•Part 2•

87 10 6
                                    

Sudah 3 hari dilaksanakannya UAS 1. Tampaknya Karin sudah mulai tenang satu bangku dengan Steven. Malah ia merasa sangat nyaman berada disebelahnya. Karin ingin sekali ngobrol dengan Steven namun ia tidak berani. Ia adalah tipe cewek yang pemalu tapi kalo udah deket malah mungkin bisa malu-maluin. Ditambah lagi sepertinya Steven terlihat akrab dengan salah seorang siswi sekelasnya yang kebetulan satu ruangan ujian. Namanya Tania. Dan ternyata belakangan Karin tahu kalau Steven dan Tania pacaran. Ia tidak mau dianggap sebagai PHO. Karin hanya terkadang tersenyum sendiri ketika mendengarkan Steven ngobrol dengan temannya yang sebangku dengan Angel,melihat dia yang ketika sudah selesai mengerjakan lalu tertidur. Bukan bermaksud untuk tidak setia, Karin berusaha untuk menghilangkan perasaan anehnya dengan Steven karena menurutnya ia masih ingin bersama Samuel. Tapi hati tidak bisa dibohongi. Di lubuk hatinya yang dalam ia mulai mencoba untuk menghapus rasanya terhadap Sam, karena semuanya telah beda tidak seperti dulu.

****

Saat pulang sekolah Karin bersama dengan Angel,Viana,dan Jessy. Mereka berjalan menuju hall. Ketika mereka jalan, Karin melihat Samuel yang sedang berjalan berlawanan arah bersama teman teman nya. Dan yang pasti mereka akan papasan. Samuel dengan kulit sawo matang,tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek juga,dengan paras muka yang manis.

"Ehem Rin ada pacar tuh" kata Angel sambil matanya mengarah ke Samuel.
Namun ternyata... Samuel hanya melewati Karin tanpa basa basi, tidak lagi menyapa Karin seperti dulu. Hanya melihatnya lalu.. Yasudah

"Kok dia ga nyapa lu Rin? Tumben" kata Viana penasaran. Begitu jg yang lain, mereka tampak bingung.

Semuanya udah beda
Karin hanya berucap dalam hati

"Rin ditanya malah diem" Viana membuyarkan lamunan Karin
"Mungkin dia ga liat gua" Karin berusaha untuk tenang
"Ga mungkin lah orang tadi jelas jelas dia ngeliatin elu tapi malah ga nyapa"

"Hmm lagi ga mood kali"
"Dia masih chat kan sama lu?"tanya Jessy
"Masih" jawab Karin singkat. Ia malas sekali membahas Samuel sekarang. Ia sebenarnya agak kesal atas perubahan sikap Samuel.

Malamnya ia chat dengan Sam lalu bertanya padanya

*chat bbm*
Karin : "kamu kenapa kayaknya berubah gitu sama aku?"
Samuel : "berubah gimana maksud kamu?"
Karin : "kamu gapernah sapa aku lagi"
Samuel : "ooo"

Cuma ooo doang? Hih nyebelin banget ucap Karin dlm hati

Karin : "maaf ya aku masih belum berani nyapa kamu duluan"
Samuel : "iya gapapa"

Pfftt
Karin menghembuskan nafas panjang. Ia menuju meja belajarnya,mulai menghafal materi untuk besok. "Soal Sam gua ga pikirin dulu biarin aja. Gua harus fokus sama ujian" ucapnya sambil membuka buku pelajaran.

***

Saat disekolah ia akan menghadapi ujian pada hari ke-4. Dan berarti ia bertemu lagi dengan.. Steven
Ternyata ujiannya tidak terlalu susah,jadi Karin bisa cepat selesai.
Pulangnya ia kembali bersama Angel,Viana,Jessy. Saat itu juga Karin melihat Steven sedang berdua dengan Tania dan mereka pergi bersama entah kemana.

"Eh Rin Steven teh ganteng banget" ucap Angel
"Iya lu teh lu beruntung duduk sama dia" tambah Viana yang sedang mendengarkan musik lalu langsung melepas headset nya.
"Iya. Kenapa lu pada mau gebet dia?" Kata Karin sambil memainkan handphone nya.
"Kagaklah. Lu aja"
"Gua masih ada Samuel"
"Ih Rin gua heran sama lu. Sam itu udah cuek banget sama lu dia tuh cuma romantis di medsos doang" jelas Viana

Karin mengalihkan pandangannya dari hp lalu menatap Viana. "Jadi menurut lu gua harus gimana?"
"Kalo menurut saran gua lu harus berhenti sampe disini sama dia. Gua cuma takut aja dia tambah cuek"

"Gua belum mau putus sama dia"
"Tapi Rin lu harus mikir juga. Lu mau pacaran sama dia cuma di medsos doang? Tp dalam kenyataannya dia kayak ga kenal sama lu"

Karin terdiam. Benar juga apa kata Viana.
"Lalu kalo gua putus?"
"Lu gebet tuh sebelah lu" ucap Jessy tiba-tiba
"Gua tau lu udah mulai ada something sama dia Rin" sahutnya lagi

Mata Karin seperti mengelak "Dia udah punya pacar, lagian mana mungkin dia mau sama gua"
"Gaada yang ga mungkin. Lu sendiri sering bilang gitu ke kita"
"Iya iya deh" Karin akhirnya mengalah
"Ngaku aja kali Rin kalo lu suka sama Steven"
Karin tidak menjawab. Ia hanya menghembuskan nafas panjang



"corazón no puede ser"
~~~

Te QuieroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang