13

37.6K 1.7K 22
                                    

Menatap kearah Iqbaal yang terlebih dahulu berjalan didepannya ketika ia memasuki rumah , biasanya mereka akan saling bergandengan tangan selelah apapun itu

Bahkan kadang bisa berlama-lama di sofa ruang tamu untuk saling bermesraan dan bercanda untuk saling melepas lelah

Tapi sekarang Iqbaal berjalan terlebih dahulu tanpa ada basa basi mengajak (namakamu) untuk bersantai ria diruang tamu

(namakamu) menghembuskan nafasnya dengan pelan kemudian dengan perlahan ia menutup pintu utama rumah mereka

Setelah itu (namakamu) menaiki undakan tangga agar langsung saja ke kamar , ia terlalu lelah akibat peristiwa tadi

Sebelum (namakamu) membuka pintu kamarnya terdengar dari luar , Iqbaal membentak seseorang dari teleponnya

Bahkan Iqbaal mengeluarkan umpatan-umpatan yang sering (namakamu) dengar jika Iqbaal tengah dirundung amarah yang membara

Ya tuhan , apa sebegitu salahnya aku ?

(namakamu) dengan pelan membuka pintu kamar mereka , terlihat Iqbaal mematikan teleponnya dan melemparkan telepon genggamnya kearah ranjang mereka

Setelah itu Iqbaal membuka dasi nya sendiri tanpa menatap (namakamu) yang berdiri di pintu kamar mereka

(namakamu) menutup pintu kamar kemudian berjalan menuju sofa untuk meletakkan semua tas bawaannya

Iqbaal tampak kesusahan dalam membuka dasinya

Memang itu bukan tugas Iqbaal untuk membukanya , biasanya (namakamu) lah yang membukanya

Iqbaal masih tetap dengan pendiriannya untuk tidak memanggil istrinya untuk membantu dirinya

"Iqbaal bisa buka dasinya ? "tanya (namakamu) dengan tatapan kearah punggung Iqbaal

Iqbaal tidak menjawabnya , ia masih tetap berkutat pada dasinya

(namakamu) menghampiri Iqbaal , dan mengambil posisi didepan Iqbaal

Iqbaal sedikit tersentak saat melihat istrinya berada didepannya saat ini

(namakamu) mengambil alih tangan Iqbaal yang memegang dasinya

"aku bisa sendiri "ucap Iqbaal yang mencoba melepaskan tangan (namakamu)

Tetapi (namakamu) dengan cepat menyingkirkan tangan Iqbaal

"(namakamu) tau Iqbaal butuh (namakamu).. "balas (namakamu) dengan pelan

Iqbaal mendengus kesal dan menatap kearah lain , ia membiarkan istrinya untuk membuka dasinya

(namakamu) menatap kearah Iqbaal dengan tatapan sedihnya , tangannya masih berkutat dalam melepaskan dasi Iqbaal

Iqbaal ingin sekali merengkuh tubuh mungil (namakamu) untuk ia peluk , tapi rasa cemburu ini begitu mendominasinya

Rasa kecewa bahkan rasa takut yang begitu besar

Ia takut (namakamu) akan pergi lagi meninggalkannya , pergi lagi untuk sesuatu yang membuatnya akan kehilangan arah lagi

Dan tanpa sadar Iqbaal memejamkan kedua matanya untuk menghentikan rasa yang menjalar ke dadanya

(namakamu) telah melepaskan dasi Iqbaal , tetapi Iqbaal masih belum menatapnya

"Iqbaal .."panggil (namakamu) dengan lirihnya

Iqbaal membuka kedua matanya dan dengan cepat menatap (namakamu)

Terlihat Iqbaal menatapnya masih seperti yang dulu , dimana cinta ,kasih sayang dan kehangatannya terpancar kearahnya

"Dasinya udah lepas .."ucap (namakamu) dengan pelan

Lalu berjalan untuk pergi dari hadapan Iqbaal

'SREK '

(Namakamu) merasakan tubuh mungilnya didalam pelukan Iqbaal , pelukan hangat yang sedaritadi ia rindukan

Ia merasakan pelukan erat di tubuh mungilnya

"Jangan pergi .. Iqbaal mohon jangan pergi .. Iqbaal..ta-tadi Cuma..cu-ma.. hhh.. jangan pergi (namakamu) ..jangan "

(namakamu) mengerjapkan kedua matanya dan mencoba melepaskan pelukan Iqbaal agar dapat melihat Iqbaal

Tapi Iqbaal menahannya bahkan mengeratkannya kembali

"Iqbaal mohon jangan pergi ... Iqbaal mohon sayang .. "bisik Iqbaal dengan suara ketakutannya

(namakamu) mengusap punggung Iqbaal dengan lembut dan mencoba menenangkan Iqbaal

"(namakamu) nggak pergi Baal , (namakamu) masih disini .. Iqbaal percayakan sama (namakamu) ?"ucap (namakamu) meyakinkan Iqbaal

Iqbaal memejamkan kedua matanya

"Jangan pergi.."lirih Iqbaal dengan sangat pelan

(namakamu) terisak kecil didalam pelukan Iqbaal dan mengusap punggung suaminya dengan pelan

"Maafkan aku yang telah membuat luka dimasa lalu kita , maafkan aku yang pergi tanpa sepengetahuan kamu ..maafkan aku .. yang harus mengorbankan kamu dan perasaan kamu.. maaf .. tapi kali ini percaya sama aku , aku akan tetap disisi kamu sampai Tuhan benar-benar mencabut nyawa ku .. jangan seperti ini Baal.. jangan sayang .."bisik (namakamu) dengan isakan kecilnya

Iqbaal memejamkan kedua matanya

"Ka-karel datang ..dan ...dan dia akan .mem-mbawa ka-kamu .. pergi..ak-aku—"

(namakamu) melepaskan pelukannya dan menatap Iqbaal yang terlihat ketakutan , ia masih tetap mencoba membawa (namakamu) kedalam pelukannya

Tetapi (namakamu) mencoba menghentikannya

Iqbaal menggenggam tangan (namakamu)

"Ku mohon percaya sama aku ..ku mohon .."(namakamu) mencium punggung tangan Iqbaal

Iqbaal melirik kanan dan kirinya dengan takut

Lalu terisak kecil

"aku takut sayang ..takut cinta..takut.."

(namakamu) mengusap pipi Iqbaal dengan lembut

'I love you'

**

bersambung

My Possesif Husband (Seq Touch Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang