•Part 9•

55 8 4
                                    

Hari" telah berlalu. Minggu berganti bulan. Sudah sekitar 8 bulan Karin dan Steven dekat. Dimana Karin masih memendam perasaannya terhadap Steven. Ia tidak berani untuk menyatakannya kepada Stev karena takut hal yang tidak ia inginkan terjadi. Hari hari nya selalu diwarnai oleh obrolan chat dengan Stev. Hal itu membuatnya merasa sangat senang

***

Karin sudah duduk di bangku kelas nya. Dan ketika Viana, Christa, Aurel,dll sudah berkumpul ia langsung keluar bergabung dengan mereka

"Rin ada Steven" kata Viana ketika ia sedang secara tidak sengaja melihat ke arah bawah. Karin langsung melihat dan Steven sedang duduk di meja kantin bersama dengan temannya, perempuan. Perempuan itu adalah Arel, orang yang juga suka dengan Steven. Dan kini mereka sedang duduk di satu meja berhadapan. Hati Karin begitu sakit ketika melihatnya. Namun ia bisa apa? Ia juga bukan siapa siapa nya Steven

"Tiap pagi dia selalu di situ Rin mungkin ngerjain pr" kata Viana
"Iya Vi, tapi itu ada Arel sama dia"
"Iya gua tau perasaan lu, Arel mungkin ngebantuin dia kali(?)" Viana seolah sudah mengerti apa yang Karin rasakan. Ia berusaha menghibur sahabat nya itu
Ketika chat dengan Stev ia bertanya apa yang dilakukan Stev di kantin setiap pagi. Dan ternyata, ia mengerjakan pr. Karin berpikir untuk mencoba menemaninya. Karena ketika ia sudh datang kadang kadang teman nya belum ada yang datang. Di kelas ia hanya bisa diam duduk sendiri sedangkan di kelasnya hanya anak anak famous saja yang mengobrol. Itu membuat Karin bosan.

Belakangan Karin bisa juga menemani Steven. Ia begitu merasa nyaman ketika bersama Stev. Namun terkadang Stev selalu sibuk mengerjakan tugas. Hal itu bisa dipahami oleh Karin. Dan pada akhirnya ia malah sibuk dengan ponsel nya. Hingga Steven tidak pernah lagi di kantin dan itu tandanya Karin juga sudah tidak lagi menemaninya. Itu berlangsung hanya 3x.

"Rin ga nemenin Steven lagi dibawah?" Tanya Christa pada Karin
Karin menggeleng "engga dia udah gapernah lagi di kantin"
"Lah kenapa?"
"Katanya kalo gaada pr gabakal ke kantin" Karin mencoba menjelaskan

Untuk Arel, ia adalah seorang siswi kelas X MIPA 3 satu angkatan dengan Karin
Btw menurut Steven, Arel sudah tidak ada perasaan lagi dengannya. Namun Karin ragu apa bisa move on secepat itu? Karin jadi teringat dengan pemberitahuan Stev

*chat line*
Steven : "lol si arel orang yang suka main kartu bareng jadi suka ama aing"
Karin : "ciee tau darimana?"
Steven : "dia ngomong"
Karin : "langsung?"
Steven : "lewat chat"
Karin : " u suka ama dia?"
Steven : "engga"
Karin : "masa"
Steven : "-_-"
Karin : "wkwkwk"

Gw harap pernyataan lu itu ga berubah nanti nya

Steven : "aneh bisa2 nya ada yang suka ama orang kek aing"
Karin : "ih ada tau"
Steven : "siapa?"

Gua ka, gua suka sama lu udah lama banget dan malah gua sayang sama lu

Batin Karin. Ingin rasanya ia menyatakan perasaannya namun keberaniannya tidak pernah mendukungnya

Karin : "ada lahh. Chat tiap hari kok"
Ya, Karin hanya bisa ngode kepada Steven

Ternyata semakin lama Karin memendamnya semakin bertambah pula rasa sakit di hatinya. Mulai dari Steven yang main bersama cewek, akrab dengan cewek, jalan bareng, serta Arel yang ternyata masih menemani dia. Waktu itu Karin sempat melihat Steven satu meja dengan Arel bersama temannya yang lain bermain kartu. Dan ketika Karin lewat di depan mata Stev ia seperti tidak mengenal Karin. Semuanya membuat Karin merasa kecewa. Dan malah sikap Steven yang membuatnya bingung

"Lu gabisa gini terus Rin kasian hati lu" kata Viana yang saat itu sedang menemani Karin
Karin hanya tersenyum "gua masih sanggup kok Vi gapapa lah. Gua bakal bertahan sama dia selagi gua mampu. Cinta itu butuh perjuangan buat ngedapetinnya, dan sekarang gua masih pengen berjuang buat dia, Ya meskipun gua harus sakit hati lagi gua rela"

Viana menghibur sahabatnya itu. Ia sangat kasihan kepada Karin. Namun sikap Karin yang bersikeras untuk setia membuat Viana hanya bisa memberikan semangat padanya

Gua lebih rela mendem perasaan gua ke lu ini daripada gua harus kehilangan lu. Itu akan jauh lebih sakit
~~

Te QuieroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang