16 [END]

591 57 17
                                    

Setelah mabuk karena naik Gyro swing tadi mereka memutuskan untuk makan bersama di caffe terdekat. Hitung-hitung istirahat, kasian Jun dan Mingyu wajah mereka sangat pucat.

"Setelah ini kita naik bianglala ya, penutupan, dan juga bagi pengunjung akan dibagikan coklat gratis di sekitar wahana itu." Ajak Wonwoo sambil asik memakan kimbapnya, dibalas gumaman saja oleh tiga lainnya yang sedang menikmati kimbapnya masing-masing.

Setelah lewat 20 menit, mereka berempat memutuskan untuk melanjutkan bersenang-senangnya.

Selama perjalanan menuju bianglala banyak sekali yang menjual berbagai macam gulali dan permen kapas. Wonwoo merengek pada Mingyu, minta dibelikan gulali.

Sedang Minghao liurnya hampir menetes melihat seorang anak kecil lewat di depannya membawa permen kapas berukuran besar. Minghao sangat menyukai permen kapas.
'Pasti manis sekali' batinnya.

Jun melihatnya, cepat-cepat ia menarik tangan Minghao dan menyeret yeoja itu menuju penjual permen kapas.

"Ajusshi, tolong permen kapas yang besar satu." Ucap Jun sambil menyodorkan selembar uang pada lelaki setengah baya yang dipanggilnya ajusshi tadi.

Minghao berapa kali dibuat tertegun oleh tingkah Jun yang dadakan seperti tahu bulat seharian ini.
'Orang ini kenapa sih?' Pikir Minghao.

"Igeo" Jun menyodorkan permen kapas yang ia beli dari ajusshi tadi pada Minghao.

"Buatku?"

"Ya, ambil cepat!"

"Iiss pemarahan! Kalau tidak ikhlas kenapa belikan?" Minghao mempoutkan bibirnya kesal lalu tetap mengambil permen kapas itu dari tangan Jun.

"Kasihan saja melihat kau yang ngiler karena anak kecil yang lewat di depanmu tadi."

Jun menjulurkan lidahlah lalu berbalik melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Minghao.

"Iiss tadi baik, sekarang seenaknya main tinggal!" Kesal Minghao menghentak-hentakkan kakinya menyusul Jun.

"Yak! chakkaman!" Teriaknya lalu berlari-lari kecil berusaha menyampingi Jun.

Keempatnya sudah berada di bianglala masing-masing. Sudah pasti, Mingyu sama Wonwoo, Jun sama Minghao.

Mingyu dan Wonwoo saling tertawa satu sama lain, mereka benar-benar menikmati keindahan malam dari bianglala. Sementara Jun dan Minghao tak terdengar sama sekali ocehan yang keluar dari bibir mereka. Hanya diam. Hening.

"Kenapa kau diam saja?" Jun memecah keheningan sambil mencomot permen kapas Minghao, lalu memakannya.

"Yak! Jangan, nanti punyaku habis!" Marah Minghao Jun memakani permen kapasnya.

"Kau sih diam saja. Lagi pula kan aku yang belikan ini." Jun kembali memakani permen kapas itu.

Wajah Minghao yang tadi berseri melihat indahnya pemandangan kota dari atas bianglala kini berubah menjadi kesal karena tingkah Jun.

Ia berdecak kesal sambil matanya melirik Jun sinis. Namun namja di hadapannya itu hanya merespon dengan senyum candaannya, membuat hati Minghao jadi bergetar hebat.

"Kenapa kau tersenyum?" tanya Minghao nadanya menyindir.

"Aku baru sadar ternyata kau imut juga."

Jawaban Jun itu sontak membuat wajah Minghao memerah dan menunduk malu. Berusaha ia menahannya namun tak bisa.

"Yak, lihatlah lucunya dirimu jika sedang malu." Ejek Jun diiringi tawa kecilnya.

Tidak tahan lagi, Minghao pun melayangkan satu pukulan yang tak terlalu keras ke lengan Jun. Jun hanya meringis, berpura-pura kesakitan walaupun pukulan Minghao itu tak ada apa-apanya bagi Jun.

DON'T LOOK AT ME AS YOUR ENEMYWhere stories live. Discover now