•Part 7•

66 11 6
                                    

Sudah agak lama Karin menjadi dekat dengan Steven. Setiap harinya selalu diwarnai oleh chat dari Stev. Ada saja topik yang mereka bicarakan. Setelah waktu itu Stev men chat Karin melalui DM yang isinya

"Lol hp ku ilang"

Karin bertanya kepadanya kenapa bisa hilang, dan ternyata hp Stev hilang waktu di angkot, kecopetan
Dan sejak saat itu mereka chat lewat DM dan Stev selalu online saat sore menjelang malam. Dia memakai hp orang tuanya

***

Hari Sabtu. Sekolah libur. Karin mengisi waktu liburnya dengan membantu kedua orangtuanya. Dan dia sedang chat dengan Stev, sudah sangat biasa. Baginya chat dari Stev adalah moodbooster hidupnya.

*chat dm*
Steven : "tadi temenmu namanya siapa?"
Karin : "Fani"
Steven : "ooo"
Karin : "iya wkwk"
Steven : "lagi ngapain?"

Anjir ga salah chat nih dia? Batin Karin.

Karin : "lagi chat sambil tiduran aja"
Steven : "wkwk. gabut"

Iya gabut, tapi gabutnya jadi ilang kalo chat sama lu

Karin : "iyaa. capek banget"
Steven :"samaa apalagi kalo hari rabu sabtu soalnya basket"

Dan masih banyak lagi yang mereka obrolin sampai..

Karin : "tadi aku ketiduran"
Steven : "ooo gara gara kecapekan ya"

Tau aja dia

Karin : "iyaa"
Steven : "bosenn. Pengen jalan-jalan wkwk. Tapi mager dan gaada temen'-'"
Karin : "iya sama.Ortu juga pada sibuk. Kalo aku sih dirumah paling baca buku ato denger musik"
Steven : "wkwkwk. Mo kutemenin jalan? Wkwk"

Anjir ga salah baca nih gua?

Karin menatap layar hp nya dengan saksama. Dan, dia tidak salah baca

Ya mau banget lahh

Karin : "boleh aja wkwk"
Steven : "kemana?wkwk"
Karin : "terserah"
Steven : "Botas?"
Karin : "kapan?"
Steven : "sabtu?"
Karin : "oke"
Dan pada akhirnya Karin dan Steven akan pergi ke Botas hari Sabtu

***

Pulang sekolah
"Fann lu harus ikut gua, lu harus temenin gua" kata Karin sambil menggoyang goyang kan tangan Fani
"Lu teh kenapa Rin?? Gua harus ikut lu kemana?" Fani tampak bingung
Kali ini Karin berhenti menggoyangkan tangan Fani. Ia kini dengan tatapan serius. Dengan nada agak pelan "Gua mau jalan sama Steven"
"SERIUSAN LU??" Fani kaget
"Lu galiat muka gua serius gini, yakali gua bercanda" Karin sambil menunjuk mukanya
"Kapan ego?"
"Sabtu"
"Anjir gilaa Rin"
"Lu aja kaget apalagi gua. Ga nyangka gua"
"Lu pasti seneng Rin" kata Fani sambil menunjukkan tawa manisnya
"Ya iyalah siapa coba yang ga seneng kalo mau jalan sama orang yang disuka?" balas Karin. Ya memang untuk ini Karin hanya mengajak Fani. Karena belakangan yang lebih tau banyak soal Steven adalah Fani.

Te QuieroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang