Sebenarnya kamu berhubungan dengan siapa?
Dadaku berdegup kencang, melihat kumpulan huruf itu. Aku kembali mengetik, menanyakan maksud pernyataannya.
Uta:
'Maaf, bisa tolong diperjelas. Aku tidak mengerti'Matrix :
'Nomermu direntas, entah sejak kapan. Aktivitas teleponmu ; panggilan, sms dan sebagainya bisa diketahui oleh perentasnya.Aku mencoba kembali mengetik, 'lalu aku harus bagaimana'. Tapi langsung kuhapus. Jariku menggantung di udara, dengan degupan yang semakin terasa. Aku mematung di depan layar, kemudian kulihat ada lagi notifikasi pesan. Dari Matrix.
Matrix:
'Ini terlihat cukup serius. Aku tidak tahu kamu berhubungan dengan siapa, lagipula kamu tidak berniat memberitahuku, kan? Tapi akan kucoba membantu. Untuk sementara, jangan beraktifitas dengan ponselmu'Aku masih terpaku pada layar tiga belas inchi di depanku. Jemariku kembali bercengkrama dengan nuts keyboard.
Terima kasih, lalu kukirim pesan tersebut, dan mengakhiri kehadiranku di forum para hacker.
Setelah keluar dari forum itu, aku menimang-nimang antara kembali membuka Q atau menunggu hingga Matrix benar-benar sudah membersihkan ponselku.
Kurasa tidak ada masalah jika aku kembali memasuki Q tanpa menggunakan ponsel, jadi kuputuskan kembali berselancar di dunia Q.
***
Sebelum memasuki permainan peserta diharapkan :
1. Memiliki poin yang mencukupi untuk membuat sepuluh buku yang selanjutnya dianggap sebagai nyawa peserta.
2. Memiliki pengikut akun sebanyak 30 user yang tidak berkurang sampai kapanpun dan bukan merupakan akun kloningan dari peserta maupun teman nyata dari peserta.Itulah peraturan yang kuingat ketika kembali memasuki dunia Q ini. Potongan penjelasan Matrix serta larangannya, ternyata membuat aku penasaran dengan dunia Q. Toh akhirnya aku sendiri tidak merasa ada kerugian saat ikut bermain di Q. Baiklah aku berbohong, karena tanganku bergetar saat mengetik username beserta passwordnya.
Aku gugup.
Tarik nafas kemudian hembuskan...
Klik
Setelah memasuki Q, lambang Q dengan latar terang menyapa mataku. Tidak ada gambar lain, selain Q dan sekumpulan aksara yang langsung dicerna otakku.
'Selamat datang kembali di dunia Q. Anda sudah meninggalkan dunia Q selama 720 jam'.
Itulah hal yang pertama kali Q tampilkan ketika aku selesai mengklik tabel masuk. Kalimat sapaan itu...
seperti
kalimat
penyambutan.
Apa mereka menunggu kehadiranku?
Aku langsung menggelengkan kepalaku dan menggerakkan mouseku, kemudian mengklik sembarangan, karena tidak adanya tabel lanjutan, untuk aku klik.
Klik
' Anda berniat melanjutkan?'
Sebuah pertanyaan yang membuat kumpulan kalimat tanya menggantung di otakku. Tak ada pilihan jawaban di sana, seakan kalimat itu hanyalah sebuah formalitas, basa basi yang tidak memerlukan jawaban. Aku kembali meyakinkan diriku sendiri bahwa dunia maya hanyalah sebatas dunia virtual yang tidak akan mengganggu hidupku sendiri. Ya, tidak ada ancaman di sini.
Klik
****
Aku beruntung, penghuni Q ternyata masuk ke dalam golongan yang ramah. Ada beberapa penghuni yang langsung mengikuti akunku saat aku mengikuti akunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Q (Sebuah Prototipe)
Mystery / ThrillerSelamat datang di Q indonesia. kamu tepilih sebagai peserta dalam event yang sedang berlangsung di Q regional ini. Kami tunggu kontribusinya Itu adalah kata-kata yang tertulis dalam pesan yang baru saja kubuka. Aku kira ini adalah penyambutan untu...