Pada saat sedang jam istirahat kau sedang asyik memainkan game Pokemon Go di ponselmu. Jari-jarimu serasa seperti menari-nari diatas layar ponselmu yang cukup besar itu. Tiba-tiba seseorang menghampirimu dari belakang dan duduk disampingmu. Kau tak memerdulikannya sampai wajahnya mendekat ke wajahmu sehingga hidungnya menyentuh pipimu.
"Diamlah" kau menggumam.
"Kau tidak seru" ucap Haechan hampir berbisik. Wajahnya tetap menyentuh pipimu. Kedua matanya terus tertuju kepadamu, walau matamu tetap berfokus pada layar ponsel.
"Haruskahㅡ" dia tiba-tiba mengecup pipimu cepat, membuatmu terhenyak sejenak dan seketika kau menatapnya penuh emosi.
"Apa?" Tanyanya dengan nada tak berdosa.
"Kau mengangguku, Donghyuk." Jawabmu kesal.
"Baiklah!" Dia pun segera bangkit dan beranjak keluar dari kelas.
Kamu hanya menatap datar untuk kepergiannya, lalu kembali menuntaskan aktifitasmu.
Setelah beberapa menit berlalu, kau mulai merindukan Haechan. Kaupun merasa bersalah karena membuatnya marah dan pergi. Kau segera mengantungi ponselmu dan beranjak darisana. Kau pergi mencari Haechan, dan kau segera menemukannya sibuk bermain ponsel dilorong kelas.
Kau berlari menghampirinya, lalu berdiri disampingnya, dia tidak bergeming dengan ponselnya, sibuk mengetik-ngetik sebuah chat.
"Donghyukie, kau sedang apa?"
Dia tidak menjawab pertanyaanmu. Lalu kau segera menarik-narik lengan seragamnya.
"Diam" jawabnya, dengan tatapan terus terpaku pada layar ponselnya.
"Kau marah? Maafkan aku." Kau merasa bersalah padanya, dan dia tidak merespon. Kau merasa sedih karena pacarmu marah, lalu kau menunduk, tampak merenungi segala yg sudah terjadi sebelumnya.
"(Nama kamu), kau sudah merasakan apa yg kurasakan tadi?" Tiba-tiba Haechan membuka mulutnya. Kau mengangguk gontai. Tangannya menepuk-nepuk kepalamu pelan, lalu mengusap-usap lembut kepalamu.
Kau menatap wajahnya, dia tersenyum. Kamu kembali meminta maaf kepadanya, tetapi dia menggeleng lalu tersenyum.
"Aku akan memaafkanmu dengan satu syarat" jawabnya.
Senyumannya yang manis membuatmu ikut menyunggingkan senyumanmu.
"Apa itu?"
"cium aku" ucapnya. Kau segera memukul lengannya. Dia terkesiap, lalu menatapmu, merasa bingung.
"Ayo cium aku!" Serunya. Kamu menunduk malu sampai akhirnya dia dengan sigap memegang kedua bahumu lalu dia segera mendaratkan bibirnya lembut ke bibirmu. Ciuman itu berlangsung cukup lama hingga dia akhirnya melepaskan ciumannya.
Kau menjadi salah tingkah, bibir Haechan sangat lembut membuat jantungmu bergetar kencang. Dia terkekeh kecil sambil menatap tingkahmu yang terlihat kebingungan. Dia selalu saja begitu, sehabis ia menciummu.
"Kau selalu begitu ya, setiap aku menciummu" ujarnya. Dia memasukkan jari-jari rampingnya diantara sela jari-jari tanganmu, lalu menggenggam erat.
"Hari ini kita date kemana, Donghyukie?" Tanyamu.
"Malam ini aku ada training di SM sebentar. Habis itu aku akan menjemputmu didepan rumahmu, tunggu aku ya." Jelasnya. Kamu mengangguk dan menyunggingkan senyummu. Dia memasukkan ponselnya, lalu merangkulmu mesra, tatapan matanya terus tertuju kepadamu.
"Ayo ke kantin." Katanya.
"Kau lapar?" Tanyamu. Dia mengangguk lemas.
"Aku mau mengajakmu, tetapi kamu terlalu sibuk dengan pokemonmu itu. Kau kan sudah ada pokemonㅡ" dia melangkahkan kakinya bersamaan denganmu. Kalian bergegas menuju kantin.
"Pokemon apa?" Kau menatapnya.
"Aku kan Pikadong punyamu!" Dia menjawab dengan lantang. Kau mencubit pipinya keras, menyebabkan ia membuat erangan kecil dengan nada seperti Pikachu.
"Pikaa~"
Kau merespon dengan tawa, dan dia merasa puas saat mendengar tawamu, tawa yg dia dambakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine With Haechan
FanfictionBerisi oneshoot-oneshoot berbahasa baku dengan cerita imajinasi Haechan × Kamu. Happy imagine guysie >.<)/