Menatap kearah Iqbaal yang terlebih dahulu berjalan didepannya ketika ia memasuki rumah , biasanya mereka akan saling bergandengan tangan selelah apapun itu
Bahkan kadang bisa berlama-lama di sofa ruang tamu untuk saling bermesraan dan bercanda untuk saling melepas lelah
Tapi sekarang Iqbaal berjalan terlebih dahulu tanpa ada basa basi mengajak (namakamu) untuk bersantai ria diruang tamu
(namakamu) menghembuskan nafasnya dengan pelan kemudian dengan perlahan ia menutup pintu utama rumah mereka
Setelah itu (namakamu) menaiki undakan tangga agar langsung saja ke kamar , ia terlalu lelah akibat peristiwa tadi
Sebelum (namakamu) membuka pintu kamarnya terdengar dari luar , Iqbaal membentak seseorang dari teleponnya
Bahkan Iqbaal mengeluarkan umpatan-umpatan yang sering (namakamu) dengar jika Iqbaal tengah dirundung amarah yang membara
Ya tuhan , apa sebegitu salahnya aku ?
(namakamu) dengan pelan membuka pintu kamar mereka , terlihat Iqbaal mematikan teleponnya dan melemparkan telepon genggamnya kearah ranjang mereka
Setelah itu Iqbaal membuka dasi nya sendiri tanpa menatap (namakamu) yang berdiri di pintu kamar mereka
(namakamu) menutup pintu kamar kemudian berjalan menuju sofa untuk meletakkan semua tas bawaannya
Iqbaal tampak kesusahan dalam membuka dasinya
Memang itu bukan tugas Iqbaal untuk membukanya , biasanya (namakamu) lah yang membukanya
Iqbaal masih tetap dengan pendiriannya untuk tidak memanggil istrinya untuk membantu dirinya
"Iqbaal bisa buka dasinya ? "tanya (namakamu) dengan tatapan kearah punggung Iqbaal
Iqbaal tidak menjawabnya , ia masih tetap berkutat pada dasinya
(namakamu) menghampiri Iqbaal , dan mengambil posisi didepan Iqbaal
Iqbaal sedikit tersentak saat melihat istrinya berada didepannya saat ini
(namakamu) mengambil alih tangan Iqbaal yang memegang dasinya
"aku bisa sendiri "ucap Iqbaal yang mencoba melepaskan tangan (namakamu)
Tetapi (namakamu) dengan cepat menyingkirkan tangan Iqbaal
"(namakamu) tau Iqbaal butuh (namakamu).. "balas (namakamu) dengan pelan
Iqbaal mendengus kesal dan menatap kearah lain , ia membiarkan istrinya untuk membuka dasinya
(namakamu) menatap kearah Iqbaal dengan tatapan sedihnya , tangannya masih berkutat dalam melepaskan dasi Iqbaal
Iqbaal ingin sekali merengkuh tubuh mungil (namakamu) untuk ia peluk , tapi rasa cemburu ini begitu mendominasinya
Rasa kecewa bahkan rasa takut yang begitu besar
Ia takut (namakamu) akan pergi lagi meninggalkannya , pergi lagi untuk sesuatu yang membuatnya akan kehilangan arah lagi
Dan tanpa sadar Iqbaal memejamkan kedua matanya untuk menghentikan rasa yang menjalar ke dadanya
(namakamu) telah melepaskan dasi Iqbaal , tetapi Iqbaal masih belum menatapnya
"Iqbaal .."panggil (namakamu) dengan lirihnya
Iqbaal membuka kedua matanya dan dengan cepat menatap (namakamu)
Terlihat Iqbaal menatapnya masih seperti yang dulu , dimana cinta ,kasih sayang dan kehangatannya terpancar kearahnya
"Dasinya udah lepas .."ucap (namakamu) dengan pelan
Lalu berjalan untuk pergi dari hadapan Iqbaal
'SREK '
(Namakamu) merasakan tubuh mungilnya didalam pelukan Iqbaal , pelukan hangat yang sedaritadi ia rindukan
Ia merasakan pelukan erat di tubuh mungilnya
"Jangan pergi .. Iqbaal mohon jangan pergi .. Iqbaal..ta-tadi Cuma..cu-ma.. hhh.. jangan pergi (namakamu) ..jangan "
(namakamu) mengerjapkan kedua matanya dan mencoba melepaskan pelukan Iqbaal agar dapat melihat Iqbaal
Tapi Iqbaal menahannya bahkan mengeratkannya kembali
"Iqbaal mohon jangan pergi ... Iqbaal mohon sayang .. "bisik Iqbaal dengan suara ketakutannya
(namakamu) mengusap punggung Iqbaal dengan lembut dan mencoba menenangkan Iqbaal
"(namakamu) nggak pergi Baal , (namakamu) masih disini .. Iqbaal percayakan sama (namakamu) ?"ucap (namakamu) meyakinkan Iqbaal
Iqbaal memejamkan kedua matanya
"Jangan pergi.."lirih Iqbaal dengan sangat pelan
(namakamu) terisak kecil didalam pelukan Iqbaal dan mengusap punggung suaminya dengan pelan
"Maafkan aku yang telah membuat luka dimasa lalu kita , maafkan aku yang pergi tanpa sepengetahuan kamu ..maafkan aku .. yang harus mengorbankan kamu dan perasaan kamu.. maaf .. tapi kali ini percaya sama aku , aku akan tetap disisi kamu sampai Tuhan benar-benar mencabut nyawa ku .. jangan seperti ini Baal.. jangan sayang .."bisik (namakamu) dengan isakan kecilnya
Iqbaal memejamkan kedua matanya
"Ka-karel datang ..dan ...dan dia akan .mem-mbawa ka-kamu .. pergi..ak-aku—"
(namakamu) melepaskan pelukannya dan menatap Iqbaal yang terlihat ketakutan , ia masih tetap mencoba membawa (namakamu) kedalam pelukannya
Tetapi (namakamu) mencoba menghentikannya
Iqbaal menggenggam tangan (namakamu)
"Ku mohon percaya sama aku ..ku mohon .."(namakamu) mencium punggung tangan Iqbaal
Iqbaal melirik kanan dan kirinya dengan takut
Lalu terisak kecil
"aku takut sayang ..takut cinta..takut.."
(namakamu) mengusap pipi Iqbaal dengan lembut
'I love you'
**
bersambung
![](https://img.wattpad.com/cover/77905941-288-k404040.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesif Husband (Seq Touch Love)
Fanfic'Kisah cinta ku mengarungi bahtera rumah tangga. Aku dengan mantan ketua senat ku. Love you my husband .'(namakamu)