Karin duduk diatas sofa. Ia memainkan ponselnya. Story wattpad nya tentang Steven sudah lumayan banyak yang baca. Tak lupa Karin meminta vote kepada teman temannya yang mendukung cerita tersebut. Steven juga mem vote, walau harus diminta terlebih dahulu. Ketika sedang asyik memainkan ponselnya, ia menguap. Lalu melirik ke arah jam, pukul 22.30
"Udah setengah 11 pantes aja ngantuk"
"Rin tidur udah malem besok kesiangan" teriak mamah
"Iya mah ini juga mau tidur" Ia menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Sudah menjadi kebiasaan rutin baginya
Karin menuju kamarnya lalu menjatuhkan dirinya ke kasur.***
Di sekolah
KRINGG
Bel istirahat berbunyi
"Kalian istirahat dulu" ucap Bu Ratri guru Matematika
Ketua kelas memberi aba aba untuk memberi salam "Selamat beristirahat ibu Ratri" sahut mereka serempak"Rin lu mau jajan ga?" Tanya Angel
"Iya gua laper" Karin memegang perutnya
Seperti biasa. Karin,Viana,Angel,Christa,Aurel,Bella
Mereka duduk di satu meja yang sama.Ketika mereka sedang asyik menyantap makanan masing masing
"SMA istirahat?" Tanya Bella ketika melihat anak anak SMA keluar
"Mungkin cuma beberapa kelas doang. Eh temenin gua beli mie ayam dong" Karin berdiri dari tempat duduknya
"Yodah gua temenin" jawab Viana
Karin dan Viana membeli makan. Ketika akan beli makan,"Rin liat samping" kata Viana
"Apaan?"
"Inii samping" Viana menyenggol tangan Karin
Karin pun menoleh ke arah samping dan, Steven disitu. Karin langsung pura pura tidak melihatnya lalu berbisik pada Viana "Gila Vi bisa pas disamping"
Setelah selesai memesan makanan mereka balik ke tempat duduknya. Dan Steven juga duduk tidak jauh dari mereka
"Kenapa lu Rin? Ada Steven?" Tanya Aurel
"Enggaa"Pulang sekolah
Karin dan Viana berjalan menuju sd. Mereka melewati kantin. Lagi2 Karin melihat Steven. Memakai jaket hitam,warna kesukaannya. Ia sedang bersama teman2nya. Menatap layar ponselnya dengan layar landscape tanda bahwa ia sedang bermain game. Ya, Steven gamers.
"Pfftt" Karin hanya menghembuskan nafasnya.Malam hari
Belakangan ini Karin begitu banyak pikiran. Entah mengapa selalu memenuhi otaknya. Ia butuh sharing, tapi ia tidak tau pada siapa. Ia kesal,ditambah bingungSiapa ya yang bisa gua ajak sharing?
Ia berpikir sejenak lalu menatap ponselnya. Steven. Mungkin Steven bisa. Namun ia tidak bisa menceritakannya di chat
Karin : besok pulsek jamber ka?
Steven : 14.30. Kenapa emgnya?
Karin : engga. Mau curhat sebenernya sih
Steven : curhat soal apa?
Karin : gabisa dichat, panjang. Bisa ketemu besok?
Steven : yaudah. Dimana?
Karin : sd (?) Gapapa kan?
Steven : oke. Gpp sekalian nunggu ekskulYa, Karin sedikit lega. Bisa menemukan teman sharingnya
***
"Rin lu mau ketemu ama Steven?" Tanya Viana
"Iya dia dah keluar belom ya?" Karin melirik arlojinya "Harusnya udah nih"
"Itu dia" Christa menunjuk kearah kantin, ada Steven diantara anak anak SMA sedang duduk di bangku kantin"Tar gua chat dia dulu" Karin mengetik di ponselnya
Setelah beberapa lama
"Udah bales Rin?"
"Belum"
"Lu coba lewat depan dia deh"
"Ga ah ngapain"
"Coba aja" Viana mendorong tubuh Karin ke depan. Akhirnya Karin menurut ia lewat depan Stev persis namun sepertinya Stev tidak melihat Karin. Karin berjalan ke sd.
"Tuh kan dia galiat gua" Karin membalikkan badannya
"Gamungkin Rin kalo dia galiat" kata Christa
"Udah kebiasaan suka lupa sendiri" Karin lalu duduk ditangga
"Udah biar gua yang panggil. Yuk Chris" Viana menarik tangan Christa untuk memanggil Steven
"Eh jangan" baru saja Karin berbicara seperti itu, Viana dan Christa sudah hilang entah kemana. Ia hanya kembali dudukTidak lama, Viana dan Christa sudah kembali dengan nafas terengah engah
"Katanya, oh iya" jelas Viana sambil mengatur nafas
"Lu lari lari?? Lu ngomongnya gimana?"
"Gua bilang : ka ditunggu Karin di sd. Trs dia jawab : oh iya. Sambil ngambil tasnya"
Karin menoleh ke arah dalam sd
"Mana gaada"
"Tadi dia udah jalan ke arah sini" jelas Christa
"Eh bentar" Karin mengecek ponselnya ada chat dari Steven
"Dia di tangga sd, gua kesana dulu ya. Makasih Vi, Chris"
"Iya udah sana dia nunggu tuh"
Karin lalu menghampiri Steven. Ketika melihat Karin Steven mendongak ke arahnya
"Hemm lupa ya" Karin lalu duduk disamping Stev, berhadapan
"Apaa" Steven hanya menunjukkan senyumnya. Karin melihat tas yang ada dibelakang Stev "ini apaan?"
"Itu buku" Steven sambil memainkan ponselnya. Lalu mereka mengobrol, Karin menceritakan semua yang menjadi beban pikiran nya, banyak yang memperhatikan mereka, mulai dari atas lalu yang lewat. Dan tiba tiba teman teman Samuel beserta Samuel lewat di depan mereka. Tidak dengan Samuel, ia malah menghindar"Mantan Samuell mantan Samuell" oceh mereka. Karin sudah terbiasa dengan ocehan mereka karena memang hampir setiap hari Karin akan mendapat ledekan 'mantan Samuel'
"Stev lu sama dia sekarang? Mantan Samuel lhoo" Mario menunjuk ke arah Karin. Karin hanya terdiam. Ia malas untuk menanggapi nya. Di belakang Samuel hanya bilang "bodoamat" lalu mereka pergi
"Ngeselin banget" gerutu Karin. Steven hanya tertawa
"O tidak itu ada temenku yang aku kenal" lalu Steven bergegas pergi ketika melihat di atas ada temannya"Ikut" Karin lalu ikut berdiri
"Ngapainn. Titip tas" lalu Steven pergi. Ya bisa dibilang ngungsi dulu. Karin membawa tas Steven menghampiri Viana dan Christa yang masih ada di depan hall sd. Tidak lama ada pesan dari StevSteven : "oi. My book. Buru yang lain udah pada ganti baju"
Karin memberikan tas itu pada Steven
"Tuh ada Samuel" ledek Steven
Karin memutar bola matanya, lalu pergi menuju teman temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Quiero
RomanceMengisahkan tentang seorang gadis, Karina Amanda Sylvia yang secara tidak sengaja dipertemukan dengan kakak kelas bernama Steven Christian karena satu bangku saat Ujian Akhir Semester 1. Entah apa yang membuat Karin bisa tiba" menyimpan rasa dengan...