Kembalinya sang legenda

91 6 0
                                    

-Seminggu Kemudian-
"Catatan waktumu sangat sempurna Andika. Balapan itu tinggal 3Hari lagi. Kau siap?" tanya Andrean dengan wajah serius
"Tentu Kak. Aku siap!"
"Baguslah kalau begitu, sekarang saatnya istirahat. Kau terlihat lelah. Tidur siang sana!" Perintah Andrean
Andika menganguk.
Malam harinya Andika berniat keluar untuk membeli makanan dan beberapa camilan dikota. Sebelum berangkat Andika meminta ijin kepada kakaknya.
"Kak, aku mau keluar sebentar. Aku ingin membeli beberapa makanan dan camilan untuk malam ini"
"Mau naik mobil atau jalan kaki?" Tanya Andrean
"Jalan saja Kak,lagipula tempatnya dekat"
"Emm baiklah. Oh ya kau ajak saja Sesita biar dia menemanimu"
Andika menggeleng
"Jangan Kak,lagipula dia sudah tidur. Aku sendiri juga tidak apa-apa kok" yakin Andika.
"Ya sudah kalau begitu,aku titip makanan sesuai biasa ya"
Andika menganguk
"Baik kak".
Andika berjalan keluar. Dijalan dia memandang sekeliling dan berpikir karena tumben-tumbennya jalanan malam ini sangat sunyi.
"Aneh ya, biasanya jam segini ramai. Kenapa sekarang sepi? Ah sudahlah" Andika melanjutkan jalannya. Sesampainya ditoko langganannya Andika heran karena ada sekelompok orang yang mengerumuni toko itu.
"HEI! KAPAN KAU MAU MEMBAYAR HUTANGMU HAH? INI SUDAH BERAPA KALI KAU MENUNGGAK PEMBAYARAN?" Ucap salah satu orang disitu. Andika yang merasa kasihan dengan pemilik toko menghampiri orang-orang itu. Betapa terkejutnya Andika ketika mengetahui jika orang yang meminta uang di pemilik toko itu adalah salah satu ketua geng mobil dikotanya, Joe David.
"Joe? Apa yang kau lakukan? Tega-teganya kau meminta uang kepada pemilik toko ini!"
"Oh kau ternyata Andika. Kenapa memangnya? Tidak boleh? Dia sudah menunggak pembayaran selama 2bulan lamanya. Aku ingin menarik uang sekaligus bunga dari orang ini!!" Jawab Joe sambil menggebrak meja.
"Kau ini apa-apaan? Sudah menagih dengan tidak sopan dan kau masih meminta bunganya juga? Gila kau Joe!" Bentak Andika
"HAHAHAHAHAHAHAHA. Jika begitu aku tidak akan kaya raya. Kenapa? Kau tidak terima? Mau bertarung dengan ku?" Tantang Joe
"Hhmm, boleh saja. Ayo lawan aku seka...." belum selesai bicara Andika dihajar oleh anak buah Joe dengan sebuah Kunci Roda. Andika pun jatuh seketika. Walaupun keadaan Andika sudah lemah , Joe tidak peduli akan hal itu. Dirinya malah menendang tubuh Andika secara brutal hingga Andika benar-benar babak belur. Setelah puas menghajar Andika , Joe pergi meninggalkannya. Sebelum pergi dia sempat berucap "INGAT KAU ANDIKA! PERTARUNGAN INI BEKUM SELESAI!!! 3MINGGU LAGI, KITA SELESAIKAN URUSAN KITA DIJALAN RAYA! KAU LAWAN SAJA HONDA ACCORDKU!! KAU PASTI KALAH PASTI!!" Joe lalu masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan toko serta Andika yang sudah terkapar itu. Pemilik toko tidak tinggal diam. Dirinya langsung membawa Andika kerumah sakit.
*dirumah
"Sudah hampir 3jam. Kemana Andika pergi? Mana mungkin dia antri hingga 3jam" pikir Andrean. Ditengah-tengah berpikir, telepon rumah tiba-tiba berbunyi
"Halo dengan Andrean disini" jawab Andrean
"Nak Andrean,ini aku pemilik toko langgananmu. Cepatlah kerumah sakit sekarang!"
Awalnya Andrean tidak paham dengan maksud pemilik toko.
"Memangnya kenapa Pak?" Tanya Andrean
"An..An..Andika ta..tadi dihajar gerombolan geng mobil! Sekarang dia masuk ruang UGD. Cepatlah kemari!"
Betapa terkejutnya Andrean mendengar perkataan pemilik toko itu.
"Apa? Ba..baik saya akan segera kesana!"
Andrean pun mulai panik, dia segera berlari kekamar Sesita untuk membangunkannya.
"Sesita! Sesita! Bangun! Sesita" Andrean menggedor-gedor pintu.
"Ada apa sih Kak? Ini masih malam" jawab Sesita yang masih ngantuk itu
"Andika masuk rumah sakit! Cepat ganti baju! Ayo kita kerumah sakit sekarang!"
"A..a..apa? Baiklah kak" Sesita pun bergegas berganti baju. Setelah semua siap,Andika dan Sesita bergegas menuju rumah sakit.
"Sesita,cepatlah. Ayo kita cari taksi!"
"Tunggu dulu? Bukankah ada mobil Kak Andika? Kau kan bisa mengendarainya?"
Andika pun teridam. Tiba-tiba ingatannya dimasa lalu terulang. Saat dirinya mengendarai mobilnya dan nyaris menabrak truk. Dia sangat trauma dengan peristiwa itu. Saat Andrean ingin menjawab kenapa dia tidak mau mengendarai mobil Andika,Ichsan kebetulan saja lewat didepan rumah Andrean dan menyapa Andrean.
"Hai Ndre, mau kemana malam-malam bersama Sesita?" Tanya Ichsan
Andrean yang dalam keadaan panik itu langsung meminta tolong kepada Ichsan agar mengartakan dirinya kerumah sakit.
"San,tolong aku. Andika masuk rumah sakit. Antar aku dan Sesita kesana. Tolong!!"
"A..apa? Masuk rumah sakit? Ba.... baiklah. Ayo naik"
Andrean dan Sesita masuk kemobil Ichsan. Diperjalanan,Ichsan mengendarai mobilnya sambil ngebut. Masa lalu Andrean masih terbayang dipikirannya. Melihat Andrean yang sedang melamun itu, Ichsan pun bertanya kepadanya
"Ndre,Kenapa dirimu? Ndre"
"Hah? Apa? Oh anu....... peristiwa itu terulang lagi dipikiranku"
Memahami peristiwa yang dimaksud Ichsan lebih memilih diam daripada melanjutkan pembicaraan yang bisa membuat mental Andrean memburuk.
Tak terasa mereka sudah sampai dirumah sakit. Mereka bergegas masuk keruang UGD. Didepan ruang UGD pemilik toko sudah menunggu
"Nak Andre, akhirnya kau datang juga"
"Dimana Andika Pak? Dimana dia?" Andrean makin panik
"Dia masih didalam. Tubuhnya terluka sangat serius. Bahkan beberapa tulangnya retak"
Mendegar penjelasan pemilik toko, Andrean hanya bisa diam. Seakan tak percaya dengan apa yang terjadi pada adiknya itu.
1jam mereka menunggu didepan ruang UGD. Pada akhirnya tim dokter memindahkan Andika kekamar pasien.
"Dokter dokter,bagaimana keadaan adikku?" Tanya Andrean
"Kau Kakaknya? Kondisinya sekarang sudah membaik. Tetapi dia butuh istirahat total selama dua minggu untuk penyembuhannya" jelas dokter.
"Du..dua minggu?"
"Ya, dua minggu. Kalau begitu saya permisi"
Semua yang berada disanapun terdiam. Rasa kecewa,menyesal,dan sedih bercampur jadi satu.
"Kak, ba...bagaimana ini?" Tanya Sesita
"Aku tidak tahu lagi Adikku. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi?"
"I...i...ini salahku. Harusnya aku tidak meminta Kak Andika untuk balapan. Jadinya begini kan? Ini semua salahku! Salahku!" Air mata Sesita pun mengalir. Andrean yang tak kuasa melihat adiknya menangis langsung memeluk Sesita
"Jangan salahkan dirimu. Itu tidak baik. Lagipula ini bukan salahmu. Ini salah orang lain. Sudah jangan menangis" Andrean lalu membelai rambut adiknya itu.
"Baiklah,ayo kita lihat keadaan Andika. San,ayo kau ikut juga" Ajak Andrean. Ichsan pun menganguk.
Didalam kamar pasien, tubuh Andika terbaring lemas diatas tempat tidur. Untungnya,Andika sudah sadar.
"Hai semua. Maaf sekarang aku jadi begini" Ucap Andika lirih
"Tak apa Andika. Lagipula apa yang ingin kau perbuat itu sudah betul. Walau, kau tak bisa ikut balapan besok" Jawab Andrean
"Tapi, bagaimana dengan hadiah untuk Sesita?"
Sesita yang mendengar itu langsung memeluk Andika
"Sudahlah lupakan saja, yang terpenting kau selamat. Itu sudah cukup bagiku Kak"
Andika pun tersenyum mendengar apa yang adiknya ucapkan itu.
"Tapi, tetap. Aku harus menepati janjiku. Aku harus ikut balapan!!"
"Dengan keadaanmu yang seperti ini? Kau harus istirahat Andika. Sudahlah lupakan" Ucap Ichsan
"Kalau begitu, Kak Andrean tolong gantikan posisiku sebagai pembalap. Tolong kak"
Andrean langsung terdiam mendengar ucapan adiknya itu.
"Andika! Apa yang kau pikirkan? Kau tahu kan bagaimana kondisi kakakmu itu?!" Ichsan pun mulai sedikit emosi
"Tolong dengarkan aku. Maksud dari ucapanku ini adalah supaya Kak Andrean tidak trauma lagi. Aku tidak ingin melihatnya dilanda ketakutan saat dirinya mendengar raungan mesin mobil! Aku ingin dia yang dulu kembali! Andrean siraja jalanan itu!!" Yakin Andika.
Sesita yang mulanya tidak mendukung pada akhirnya mendukung Andika
"Jika memang itu tujuannya,aku setuju. Kak Andrean, ikutilah kompetisi itu. Aku tidak mengharapkan hadiah itu, aku tidak mengharapkan kau harus juara satu. Tidak kak! Aku juga ingin kau yang dulu kembali, Andrean siraja jalanan!!!"
Andrean terkejut dengan ucapan kedua adiknya itu. Secara tidak langsung, ucapan kedua adiknya itu membangkitkan semangat Andrean.
"Kalau itu mau kalian berdua,baiklah. Aku akan kembali ke duniaku dulu. Dunia yang membuat diriku terkenal sebagai, Andrean si raja jalanan!!!!"

-Bersambung-

The 3600second DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang