masih beradu dengan batinnya sedangkan Jun masih sibuk membersihkan buku-bukunya.

Dengan malas Mingyu mengambil lap di lockernya. Anak ini suka sekali menaruh berbagai macam benda yang kurang penting dalam lockernya. Tapi ia percaya suatu saat itu akan berguna. Dan sekarang waktu yang tepat.

Segeralah dia membantu Jun dan Wonwoo yang masih membersihkan locker berisi ramyun itu.
"Jun, sepertinya aku tau siapa yang melakukan ini." Ucap Mingyu percaya diri. Wonwoo dan Jun saling berpandangan lalu menoleh ke arah Mingyu. "Siapa?" ucap mereka nyaris bersamaan.

"Kekasihmu Jun. Diakan yang sering kau ejek rambut ramyun. Dan kemarin saat kalian bertengkar juga kau memakinya seperti itu. Mungkin dia ingin balas dendam dengan memberimu ramyun beneran." Mingyu percaya diri sekali mengungkapkan analisanya tentang siapa yang menaruh ramyun di locker Jun. Mereka terdiam sejenak.
.
.
.
.
.
(5 menit kemudian)
"Ya, kau benar Mingyu! Siapa lagi kalau bukan dia." Seru Jun setelah sekian lama mencerna ucapan Mingyu. Jun ini memang pintar, dia berbakat sekali dalam pelajaran dan olahraga, dia juga tampan dan menjadi idola di sekolahnya. Tapi dia sedikit 'oon' dan 'lola' alias loading lama di waktu-waktu tertentu.

"Kemungkinan besar dia." Wonwoo mengangguk setuju dengan ucapan Mingyu.

"Sialan kau Xu Minghao!" Jun mengepalkan erat tangannya. 'Gadis kejam tidak tahu diri. Tunggu saja pembalasanku' batinnya. Sengaja tidak ia ucapkan. Kalau Wonwoo tau Jun akan balas dendam lagi, Wonwoo akan panjang lebar menceramahinya. Walaupun tanpa diberi tau Wonwoo yakin sekali Jun pasti akan balas dendam lagi. Karena itu dia langsung memegang pundak Jun dengan senyum dan berkata,
"Jangan terlalu keras padanya jika kau ingin balas dendam. Bagaimanapun dia adalah perempuan." Wonwoo dan Mingyu selesai membersihkan locker Jun dan segera menuju kelas. Kebetulan mereka bertiga berada di kelas yang sama.

"Kajja ! Kita hampir telat!" Ajak Mingyu yang menggandeng tangan Wonwoo /apa-apaan ini/ lalu disusul oleh Jun.

***

Huwaaaa. Jadi tambah gak jelas gini ya :((( lagi buntu ide nih. Ada saran ga bagusnya Jun balas dendam pakai apa ? Butuh pencerahan yalord !! Yang ada ide komen aja, siapa tau menginspirasi ;)
VOMENT kalian selalu ditunggu ^^

DON'T LOOK AT ME AS YOUR ENEMYWhere stories live. Discover now