Inilah saatnya!

41 5 0
                                    

"Tu...tunggu. 450hp? Di Civicku? Kau gila Kak?" tanya Andika
"Ya impian masalaluku memang gila. Bahkan sudah melewati batas normal" jawab Andrean "Dan aku ingin kembali kedunia lamaku. Untuk itu mobil ini juga akan kugunakan untuk latihan. 10 hari lagi akan diadakan balapan lagi di sirkuit Sentul. Aku ingin mengikuti itu. Tak apa kan Andika?" lanjut Andrean
"Kalau memang itu maumu yasudah. Apalagi mobil ini dibeli dari hasil kerja kerasmu kan? Ini juga mobilmu. Pakai saja" ucap Andika
"Tapi Andrean, gearbox apa yang akan kau gunakan? Stok gearbox manual digudangku sudah habis" tanya Ichsan
"Otomatis. Transmisi otomatis 5 percepatan yang pernag aku miliki dulu. Yang memiliki daya tahan hingga 14000rpm" jawab Andrean
"O..otomatis? Kau tidak salah pilih Kak?" tanya Andika
"Tidak. Jika tenaga mesin sudah melewati angka 300hp transmisi otomatis sangat bermanfaat. Karena apa? Kau tidak perlu repot-repot menginjak pedal kopling yang sudah pasti berat itu. Apalagi putaran mesin akan naik lebih cepat sehingga kemungkinan terlambat mengganti gigi bisa dihindari" jawab Andrean
"Tapi Andrean kalau itu memang maumu aku tidak bisa mengerjakannya sekarang. Aku harus membeli onderdil yang diperlukan sehingga akan memakan waktu hingga beberapa hari. Aku tidak yakin bisa atau tidak mengerjakan mobil ini" ucap Ichsan
"Tak perlu khawatir. Biar Aku dan Andika yang mengerjakannya. Onderdil yang dibutuhkan pun sudah tersedia. Tinggal dirakit saja" jawab Andrean
"Ba...baiklah kalau begitu. Aku juga akan ikut membantumu Andrean" ucap Ichsan
Andrean menganguk. Setelah berbicara panjang lebar dengan Ichsan,Andrean dan kedua adiknya pulang kerumah. Sesampainya dirumah Andrean beristirahat dikamarnya. Berbeda dengan Andika dan Sesita yang lebih memilih duduk ditaman. Mereka berdua membicarakan Kakak tertuanya.
"Kak Andika, aku tidak mengerti maksud Kak Andrean. Kenapa dia begitu nekat memasang mesin K20R turbocharger bertenaga 450hp? Bukankah itu hal yang sangat berbahaya?" tanya Sesita
"Ya Aku tahu. Memang angka 450hp disebuah Civic adalah angka yang cukup besar. Ya untungnya dia tidak memasang gearbox manual,dan memilih gearbox otomatis. Jika dia memilih manual Aku sudah tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada Civic tuaku itu" jawab Andika
"Tapi tetap saja itu berbahaya kan?" Sesita kembali bertanya
"Asalkan Kak Andrean mampu mengendalikan mobil itu. Yang jelas Kak Andrean tidak akan mungkin asal memasang mesin monster itu. Dia pasti juga akan menyetel seluruh mobil. Dari sasis, suspensi, juga ban. Jadi kita tidak perlu berbikir yang aneh-aneh kepadanya" jelas Andika
"Betul juga sih. Ya setidaknya dia lebih memilih balapan sirkuit daripada balapan liar. Aku bisa sedikit tenang" ucap Sesita
"Aku juga kok. Yasudah ayo masuk kedalam. Lagipula kau tadi hanya istirahat sebentar kan?" tanya Andika
"Iya juga sih. Baiklah Kak aku akan istirahat dulu" jawab Sesita
"Baguslah kalau begitu" ucap Andika sambil tersenyum
  Pagi harinya, Andrean bangun lebih awal. Niatannya membangung mobil itu benar-benar sudah bulat. Dengan semangat dia berangkat ke bengkel Ichsan. Sesampainya disana dia langsung masuk ke dalam dan mulai bekerja mengerjakan proyek itu. Ichsan sendiri baru menyadari jika Andrean ada di bengkelnya setengah jam kemudian
"Andrean, kau sudah disini? Masuk lewat pintu mana dirimu?" tanya Ichsan
"Maaf aku mengejutkanmu. Aku tadi lewat pintu depan. Pintu depan tidak kau kunci soalnya" jawab Ichsan
"Seharunya kau tadi memanggilku. Agar aku bisa membantumu. Dirimu jadi kerepotan seperti ini kan?" ucap Ichsan
"Tidak apa-apa. Lagipula aku baru melepas suspensinya saja. Nanti berlanjut melepas body mobil dan interior mobil. Elektroniknya juga dilepas" jawab Andrean
"Kau kerjakan sendirian? Mana Andika? Dia kan bisa membantumu?" tanya Ichsan
"Ah tidak apa-apa. Lagipula Andika baru saja keluar dari rumah sakit. Biarkan dia istirahat dulu. Biar aku dulu yang mengurus ini semua" jawab Andrean. Saat sedang berbicara datang sebuah motor Kawasaki Klx150 berwarna merah. Ternyata pengendara motor itu adalah Ananda Maharani.
"Hai semua. Sedang apa kalian?" tanya Ananda
"Ah kau ternyata. Ini Andrean mau mengupgrade mobil Adiknya. Agar bisa melaju lebih cepat" jawab Ichsan "Ngomong-ngomong dimana Kawasaki Krr150 mu?" lanjut Ichsan
"Ah Krr tua itu? Aku kandangkan digarasi rumahku. Motor itu sangat boros bahan bakar. Jadi aku beli Klx ini. Ya konsumsi bahan bakarnya cukup irit soalnya" jawab Ananda
"Oh ya sudah lama Aku tidak bertemu denganmu. Dimana saja kau ini? Tetap mengikuti kompetisi balap motor?" tanya Andrean
"Ya begitulah. Bedanya Aku sekarang mengikuti ajang balap motocross. Balapannya sangat menantang. Jauh lebih menantang daripada balap sirkuit" jawab Ananda
"Ah begitu. Kupikir kau tidak balapan lagi" ucap Andrean
"Tentu saja tidak. Balapan kan hidupku" jawab Ananda. Tiba-tiba ponsel di saku celana Ananda berdering "Ya Halo? Sekarang? Baik. Emmm semuanya aku pergi dulu ya. Aku harus pergi latihan dulu ya. Daaa semua" Ananda langsung pergi meninggalkan Ichsan dan Andrean.
"Dia tetap seperti yang dulu ya? Tangannya tidak pernah mengurangi putaran gas motornya. Selalu penuh" ucap Ichsan
"Hahahahaha biarkan saja. Dia kan memang begitu. Sudahlah kita lanjutkan saja proyek ini" jawab Andrean
"Hahaha oke oke"
Mereka berdua mulai bekerja melepas satu persatu bagian onderdil mobil itu. Memakan waktu selama 3 jam akhirnya mereka selesai.
"Andrean sekarang bagaimana?" tanya Ichsan
"Sekarang saatnya membangung ulang mesinnya. Sebentar aku kembali dulu. Akan kuambilkan onderdilnya" jawab Andrean
"Baiklah. Aku tunggu"
  Andrean kembali kerumah. Dirumah, Andrean ditunggu oleh kedua adiknya yang kebingungan mencari kakaknya itu
"Kak Andrean, kau darimana saja?" tanya Andika
"Iya kau darimana saja Kak?" Sesita juga ikut bertanya
"Maafkan Aku. Aku tadi pergi kebengkel untuk memperbaiki mobil Andika" jawab Andrean
"Lalu sekarang mau kemana? Kenapa terlihat terburu-buru?" tanya Sesita
"Aku mau mengambil onderdil digudang belakang. Aku akan membawanya ke Bengkel" jawab Andrean
"Membawanya sendirian? Kau gila? Itukan berat? Sudah kami akan membantumu" ucap Andika
"Tapi...." belum selesai bicara, Sesita memotong ucapan Andrean
"Sudahlah, tidak apa-apa. Ayo ambil onderdilnya"
Mereka bertiga bergegas berjalan kegudang belakang. Mengambil onderdil yang diperlukan didalam box lalu mengangkutnya kesebuah gerobak.
"Oke sekarang dorong" ucap Andika
Mereka mendorong gerobak menuju bengkel. Sesampainya di bengkel Ichsan terkejut melihat Andrean dan kedua adiknya mendorong gerobak
"Andrean,Andika,Sesita? Kalian? Apa yang kalian bawa?" tanya Ichsan
"Hei Aku tadi kan bilang akan membawa onderdil yang akan kita perlukan bukan? Nah ini dia onderdil yang kita perlukan" jawab Andrean
"Oh begitu? Wah banyak juga onderdil yang kau miliki" puji Ichsan
"Ah bisa saja kau ini. Oke mana mesin K20R yang aku pesan kemarin?" tanya Andrean. Ichsan lalu menunjuk kearah pojok bengkel. Disana mesin K20R yang dipesan Andrean diletakkan
"Itu? Bagus. Sekarang saatnya membongkar mesinnya. Ayo kita lakukan" ucap Andrean
"Ayoooo!!" semua menjawab dengan serentak.
  Mesin mulai dibongkar, onderdil lama yang terpasang di mesin itu langsung dipindahkan. Sesita dan Andika membersihkan blok mesin yang sudah kotor. Banyak kerak oli yang menempel disitu. Mereka membersihkan kotoran itu dengan penuh kesabaran. Berbeda dengan Andrean dan Ichsan yang mulai merakit onderdil-onderdil itu hingga menjadi sebuah mesin utuh. Padda akhirnya setelah memakan waktu selama 4jam mereka selesai merakit mesin.
"Fyuh, selesai juga mesin monster ini kita rakit" ucap Ichsan
"Iya Kak Ichsan. Melelahkan juga ya merakit mesin" ucap Sesita
"Setidaknya kita sudah selesai membangun mesin ini. Oh ya Kak Andrean, bagaimana dengan sasis mobilnya?" tanya Andika
"Kita kerjakan besok saja. Sekarang sudah siang,waktunya istirahat. Agar kita tidak kelelahan" jawab Andrean
"Kalau memang begitu baiklah. Sekarang Aku simpan dulu mesin monster ini. Besok mesin ini harus sudah menyala" ucap Ichsan

-bersambung-

The 3600second DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang