Haechan as a Bastard

1.2K 126 21
                                    

Fanart credit? Perlu gak ya >_< WKWKWKWKWK
Begini kira-kira ilustrasinya biar kalian bisa ngebayangin! XD

Fanart credit? Perlu gak ya >_< WKWKWKWKWKBegini kira-kira ilustrasinya biar kalian bisa ngebayangin! XD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang gak suka perkelahian, kekerasan, diskip aja😂

***

Kali ini kamu diceritakan sebagai anak SMA X di daerah Seoul. Tempatmu mencari ilmu adalah sebuah sekolah wanita yang cukup terkenal karena memiliki siswi-siswi yang rupawan. Kamu sendiri tergolong siswi rupawan itu, baik luar maupun dalam. Kamu tidak hanya cantik, tetapi kamu juga memiliki hati yang besar dalam menolong orang-orang disekitarmu. Kamu tidak absen melakukan bakti sosial sebagai relawan, bahkan tidak segan untuk menjadi donatur tetap sebuah panti asuhan. Soal uang, kamu berada di keluarga yang cukup berada dan sifat dermawan ayahmu lah yang menurun pada jiwamu.

Saat itu, acara kerja bakti di daerah Apgujeong baru selesai pukul 12 malam dan kau hendak pulang ke rumahmu yang terletak di Cheongdam. Karena sudah terlalu larut malam, kamu merasa takut pulang sendirian. Namun kamu bersikeras untuk tidak meminta ayahmu menjemput dan lebih memilih naik bis ke rumah.

Kamu melangkahkan kakimu dan menyusuri sebuah lahan pertokoan yang sepi karena seluruh pedagang disana sudah menutup lahan penghasilan mereka. Kamu lebih memilih mendongakkan kepalamu keatas untuk menatap awan yang samasekali tidak menampakkan kerlipan bintang, dibandingkan dengan menatap lurus kedepan dan melihat hal-hal yang tak kau inginkan.

FUCK!

Kamu menghentikan langkahmu dan menatap lurus kedepan. Tak ada siapapun dihadapanmu, tetapi kamu mendengar seseorang berkata kasar barusan.

"A-aku tidak salah dengar kan?" Tanyamu pada dirimu sendiri. Kamu menyimpulkan kalau suara itu adalah suara seorang laki-laki.

Kamu mulai bergidik ngeri. Kamu mulai berpikiran aneh apakah suara itu dimiliki oleh penculik, hantu, orang gila, orang mabuk, dan sejenisnya.

"Tunggu pembalasankuㅡuhuk!"

Seorang anak laki-laki berjalan terhuyung-huyung dan tak jauh dari hadapanmu, lalu kemudian ia duduk di sebuah tumpukan karung beras. Wajah anak itu terlihat dipenuhi banyak luka memar, ditambah dengan rambutnya yang berantakan. Kamu bisa melihat sebuah codet atau luka bekas goresan pisau tampak menghiasi pipi kirinya dan darah terus mengalir keluar dari sana. Tak hanya wajahnya yang berantakan, seragam sekolah yang ia kenakan pun sangat kotor dan dipenuhi noda darah.

Awalnya kamu tak ingin memerdulikan anak itu, namun kamu menjadi bimbang saat rasa prihatin mulai memenuhi hatimu. Kamu pun memberanikan dirimu untuk menghampiri preman sekolah itu.

Imagine With HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang