[ Ceritanya aja NCT punya whatsapp :"( ]
***
"Ada cokelat di gigi kamu tuh, lucu kayak ompong."
Tanganmu refleks menutup bibirmu, membiarkan lidahmu bergerak sesuka hati, mencari letak cokelat yang disebut kekasihmu itu.
Melihat responmu, laki-laki yang ada dihadapanmu tertawa terbahak-bahak, mengeluarkan suara tawa khasnya.
Kamu memberinya bogem mentah tepat dibahu. Namun nihil, tawanya semakin kencang.
"Ya, Donghyuck!" Suaramu meninggi, setelah cokelat yang nakal itu mangkir dari gigimu. Laki-laki yang bernama Haechan itu otomatis diam. Kepalanya tertunduk, takut.
"Suara tertawamu jelek sekali, Donghyuck." Komentarmu. Haechan berdeham.
"Berarti aku tidak boleh tertawa?" Tanyanya, tidak mengerti. Kamu mendelikkan bahumu.
"Mau ke wahana apalagi?" Tanya Haechan.
"Kamu tidak capek? Sudah banyak wahana yang kita naiki." Kamu menjawab. Dia langsung menggeleng.
sudah 2 jam lamanya kamu mengitari Lotte World. Kedua kakimu mulai terasa sakit, dan kamu berniat akan mengeluh pada Haechan. Namun saat melihat wajah laki-laki itu, masih terlihat jiwa semangatnya yang masih berapi-api. Haechan menginginkan dirinya menaiki semua wahana bersamamu.
"(Nama kamu), ayo naik itu!" Seru Haechan riang, menarik tanganmu. Kamu akhirnya mengiyakan dan mengikuti langkah-langkahnya ke wahana yang dituju.***
"Kenapa gak bilang dari tadi, kalau kamu sudah capek?"
Kamu menunduk malu. Setelah Haechan dan kamu menaiki wahana terakhir, badanmu sudah melemah dan tak sanggup berjalan. Hingga akhirnya kamu di bopong Haechan ke kursi panjang yang tersedia disana.
"Maafkan aku. Aku tidak memikirkanmu tadi." Haechan merangkulmu seraya memandangimu sedih.
"Aduh, kasihan sekali pacarku." Serunya seraya menepuk ubun kepalamu berkali-kali.
"Aku tidak apa-apa, Donghyuck." Ucapmu, melingkarkan lenganmu ke pinggangnya kemudian meletakkan kepalamu ke bahunya. Bermanja-manja ria.
"Kalau kau sudah tidak capek lagi, aku antar pulang ya." Ucap Haechan.
"Tahu tidak, aku berbohong kepada Mark hyeong kalau aku akan pergi belajar di perpustㅡ" bibir Haechan seketika membisu. Kedua matanya menyipit, mengamati sesuatu dari kejauhan.
Kamu menatapnya, "ada apa Haechan?" Tanyamu, membuatnya refleks menatapmu dan menggeleng.
"Tidakㅡaku sepertinya melihat Ten hyeong tadiㅡeh ada whatsapp darinya."
Haechan langsung membalas chat dari hyeongnya itu. Perlahan wajahnya mulai menunjukkan ekspresi khawatir.
Haechan meringis."Kenapa?" Tanyamu. Haechan segera menunjukkan layar hpnya tepat di wajahmu.
"pfffftttttttㅡ"
"Tunggu, kamu tertawa?" Tanya Haechan dengan nada emosi.
"Ten oppa lucu sekali."
"Kamu gak cemas apa?"
Dia benar-benar takut dengan member-member yang lebih tua di grupnya.
"Tidak, buat apa? sepertinya tidak buruk juga berkenalan dengan semua hyeongmu."
"Tidak boleh!"
Kamu menatap matanya, memberikan ekspresi kenapa? Apa salahnya?
Haechan mendengus.
"Pokoknya tidak boleh, kamu milikku. Bagaimana kalau mereka merebutmu?" Jelasnya.
"Tidak apa, aku akan terus menyukai Donghyuck yang menggemaskan!"
Haechan tersenyum lebar, memandangi wajahmu yang berseri. Dia mendekatkan wajahnya ke telingamu, membisikkan kata-kata yang mungkin membuat jantungmu berdebar saat itu juga.
"Aku sangat menyayangimu, (nama kamu)"***
Malamnya, kamu masih membayangkan asyiknya petualanganmu dengan Haechan hari ini. Sebelum pergi tidur biasanya kamu selalu menyempatkan berbalas chat whatsapp dengan Haechan.
Kamupun penasaran dengan respon hyeong-hyeongnya Haechan lalu memintanya mengirim screenshot. Kamu langsung tertawa ketika melihat isi chat mereka. Haechan benar-benar sedang dalam masalah.
"
Pfffffftttttㅡ rest in peace, pantatnya Donghyuck~" kamu menggumam pada dirimu sendiri, diiringi juga dengan tawamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine With Haechan
FanfictionBerisi oneshoot-oneshoot berbahasa baku dengan cerita imajinasi Haechan × Kamu. Happy imagine guysie >.<)/