16

37.5K 1.7K 22
                                    

Mencoba memberi senyum tetapi apa daya ia berusaha menahan airmatanya yang hampir jatuh saat melihat Iqbaal ,suaminya .. Tengah menahan derita dengan memori lama yang menyakiti dirinya

Ia melihat suaminya berusaha tersenyum tetapi Iqbaal meneteskan airmatanya

(namakamu) mengalihkan tatapannya kearah dinding polos itu , ia tidak sanggup melihat Iqbaal harus mengepalkan tangan ketika harus menahan takut

Ini adalah sesi kedua Iqbaal dalam terapi kejiwaannya

Dan ini adalah langkah-langkah yang harus di lewati Iqbaal untuk masa penyembuhannya

Demi dirinya , Iqbaal rela menjalankan terapi itu

Walau menyakitkan

'Coba ingat pada saat dia meninggalkan anda '

Iqbaal merasakan nyeri itu datang kembali , ketakutan super dahsyat menggetarkan tubuhnya ,keringat di dahinya semakin bercucuran dan airmatanya semakin membuatnya tersiksa

"GUE BILANG KALAU KITA PUTUS ! BELUM PUAS JUGA ? KITA SELESAI ! SEKARANG LEPASIN TANGAN GUE ! CEPAT !"

Iqbaal mencoba mencari sandarannya yang bisa menopang tubuhnya agar tak terjatuh

Iqbaal berusaha mengucap sesuatu tapi masa kelam itu menghantui nya

"Sayang .. kalau aku ada salah tolong kasih tahu aku ? apa salah aku ? sayang .."

"STOP ! JANGAN PANGGIL GUE DENGAN UCAPAN MENJIJIKKAN ITU ! "

Iqbaal menggelengkan kepalanya dengan cepat , nafasnya mulai tidak teratur

''Ja-jangan pergi .. '' Iqbaal terhanyut akan masa kelamnya

(namakamu) menahan isaknya saat melihat suaminya semakin tersiksa dengan pemikirannya

"Dok—"(namakamu) ingin menyudahi saja terapi menyakitkan ini

Tetapi dokter tersebut tersenyum menenangkan dan menatap (namakamu)

"Tidak usah khawatir , ini dilakukan agar tuan Iqbaal membiaskan diri dengan masa kelam itu .. tidak usah takut "

Iqbaal menggeram marah dan menggeleng kan kepalanya

"(namakamu) bisa liat Iqbaal kan ? Iqbaal kemarin nangis karena (namakamu) , (namakamu) coba liat mata Iqbaal "

"(namakamu) , dada Iqbaal sakit waktu (namakamu) tinggalin Iqbaal , Iqbaal kemarin ketuk-ketuk pintu (namakamu) tapi (namakamu) nggak dengar .. Iqbaal nggak mau ditinggal (namakamu), Iqbaal sayang (namakamu) .. (namakamu) liat kan mata Iqbaal bengkak ? liat kan sayang ?"

"Iqbaal sayang sama (namakamu) , Iqbaal nggak sanggup kalau liat (namakamu) kayak ginikan Iqbaal .. (namakamu) bilang sama Iqbaal ya kalau Iqbaal ada salah , ya sayang ? jangan kayak gini kan Iqbaal"

(namakamu) berdiri dari duduknya dan meneteskan airmatanya

"Dok .please.. lanjutkan besok , suami saya udah –"

Dokter tersebut tersenyum dan mengganggukkan kepalanya

Sentuhan di pundak , Iqbaal tersentak bahkan ia mencoba mencari udara yang sempat hilang di rongga dadanya

(namakamu) menghampiri Iqbaal dan memeluknya untuk menenangkan Iqbaal

Iqbaal membalas pelukan itu dengan sekejap dan menenggelamkan rasa ketakutannya

"I-tu hanya masa lalu .. ha-nya masa lalu .. Iqbaal sayang (namakamu) ... sayang.."bisik Iqbaal dengan cepat

(namakamu) menganggukkan kepalanya dan menerima kecupan lembut di pipinya

"(namakamu) akan disini sampai Tuhan memisahkan kita "

Iqbaal menganggukkan kepalanya dan memejamkan kedua matanya yang lelah

'Tuhan , bisakah kau hapus masalalu itu ?'

**

bersambung

My Possesif Husband (Seq Touch Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang