"Omoo...gadis kesayangan eomma datang juga." Ucap eomma Jun yang dijawab pelukan hangat dari Eunha. Keduanya terlihat layaknya ibu dan anak.
Jun yang melihat adegan itu menjadi sangat gemas dengan Eunha dan ibunya.
"Aigooo, kalian seperti menantu dan ibu mertua saja."Eunha dan ibu Jun yang mendengarnya pun ikut tertawa. Sementara Jun menata bunga yang ia beli tadi ke dalam vas, Eunha dan ibu Jun sedang asik mengobrol.
"Yak, Eunha-ya kau semakin cantik saja. Kau pintar sekali merawat dirimu." puji ibu Jun. Eunha hanya senyum malu-malu karena mendapat pujian seperti itu.
"Ajhumma...kau terlalu berlebihan. Aku tidak pintar merawat diri. Lihat, kulitku saja tak sebening kulitmu." Sanggah Eunha sambil menyodorkan tangannya, memperlihatkan betapa Eunha kurang merawat dirinya dengan baik.
"Aigooo, tanganmu halus seperti ini, pasti kau rajin mengurus tubuhmu. Lihatlah, tanganmu begitu lembut." Ibu Jun tak mau kalah, ia masih bersikukuh bahwa Eunha rajin merawat dirinya. Diraihnya telapak tangan Eunha dan mengusap lembut punggung telapak tangan gadis itu.
"Omo...omo... Eunha-ya, kau sudah bertunangan?" Tanya Ibu Jun kaget dam membuat Jun mengalihkan wajahnya ke arah mereka berdua namun setelah itu kembali sibuk menata bunganya.
"Ani ajhumma. Wae?" Eunha balik menanya. Lalu ibu Jun mengangkat telapak tangan Eunha dan menunjuk sebuah cincin yang bertengger di jari manisnya.
"Ige mwoya? Ada cincin dijari manismu." Tanya ibu Jun semakin penasaran sambil menunjuk-nunjuk cincin tersebut. Seketika itu pula Jun membalikkan tubuhnya, mulai penasaran dengan apa yang ditunjuk oleh ibunya.
"Ah, ige... Mingyu oppa dan Wonwoo unnie yang memberiku cincin ini sebagai hadiah ulang tahunku kemarin ajhumma." Jelas Eunha yang kini membuat Jun terpaku dengan apa yang ia lihat.
'Cincin itu...' batin Jun. Jun langsung teringat sesuatu. Ia langsung mengecek ponselnya untuk memastikan hal tersebut. Jun membuka sebuah foto. Foto yang entah sampai sekarang Jun pun tak tahu siapa pengirimnya. Foto Mingyu dan Minghao yang sedang berada di sebuah toko. Di zoom-nya foto itu berkali-kali.
"Eunha-ya...chakkaman" Jun tiba-tiba menarik tangan Eunha yang mengenakan cincin. Dilihatnya bergantian antara foto di ponselnya dengan cincin yang terpasang cantik di jari manis Eunha.
"Ada apa oppa?" Eunha bingung dengan tingkah Jun yang tiba-tiba berubah.
"Tadi kau bilang, Mingyu dan Wonwoo yang memberikan cincin ini padamu?" Tanya Jun, wajahnya bahkan terlampau serius.
"Nee. Waeyo?" Eunha mengerutkan keningnya, bingung.
Bukannya menjawab, Jun malah memandangi foto yang ada di ponselnya itu lekat-lekat. Eunha pun tertarik untuk melihat apa yang Jun lihat di ponselnya.
"Aah, Minghao unnie dan Mingyu oppa." Eunha yang sempat melirik sekilas layar ponsel Jun kini mendekatkan dirinya pada Jun agar bisa melihat foto di ponsel itu dengan jelas.
"Ah, ini pasti saat mereka membeli cincin untukku." Eunha terlihat girang.
"Dari mana kau tahu?" Jun lagi-lagi bertanya dengan wajah seriusnya.
"Wonwoo unnie yang bercerita padaku. Jadi, sehari sebelum kalian berempat berkunjung ke panti asuhan, Mingyu oppa dan Minghao unnie pergi ke toko perhiasan untuk memcari cincin yang akan dihadiahkan padaku." Eunha berhenti sejenak sembari mendudukkan dirinya di sofa yang lebih nyaman. Sementara ibu Jun sedang di periksa oleh suster yang beberapa saat lalu masuk.
"Lalu, kenapa tidak Wonwoo dan Mingyu yang mencarinya? Kenapa harus Mingyu dan Minghao?" Jun semakin penasaran dan kini ia menyusul Eunha duduk di sofa.
YOU ARE READING
DON'T LOOK AT ME AS YOUR ENEMY
Fiksi Penggemar"Karena bertengkar denganmu membuat kita semakin dekat dan itu caraku agar kau memperhatikanku." *** Attention! Gender switch : Minghao, Wonwoo, Seungkwan, Jihoon, Jeonghan, Lee Chan.