Pagi ini aku melakukan hal yang biasa dilakukan bangun pagi, mandi dan berangkat ke sekolah.
" Uta, cepat turun dan habiskan sarapanmu!"
Itu adalah bel bagiku untuk segera turun ke bawah dan menghabiskan sarapan serta bertemu dengan anggota keluarga lainnya. Check.
Aku turun dari tangga dengan sambutan pelukan hangat dan ciuman di puncak kepalaku. Di meja makan aku melihat ayah sudah rapi dan melihat pergerakanku. Aku menuju ke kursi di antara ayah dan Kak Suri, kakak perempuanku, kemudian kutaruh ranselku di samping kursiku. Mereka tersenyum kemudian melanjutkan aktifitasnya-- memakan makanan di hadapannya. Ibu duduk di kursi yang menghadapku.
" Gimana tidurmu semalam, nak? Nyenyak" ibu berkata sambil tersenyum. Aku mengangkat kepala, menjawab seadanya kemudian kembali melanjutkan makan.
"Bu, aku hari ini pulang telat yaah, soalnya aku ada ekskull" Kak Suri berkata dan kuyakini dia tersenyum setelahnya.
Setelah selesai makan, aku berdiri Dan kulihat ayah sedang mencium kening ibu.
"Ayo, Uta!" Aku ambil ransel, meninggalkan Ibu dan Kak Suri yang masih makan di ruanganya. Sebelum meninggalkan ruangan itu, aku mencium muka tangan Ibu dan Kak suri, serta pamit berangkat sekolah, kemudian mengekor ayah yang sudah beberapa langkah di depanku. Berinteraksi dengan keluarga. Check.
Aku melihat jam yang melingkar tanganku, tepat pukul enam pagi saat aku sudah duduk manis dan kendaraan yang kutumpangi berada di jalan menuju sekolahku. Berbeda dengan kak Suri, aku dan ayah berada di jalur yang sama, sehingga memungkinkan bagi kami untuk berangkat bersama. Sementara kak Suri biasanya berangkat atau pulang diantar oleh sahabatnya entah siapa. Aku lupa.
Hujan turun rintik-rintik saat sedan yang kutumpangi sampai di depan sekolahku. Sebuah gedung dengan desain gedung tua, namun anehnya masih berdiri dengan layak sampai sekarang, menyambut kehadiran kami. Setelah menyalami ayah, aku segera turun dan ikut berbaris bersama anak-anak, bersalaman dengan guru yang ada di gerbang sekolah. Ini aku anggap sebagai seleksi awal, yah kalian tahu bahwa guru di gerbang sekolah akan melihat kelengkapan seragam muridnya sebelum memasuki gedung sakral ini. Kalau kalian beratribut lengkap maka kalian dapat masuk ke kelas dengan bebas, dan tersenyum lega. Kalau tidak, maka bersiaplah untuk mendapatkan hadiah olahraga pagi sebelum masuk kelas dan bonus point yang ditakuti siswa.
Aku pastikan tidak ada hal yang yang luput dalam seragamku. Check .
Aku berbaris sambil berjalan disertai senyum senang. Setelah lolos dari razia pertama aku berjalan sambil melirik ke arah para siswa yang berbaris --bersiap mendapat hadiah dari algojo berseragam di hadapannya.Perhatianku langsung teralih ke kelas yang berada di seberang tempatku berjalan. Ada keributan di sana --lebih tepatnya sorak sorai, layaknya fangirl yang sedang melihat idolanya-- kalau kalian mau tahu ini pasti ulah Timur. Atau lebih tepatnya Ufuk Timur Dawala. Aku melirik sosok tinggi yang berjalan tidak jauh dariku. Kemudian mengalihkan pandangan ke arah jam tangan. sekarang sudah hampir pukul tujuh, aku mempercepat langkahku menuju kelas. Baiklah aku sudah memasuki kelas. Check.
Aku lihat beberapa kursi sudah terisi, dan berjalan menuju baris kedua--dimana aku duduk. Melihat gadis berambut panjang-- yang menjadi teman sebangkuku duduk dan menyapaku. Namanya Air, kalau tidak salah. Aku tersenyum kemudian bel berbunyi, tanda kegiatan belajar sudah dimulai.
***
Selama di sekolah, aku sama sekali tidak memperhatikan apa yang aku pelajari. Tubuhku seakan bergerak sesuai program tanpa roh. Jam pelajaran pertama, istirahat hingga jam pelajaran terakhir aku merasa kosong tanpa mengerti apa yang aku kerjakan.Bel sekolah menyadarkan aku, entah dari apa. Sorak sorai senang teman-teman memenuhi ruangan, seakan bunyi bel itu memberikan energi kepada siswa-siswi yang terlihat lesu sebelumnya. Air pamit pulang dan kujawab dengan anggukan demi kesopanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Q (Sebuah Prototipe)
Mystery / ThrillerSelamat datang di Q indonesia. kamu tepilih sebagai peserta dalam event yang sedang berlangsung di Q regional ini. Kami tunggu kontribusinya Itu adalah kata-kata yang tertulis dalam pesan yang baru saja kubuka. Aku kira ini adalah penyambutan untu...