Chapter 4

427 49 3
                                    

Kelas 2A begitu tenang. Sanking tenangnya Mingyu dengan nyaman membuat pulau di mejanya. Jelas saja, Mingyu tidak pernah absen membuat pulau jika pelajaran fisika berlangsung. Matanya langsung terserang kantuk jika pelajaran ini.

Sedangkan Jun yang menyimak penyampaian materi dari gurunya itu terlihat sangat serius. Terang saja. Jun adalah salah satu anggota olimpiade fisika,kimia, dan matematika di sekolahnya. Walau terkenal nakal dan terlampau PeDe dengan penampilannya, Jun tidak pernah main-main jika itu menyangkut sekolah dan prestasinya.

"Jun, banguni aku jika bel istirahat berbunyi." Wonwoo membuyarkan Jun yang sedari tadi menatap papan tulis. Yang disuruh hanya berdehem mengerti kebiasaan sahabatnya itu.
Sesekali ia menengok ke arah Wonwoo yang mulai tenggelam dalam mimpinya menyusul Mingyu.

'selama aku hidup setampan ini baru tadi dia bersikap manis padaku. Tumben sekali. Apa dia kerasukan penunggu locker? Ah tau deh.' Umpat Jun dalam hati diiringi senyuman tipis. Ada perasaan aneh dalam dirinya sejak tadi pagi Wonwoo bersikap sedikit berbeda padanya.

"Owwaaahh" Wonwoo menguap dengan mata masih terpejam mengubah posisi tidurnya. Jun hanya tersenyum melihat tingkah laku wanita yang disukainya sekaligus sahabatnya itu. Jujur saja, selama ini Jun memendam perasaannya pada Wonwoo. Sejak mereka berteman lima tahun lalu. Entah mulai kapan Jun menyukai sahabatnya itu tanpa pernah mengutarakan perasaannya sekalipun.

'Dekat denganmu seperti ini tanpa rasa canggung sudah cukup bagiku' batin Jun dan kembali tersenyum melihat wajah Wonwoo yang tertidur pulas di atas mejanya.
Karena tak tahan lagi, Jun pun mengambil foto tidur Wonwoo yang kelewat imut itu, dan hasilnya.
JENG JEEEEENG......




/kualitas fotonya kurang bagus soalnya Jun moto pakai hape murah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

/kualitas fotonya kurang bagus soalnya Jun moto pakai hape murah. Apel gigitnya lagi di servis gara-gara dijadiin pemukul kecoa sama Mingyu/

Wonwoo selalu makai mantelnya kalau di kelas. Ga peduli mau musim dingin, musim semi, musim panas, musim salju, musim rambutan, durian,atau nusim batu akik/lah/
Dia selalu merasa kedinginan. Mungkin itu yang membuat sikapnya menjadi dingin /lah(2)/

KRIIIIINNGGGG

Bel istirahat berbunyi. Seperti mendengar alarm, Mingyu dengan otomatis terbangun dari kegiatannya membentuk pulau sabang sampai merauke di atas meja.
"Wonwoo, bangun. Sudah istirahat. Ayo makan." Jun berusaha membangunkan Wonwoo dengan sedikit menggoyangkan anu-nya.. Eh,anu-nya ? Anu apa hayooo ??

Pundak loh ya, pundaknya Wonwoo. /awas mikir yang lain-lain/

Wonwoo pun segera bangun, menyusul Jun dan Mingyu yang sudah menunggunya di ambang pintu kelas.

Seperti biasa, mereka duduk di meja no.17 tampat favorit mereka di kantin. Mingyu yang kelaparan langsung saja melahap santapan di hadapannya itu. Jun dan Wonwoo hanya menggeleng melihat kelakuan sahabatnya yang berkulit agak redup itu. Jun melihat ke penjuru kantin, namun ia tak menemui objek yang dicarinya itu.

Tak lama kemudian suara berisik mulai memenuhi kantin. Ternyata segerombol tukang gosip dari kelas 1A. Mereka masuk perlahan di awali Seungkwan, Lee Chan, Jihoon, Jeonghan (sebenarnya dia kelas 3A tapi dia sering main sama mereka ini. Katanya gosipnya selalu update jadi gak ketinggalan berita /alasan macam apa ini) dan yang terakhir- membuat Jun ber-smirk evil, ya dia Xu Minghao. Akhirnya objek yang sedari tadi dicarinya itu muncul juga.

Wonwoo yang memperhatikan Jun rupanya bisa menebak apa yang akan dilakukan Jun. "Berusahalah untuk menghindari keributan dengannya, Jun." Ucapnya pelan. Jun hanya menoleh sebentar lalu kembali memperhatikan gerak-gerik Minghao yang akan menjadi korban balas dendam Jun. Masih teringat segar di kepala Jun kejadian locker ramyun tadi pagi.

"Tidak hari ini. Tenang saja. Moodku sedang tidak bagus untuk mengerjainya" Ucap Jun yang mengerti arti tatapan Wonwoo dan Mingyu padanya.
.
.
.
"Hey Jun, mulutmu berlepotan tuh." Suara Mingyu seperti orang berkumur karena mulutnya penuh makanan.
"Ah, kau seperti anak kecil saja." Suara Wonwoo terdengar dingin namun sedikit lembut sambil mengusap sisa makanan yang berlepotan di mulut Jun dengan tisu.
Yang punya mulut lagi lagi hanya bisa terdiam melihat tingkah Wonwoo. Ini yang kedua kalinya setelah tadi pagi Wonwoo menyentuh bibir Jun dengan sengaja.

"Ya! Jeon Wonwoo. Kenapa kau jadi bersikap lembut sekali padanya hari ini. Ah membuatku iri !" Ucap Mingyu kesal sambil mempoutkan mulutnya.
"Kau tidak pernah selembut itu pada kami berdua. Tapi hari ini kau berbeda kepada Jun. Tapi padaku? Ah jahat sekali kau Jeon Wonwoo." Tambah Mingyu masih kesal.

"Jadi kau mau ku apakan ? Hah?!" Jawab Wonwoo sedikit meninggikan suaranya. Yang ditanya langsung memajukan bibirnya dengan manja.
"Ini... Lap kan juga mulutku." Mingyu dengan manja meminta itu kepada Wonwoo. Langsung saja Wonwoo melemparkan kotak tisu kepada Mingyu dengan raut muka mengejek.

"Ck, kau pilih kasih. Aku merajuk ! Kalian berdua jangan bicara padaku ! Huh !" alhasil Mingyu sok ngambek kepada dua sahabatnya itu. Wonwoo dan Jun bahkan tak peduli padanya. Mereka asik melanjutkan makannya.

Jun dan Wonwoo sudah selesai makan dan Mingyu masih saja menggerutu. Namun tak dihiraukan sama sekali.
"Ayo ke kelas Won. 5 menit lagi masuk." Ajak Jun sambil menggandeng tangan Wonwoo.
"Ya-Junnie-Ya ! Tanganmu jangan nakal ! Kenapa kau menggandengnya ?!" Mingyu semakin kesal melihat ulah Jun. Yang ditanya hanya melirik sekilas lalu mengajak Wonwoo berdiri bermaksud meninggalkan kantin.
"Ya- Wen Junhui ! Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku ? hah?!" Tanyanya tambah kesal. Akhirnya Jun pun buka suara,
"Eh tem. Kau yang melarang kami berbicara padamu kan."
"Astagaaa ! Iya, aku lupa! Ya sudah. Pergi sana kalian. Aku bisa sendiri!" Jawaban Mingyu membuat Jun dan Wonwoo semakin heran dengan tingkahnya. Merekapun meninggalkan Mingyu di kantin dan kembali ke kelas.

"Em..Wonwoo, pulang sekolah nanti kau sibuk tidak ?" Tanya Jun dan mereka sudah berada di depan pintu kelas.
"Tidak juga. Kenapa?"
"Temui aku di atap sepulang sekolah. Tidak ada penolakan !" Suara Jun sedikit berbisik dan ia langsung masuk ke dalam kelas meninggalkan Wonwoo yang masih bingung di depan pintu.
.

.

.

-di atap sekolah-

"Wen Junhui ! Cepat bicara ! Aku sudah menunggumu bicara selama 1 jam dan kau hanya diam saja. Kau mengerjaiku ya?"

"Bu-bukan. Oke aku akan mengatakannya dalam sekali ucap dan kau harus mendengarkan sebaik mungkin karena aku takkan mengulang ucapanku."

"arraseo. Cepatlah. Aku mengantuk."

"A-aa-a-akuu.... Emm, aku me-"

BRAAKKK

Tiba-tiba saja pintu terbuka dan Jun terkejut melihat sosok itu.
"Mingyu?"
"Kenapa kau di sini ?" Ucap Jun menyelidik seakan kehadiran Mingyu merusak moment berharganya bersama Wonwoo.

"Aku ke sini karena Wonwoo tadi memberitahuku dia akan ke atap bertemu denganmu. Ada apa ini ? Kenapa aku tidak di ajak? Jahat sekali" Terdengar dari suaranya Mingyu masih sok ngambek.

"Ah, a-aku-" Lagi-lagi ucapan Jun terpotong.
"Oh iya Jun, sebenarnya kami ingin memberi seprais padamu ! Iyakan Wonwoo." Kemudian wajah Mingyu berubah menjadi cerah dan ia mulai menggenggam tangan Wonwoo. Jun memasang wajah bingung. Sedangkan Wonwoo hanya tersenyum tipis.

"Apa itu?" Tanya Jun penasaran. Ia mulai merasa tidak enak.

"Hari ini,

adalah...















adalah hari ke-40 aku dan Wonwoo sebagai sepasang kekasih."

***

Holaaa... Apa kalian penasaran dengan kelanjutannya? Kalau iya jangan lupa vote dan komen ya ^^
Kalau tidak, tidak akan ku lanjut ! Biarkan saja ceritanya gantung, seperi hubungan kita/eh/

Di tunggu VOMENT nya ya gaiisss. Karena dukungan kalian begitu berharga hiks... Carangeooo 🌷

DON'T LOOK AT ME AS YOUR ENEMYWhere stories live. Discover now