Perjalanan kali ini cukup memakan waktu, menurut Yoo Jae Suk mereka bisa mencapai daerah laboratorium sekitar 2 jam perjalanan. Karena lokasi laboratorium berada di Gyeonggi-do tepatnya daerah , Yongin-si.
Sebenarnya ada beberapa laboratorium yang dekat dari Yongsan. Namun, perusahaan tidak ingin mengambil resiko. Pernah suatu kali data produk Yongsan dicuri oleh saingan mereka. Oleh karenanya setiap pengujian produk, hanya dilakukan di satu laboratorium kepercayaan Presdir Song.
Jae Suk tahu bahwa keempat orang anggotanya sudah lelah. Belum lagi perjalanan mereka kedepannya akan lebih melelahkan lagi. Bisa-bisa mereka baru sampai di Seoul hampir tengah malam. Namun, Yoo Jae Suk tak ingin menunda-nunda lagi. Hari ini Ia benar-benar bertekad untuk mengusut kasus kegagalan produksi 'Youngsie'.
Sesekali Ji Hyo beringsut membenahi posisi duduknya. Pencil skirt yang Ia gunakan, membuatnya tak bisa duduk leluasa. Belum lagi, semakin lama Ia duduk, semakin ke atas lah bawahannya tersebut. Susah payah, Ji Hyo berusaha menarik roknya agar tidak mengekspos pahanya.
Jong Kook mengetahui kendala yang dialami Ji Hyo. Ia melepas jas, dan menyodorkannya dengan lembut.
Ji Hyo menatap Jong Kook tak mengerti. Ia hendak bertanya, namun Jong Kook telah memberi tanda bahwa jas tersebut untuk menutup pangkuannya.
"Apa tidak masalah, Oppa?"
"Ne. Pakai saja!"
"Gamsahamnida." Ji Hyo tersenyum senang. Ia segera menerima jas dari Jong Kook meletakkannya di pangkuan. Kini Ia bisa duduk lebih nyaman.
'Apa kau telah lepas dari dirinya Jong Kook-ah?' Yoo Jae Suk mengamati tindakan Kim Jong Kook terhadap Ji Hyo dari pantulan kaca. Ia tahu, Jong Kook memang selalu lembut, peduli dan tidak pernah menyakiti wanita sedikitpun. Namun, Ia dapat menangkap sesuatu di mata Jong Kook. Sesuatu yang telah lama hilang. Sebuah cahaya harapan yang terpancar dari mata kecilnya. Yang sempat tak terlihat sejak kepergian Yoon Eun Hye, 3 tahun yang lalu.
***
Yoo Jae Suk menatap 3 lembar HVS yang baru saja Ia terima. Ia tak mengerti dengan pasti maksud dari lembaran-lembaran tersebut. Alisnya mulai bertaut. Keempat orang yang duduk di bangku belakang hanya terdiam, menanti reaksi atasan mereka.
Karena yang ditunggu tak kunjung membuka suara, Kim Jong Kook tak sabar, Ia berdiri dan mendekati Jae Suk.
"Hyung, Bagaimana?" Matanya juga mulai menelusuri tulisan demi tulisan yang tengah di pegang Jae Suk.
"Entahlah. Bisa kau lihat sendiri kan, semua kandungan dalam botol tersebut tertulis disini. Mana yang aman dan mana yang berbahaya, kita tak mengetahuinya." Jae Suk menghela napas. "Mari kita tunggu sejenak. Seperti yang mereka bilang, salah satu dari pegawai lab akan segera datang untuk menjelaskannya."
Kim Jong Kook dan Yoo Jae Suk kembali duduk di tempat semula. Sedang Haha, Ji Hyo dan Kwang Soo yang telah mendengar percakapan kedua orang tadi hanya terdiam di bangku masing-masing.
Tak lama kemudian, seorang wanita dengan rambut coklat ikal dan mengenakan jas lab putih mendekati mereka berlima dengan ramah. Ia membungkuk memberi hormat, sebelum akhirnya memperkenalkan diri.
"Anyeong Hasimnika. Saya Sulli."
"Ne. Sulli-shi. Apa anda bisa menjelaskan ini pada kami?" Yoo Jae Suk menyodorkan kertas yang digenggamnya. Sedang wanita di hadapannya hanya mengangguk sekilas, menerimanya kemudian mulai menjelaskan satu persatu kandungan yang termuat dalam kertas tersebut.
"Ah... jadi seperti itu." Yoo Jae Suk manggut-manggut setelah mendengar semua penjelasan Nona Sulli. Meskipun sebenarnya Ia tak begitu paham.
"Sulli-shi, bisa tolong Anda beritahu kami menggunakan bahasa awam saja? jujur saja tak satupun dari kami yang memahami maksud dari penjelasan Anda." Kim Jong Kook melihat tanda tanya besar di wajah rekan-rekannya. Ia sendiri juga tak mengerti penjelasan Nona Sulli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Of Love
FanfictionSong Ji Hyo, gadis berhati beku namun memiliki tanggung jawab moral yang luar biasa. Ia tak percaya cinta namun percaya akan kewajiban. Ia tak tergila-gila dengan harta maupun kasih sayang, satu-satunya yang dikejarnya hanyalah pengalaman. Ia berhar...