•Part 1•

156 12 5
                                    

Hari ini adalah hari dimana dilaksanakannya Ulangan Akhir Semester(UAS). SMA Tunas Mulia telah mempersiapkan semuanya termasuk kelas yang sudah dibagi". Tidak ada kelas yang seangkatan. Semuanya digabung dengan kakak" kelas atau adik kelas. Kelas X bisa dengan kelas XI atau XII, begitu jg sebaliknya. Untuk kali ini kelas X-IPS I disatukan dengan kelas XI-IPS II.
"Eh gw duduk sama siapa lu teh" seru Karin kepada Jessy yg kebetulan sudah datang
"Gatau gw juga mau coba masuk ga kedalem?"
"Yuk"
Karin dan Jessy masuk ke dalam ruangan ujian. Mereka mulai mencari" dimana mereka duduk
"Kelas XI-IPS II gaada yg gw kenal sama sekali" ucap Karin dalam hati sambil mencari tempat duduknya. Tak lama matanya tertuju pada meja dibaris pojok sebelah kiri. Disitu ada namanya. "Nah ini dia" matanya sambil melirik ke arah meja sebelahnya. "Steven Christian" ia menyebut nama itu dalam hati
"Astaga gw duduk sm cowok"sahutnya yang saat itu membuat Jessy menoleh padanya
"Lu duduk sama siapa Rin?"
"Tuh" sambil menunjuk kearah kartu peserta yang ditempel di meja
"Wow" seru Jessy ketika melihat nama tersebut. "Namanya keren"
"Steven Christian siapa lu teh yg mna orgnya?"
"Gw gek gatau Rin. Lu jg liat gw duduk sm siapa"
Karin langsung menuju ke meja Jessy
"Ricky Fernando. Ahahaha" karin pun tertawa. Jessy hanya diam tidak mau berkomentar. Dari dulu Jessy paling parno kalau dekat" dengan cowok. Apalagi sekarang dia malah harus duduk satu bangku dengan cowok.
"Ati ati lu cinlok sama sebelah lu Rin" sahut Jessy meledek
"Apaan dah. Lu kali ama sebelah lu tuh"
"Idihh.. Inget sm Samuel ya Rin"
Karin waktu itu masih pacaran dengan Samuel. Samuel Alexander anak kelas X-IPA I. Namun saat itu hubungan mereka ber2 sedang renggang. Entah kenapa Samuel menjadi agak berubah. Hal itu sesungguhnya membuat Karin merasa tidak nyaman lagi namun ia tidak bisa memutuskan hub nya dengan Samuel karena ia masih mencintai Samuel.
***
Bel masuk berbunyi. Semua siswa masuk kedalam ruangan ujiannya masing". Para siswa menaruh tasnya di depan lalu mengambil alat tulis secukupnya. Ada juga beberapa yang masih membahas atau membuka kembali buku mata pel yg saat itu akan diujikan. Karin langsung duduk di kursinya. Ketika itu ia melihat seorang siswa berjalan kearahnya,lewat belakangnya lalu duduk disebelahnya. Karin sempat melirik kearah siswa itu. Tampan,putih,lumayan tinggi,dan wajahnya sepertinya tidak sombong. Karin melirik kearah Jessy yang ternyata sedang senyum" sendiri melihat reaksi Karin yg spt itu. Siswa disebelahnya sedang berbicara dengan siswi yang ada disebelah kanan Karin, tepatnya yg duduk dengan Angel. Mereka tampak sedang membahas materi yang akan diujikan,mereview. Tak lama terdengar speaker berbunyi,tanda doa pagi akan dimulai beserta 2 pengurus ujian masuk ke kelas. Semuanya langsung hening. Selesai doa pagi,petugas ujian langsung membagikan kertas LJK dan lembar uraian serta lembar soal.Disusul dengan daftar hadir yang wajib di ttd oleh siswa. Setelah itu semuanya fokus terhadap soal ujian,terkecuali Karin. Ia seperti merasa tidak tenang. Jantungnya tiba" berdetak kencang. Matanya selalu ingin melirik kearah samping kirinya, Steven. Seperti ada tarikan magnet pada Steven membuat Karin harus berusaha untuk mengendalikan diri.
"Gw harus tenang,gaboleh gugup kayak gini" ucapnya dalam hati. Entah apa yang membuat Karin seperti itu. "Ada apa ini?"

Bel istirahat berbunyi semua siswa keluar dari ruang ujian. Ada yang jajan dikantin adapula yang memanfaatkan waktu istirahat dengan menghafal materi yang selanjutnya akan diujikan. Untuk Karin ia paling tidak bisa menahan lapar,saat jam istirahat,dan materi yang akan diujikan selanjutnya PKn juga bahannya banyak sekali. Karin memilih keduanya. Ia menuju kantin sambil membawa buku PKn ditemani Jessy.
"Anjir sumpah tadi Agama gw kelompat satu soal" ucap Jessy mulai bercerita seputar ujian tadi.
"Elah lu baru satu soal. Gw pernah 3 soal kelompat dan itu uraian"balas Karin sembari menikmati mie baksonya.
"Gebleg kok bisa?"
"Hooh gw wktu itu lg ngantuk berat. Semalem gw tidur jam 1 gara" ngafalin materi IPA" Setelah menyuap 1 sendok Karin melihat bukunya,menghafalkan,begitu terus.
"Beuh IPA gw keknya mah bisa begadang kali ngafalinnya. Banyak gitu" Jessy mulai ikut membuka buku PKn nya untuk membaca ulang.
"Tapi ada hasilnya. Gw dapet 85 lumayan kan?" Ucap Karin sambil tersenyum puas
"Iya dah lu mah pinter materi langsung nyantol di otak lah gw ngafal besoknya lupa lagi. Eh btw gimana tuh ama sebelah lu?" Jessy mulai mengganti topik pembicaraan. Karin langsung menatap Jessy,memandangnya sebentar lalu fokus lagi dengan bukunya. "Gak gimana gimana"
"Alah jangan boong lu org gw perhatiin lu kyknya gugup bgt"
"Ya itu mah efek dr menghadapi ujian" Karin mencoba meyakinkan.
Jessy pun akhirnya mencoba utk mengerti walau sbnrnya dia tau Karin menyembunyikan sesuatu. Saat Jessy hendak memalingkan muka ke arah lain ia tertuju oleh seorang siswa.
"Eh Rin Rin, itu liat siapa" ucapnya sambil tangannya menepok" meja
"Apaan sih lu gw lg ngafalin nih jangan berisik" sahut Karin kesal.
Kini Jessy pun menepuk tangan Karin
"Ituu liat dulu napa noh"
Karena kesal akhirnya Karin menatap Jessy dan menoleh kearah yg ditunjuk Jessy "Apa?ada apa.." Suara Karin terputus ketika melihat siswa yang sedang berjalan kearah kantin. Ya, Steven. Siswa yang sebangku dengan Karin. Karin sempat terdiam melihat Steven,dan dibuyarkan oleh Jessy.
"Oi lu kenapa malah bengong?" Katanya sambil menepuk pundak Karin. Karin kaget lalu ia mencoba untuk acuh. "Ga kok siapa yang bengong"
"Tuh kan bener apa kata gw lu pasti mulai ada something nih"
Tak lama bel berbunyi "Yuk ah dah bel tuh, kita naik" ucap Karin sambil berdiri dan membereskan bukunya. Jessy yg masih curiga pun akhirnya terpaksa mengikuti Karin.

Te QuieroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang