Siang itu seperti biasa, Mingyu dan Wonwoo makan siang bersama. Wajah emo Wonwoo yang selalu datar kini terlihat lebih cerah karena candaan Mingyu yang tak henti-hentinya.
"Yak. Chagi, coba saja kau selalu tersenyum seperti ini, kan enak dilihat. Lebih adem." celetuk Mingyu ditengah-tengah makan siangnya. Wonwoo tak menjawabnya. Yeoja itu hanya tersenyum nyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya. Sedetik kemudian berubah dingin lagi. Mingyu mengacak rambut kekasihnya itu dengan gemas.
Siswa-siwi lain yang melihat kemesraan Mingyu dan Wonwoo menatapnya dengan tatapan kagum seolah berkata,
'Ah, mereka sangat serasi.'Hari ini kantin sungguh penuh. Antrian panjang para siswa mengambil makanan lebih padat dari biasanya. Seorang gadis berwajah oriental dengan rambut keriting imut (?) sedang celingak-celinguk mencari meja kosong. Membawa nampannya dengan langkah lambat. Tapi ia tak juga menemukan meja kosong untuk makan siangnya.
"Hao..." panggil seorang namja yang tak lain adalah Mingyu.
"Sini" Ucapnya lagi sambil menepuk meja di samping kirinya.
Setelah kebingungan tak dapat meja, akhirnya Minghao mendapatkan meja makan siangnya bersama Mingyu dan Wonwoo.
"Tak apa aku di sini? Apa aku tak mengganggu kalian?" Tanya Minghao setelah sampai di meja Mingyu dan Wonwoo.
"Anio. Aku malah bosan karena selalu makan bersama namja janggung ini." Jawab Wonwoo asal melirik Mingyu dengan tatapan malas.
"Ck...kau ini chagi--"
"Ah, sepertinya aku mengganggu kalian. Aku makan di meja lain saja ya sunbae, unnie." Ucap Minghao memotong kalimat Mingyu. Ia merasa tak enak saja berada di antara sepasang kekasih yang sedang mesra-mesranya.
"Eitss.. Tidak Hao. Sini, makanlah bersama kami." Jawab Mingyu dan disusul anggukan setuju Wonwoo.
Minghao tersenyum dan meletakkan nampannya di meja. Ia memutuskan untuk bergabung saja dengan sepasang kekasih ini. Tak ada pilihan lain. Meja lain juga penuh."Kau sangat mengganggu mereka!" Ucap salah seorang namja yang tiba-tiba menarik tangan Minghao yang baru saja ingin mendudukkan pantatnya.
Mingyu, Wonwoo, dan terutama Minghao sangat terkejut setelah melihat namja itu. Tatapan bingung Minghao berlawanan dengan netra tajam milik namja yang menarik tangannya.
"Junnie?" Ucap Wonwoo dan Mingyu hampir bersamaan.
"Hei, kenapa wajahmu seperti orang marah begitu? Duduklah dan bergabunglah bersama kami." Mingyu berusaha mencairkan suasana yang sedikit canggung antara Jun dan Minghao yang sedari tadi hanya diam saja.
Jun maupun Minghao tak ada yang menjawab. Netra mereka masih saling beradu. Minghao menatapnya penuh tanda tanya.
"Ikut aku!" Jun menarik lengan Minghao yang terlambat mengambil nampannya.
Nada suaranya tadi sangat dingin. Ada apa dengan Jun? Tak seperti biasanya.
Pikir Minghao yang masih diseret oleh Jun."Su-sunbae..." Panggil Minghao lirih pada Jun yang kini hanya memperlihatkan punggungnya saja.
"Diam!" Jawab Jun dingin. Sangat dingin. Entah seperti ada aura kemarahan yang ia pendam.
Minghao mulai gugup. Ia takut telah melakukan kesalahan pada Jun. Padahal baru kemarin ia dan Jun mendapatkan moment yang cukup baik di antara keduanya. Walapun sempat menegangkan karena harus bertaruh nyawa. Tapi bagi Minghao setidaknya dari kejadian kemarin ia bisa merasakan bagaimana hangatnya Jun memperlakukannya.
Jun melepas genggamannya pada tangan Minghao saat mereka tiba di atap sekolah. Jun terus melangkah meninggalkan Minghao yang diam terpaku di tempatnya. Takut. Itulah yang dirasakan Minghao saat ini.
YOU ARE READING
DON'T LOOK AT ME AS YOUR ENEMY
Fanfiction"Karena bertengkar denganmu membuat kita semakin dekat dan itu caraku agar kau memperhatikanku." *** Attention! Gender switch : Minghao, Wonwoo, Seungkwan, Jihoon, Jeonghan, Lee Chan.