Kembalinya Lawan lama

50 6 4
                                    

"Terima kasih semua" ucap Andrean senyum.
"Oh ya, aku lupa mengingatkanmu Ndre" ucap Ichsan
"Apa San?" Tanya Andrean
"Sebentar lagi, tepatnya 3jam lagi akan diadakan qualifikasi selama 10putaran" jawab Ichsan
"Qualifikasi 10putaran? Fyuh untung saja aku hanya latihan selama 50putaran. Tapi sebentar, memangnya ada masalah? Gearboxku masih dalam limit kan? Lagipula aku tadi menjaga putaran mesin agar tidak melewati 9000rpm. Aku selalu terjaga diputaran 7700-8200rpm" Ucap Andrean
"Tidak juga sih. Aku hanya mengingatkanmu saja, takutnya kau langsung pulang"
"Hahahaha tentu saja tidak. Yasudah aku ingin makan dulu. Kau juga belum makan kan? Ayo makan dulu" ajak Andrean
"Tapi aku harus mengganti banmu dulu"
"Nanti saja Kak Ichsan, kan masih ada waktu 3jam. Toh makan memangnya memakan waktu berapa sih? Tidak lama kan? Ayo" Sesita juga mengajak Ichsan makan
"Baiklah kalau begitu. Ayo deh. Rani kau juga belum makan kan?" tanya Ichsan
"Kata siapa belum? Aku sudah makan ya. Sudah kalian makan saja sana. Aku menjaga dipit saja,sekalian menjaga mobil ini. Nanti hilang susah kita,hehehehehe" Jawab Rani
"Yasudah, ayo kita makan!" ucap Sesita
"Ayoo!"
Mereka bertiga berjalan keluar sirkuit mencari makanan. Berbeda dengan Rani yang lebih memilih menunggu di pit.
"Hhhmm,Andren Andrean. Kau ini polos sekali. Kenekatanmu membalap hanya dengan menggunakan Civic Lx ini sama sepertimu dulu. Walau mesin B16 ini berbeda karakternya dengan Civic Nouvamu itu,aku rindu ingin balapan denganmu lagi. Tepat 2,5tahun yang lalu kejadian terjadi,," Ucap Rani dalam hati seraya memegang kap mesin Honda Civic Lx itu.

*20menit kemudian

"Kak Rani, kami sudah selesai makan. Tadi tidak terjadi apa-apa kan saat kami tinggal tadi?" tanya Sesita Riang
"Hahahahahaha, tidak ada kok. Oke sekarang kau dan aku berkeliling sirkuit dulu. Biarkan Kakakmu dan Ichsan mengerjakan mobil ini" ajak Rani
"Baik Kak. Kak Andrean aku jalan-jalan sama Kak Rani dulu ya"
"Baiklah,hati-hati pokoknya"
"Baik Kak" jawab Sesita senyum
Setelah Rani dan Sesita meninggalkan pit, Andrean dan Ichsan mulai bekerja mengganti ban ,kampas rem, dan cakram mobil yang sudah habis karena latihan tadi
"San,apa hanya ini yang perlu diganti?" tanya Andrean
"Ya apa lagi? Mungkin hanya minyak rem dan oli. Semua nya dalam keadaan normal , sudah aku cek" jawab Ichsan
"Baiklah kalau begitu" ucap Andrean.
Pengerjaan selama hampir 1jam itu selesai. Rani dan Sesita juga sudah kembali ke pit. Mereka menunggu saat qualifikasi dimulai. 2jam menunggu akhirnya qualifikasi pun dimulai. Andrean masuk kedalam mobil,kembali menyalakan mesin, dan mengecek putaran mesin.
"Bagus semua normal, semuanya. Doakan aku" Ucap Andrean
"Baik Kak,semangat!" jawab Sesita
"Ganbatte Andrean!" Rani juga memberi semangat
"Andrean ingat, jangan terlalu sering menyentuh redline. Ingat kondisi gearboxmu!" Ichsan mengingatkan Andrean. Andrean menganguk
"Terima kasih semua" jawab Andrean. Dia mulai maju meninggalkan pit dan masuk kesirkuit. Satu putaran pertama dia memutari sirkuit dengan kecepatan konstan 70-80km/jam agar ban dalam keadaan yang benar-benar sempurna. Setelah melewati satu putaran dia menurunkan satu gigi persenelingnya dan langsung menginjak pedal gas. Kecepatan mobilnya terus bertambah seiring tingginya putaran mesin. Melewati tikungan dengan mudahnya dengan keadaan ban yang sudah dalam kondisi maksimal. Menjaga putaran mesin diangka 7800-8200rpm terus dia lakukan agar tidak terjadi apa-apa pada gearboxnya. Andrean terus melaju tanpa ada masalah yang berarti.
   Setelah selesai melewati qualifikasi selama 10putaran, dia masuk kembali ke pit. Ichsan langsung menghampiri Andrean yang baru sampai dipit
"Bagaimana mobilnya Ndre?" tanya Ichsan
"Sempurna. Mobil ini sudah siap untuk balapan besok" jawab Andrean
"Syukurlah kalau begitu. Sekarang tinggal menunggu hasil qualifikasi saja" ucap Ichsan.
   Setelah menunggu hasil qualifikasi selama beberapa menit, hasilnyapun keluar. Seluruh pembalap berbondong-bondong melihat hasil qualifikasi.
"Wah kau ada diposisi ke 4 Ndre. Hebat juga kau, mampu mengeluarkan seluruh potensi dari Civic lx ini" Ucap Rani
"Hahaha terima kasih, ini tidak akan terjadi jika tidak ada kalian" jawab Andrean
"Oh tidak. Lawan-lawan sulit Andrean malah diposisi yang berdekatan dengan Andrean." ucap Ichsan
"Hhhmm,, sudah kuduga Alya Nova berada diposisi pertama. Kemampuan Porsche 993 memang tidak bisa ditandingi. Posisi kedua diisi Borneo Laksana ,ketiga diisi oleh Reza Fahreza. Wah kau benar-benar dalam kesulitan kali ini" ucap Rani
"Ya aku tahu itu. Apalagi diposisi kelima ada adik Borneo Laksana, Adi Laksana. Dan posisi keenam Latief Halilintar dengan Mazda 323 Familianya itu. Ah harus bagaimana ini?" pikir Andrean
"Tak usah khawatir Kak, biarpun kau dalam posisi yang sulit. Aku dan yang lain akan mendukungmu" yakin Sesita
"Terima kasih Adikku" jawab Andrean senyum
"Baiklah karena kita sudah tahu posisi Andrean sekarang saatnya kembali kehotel. Kita istirahat, terutama untuk Andrean. Tubuhnya harus dalam keadaan yang fit. Besok kan dia harus balapan kan? " ajak Ichsan
"Baiklah, ayo kita kembali ke hotel" ucap Andrean.
Mereka bereempat berjalan keluar sirkuit dan kembali kehotel. Sesampainya dihotel semua langsung masuk kekamar masing-masing.
*malam harinya
Dipelataran hotel Ichsan dan Rani mengobrol bersama, membicarakan Andrean
"Ichsan, apa menurutmu Andrean tidak salah langkah? Memasang limiter hingga 9000rpm?" tanya Rani
"Bagaimana ya, sebenarnya tidak ada yang salah soal pemasangan limiter dirpm tinggi. Kesalahannya adalah dia tidak memikirkan kemampuan gearboxnya yang rentan itu" jawab Ichsan
"Teknologi Vtec dimesin itu aktif setelah melewati 5000rpm. Semakin tinggi putarannya,semakin besar ledakan tenaganya. Mesinnya pasti kuat-kuat saja,namun gearboxnya hanya mampu sampai 8700rpm saja. Mengingat rasio giginya yang pendek. Jika sesekali menyentuh redline di 9000rpm tidak ada masalah. Namun jika dia terus menyentuh redline selama balapan, aku tidak tahu apa yang akan terjadi" lanjut Ichsan
"Hhhmmm,, ya ya. Dia mungkin lupa kalau ini bukan Civic Nouvanya dulu yang mampu melewati 10.000rpm walau bermesin karburator. Serta gearbox yang memiliki ketahanan yang luar biasa itu. Makanya dia berpikir semakin tinggi rpm semakin besar tenaga nya" jawab Rani
"Hhhmm,, kita lihat besok saja. Semoga tidak terjadi apa-apa padanya" ucap Ichsan

*Pagi harinya
Suasana Sirkuit Sentul pagi hari itu benar-benar ramai. Tribun penonton penuh, banyak media berdatangan keSentul. Seluruh pembalap sudah bersiap-siap digaris start. Tidak terkecuali Andrean
"San,semuanya dalam kondisi baik kan?" tanya Andrean
"Semua sudah baik. Aku juga sudah mengganti kampas rem dan bannya agar kau mendapatkan hasil yang maksimal" jawab Ichsan
"Baguslah kalau begitu. Oh ya bagaimana dengan kru tim? Dari kemarin kita hanya berdua saja kan?" Andrean kembali bertanya
"Kru tim sudah siap. Kau tinggal menginjak pedal gas mobilmu dalam-dalam. Sekarang bersiaplah balapan. Aku tinggal dulu ya. Semangat Andrean" Ichsan memberi semangat kepada Andrean
"Semangat Kakakku. Aku akan mendukungmu" Sesita juga memberi semangat
"Teruslah maju Andrean. Ganbatte!" ucap Rani memberi semangat
"Terima kasih semua. Aku akan berusaha sekuat mungkin"
Setelah memberi semangat kepada Andrean, mereka bertiga kembali ke pit karena balapan akan segera dimulai.
"Baiklah, semoga dengan civic ini aku bisa memaksimalkan kemampuanku dan mengembalikan namaku didunia lamaku ini!" gumam Andrean.
  Seluruh pembalap mulai menyalakan mesin mobilnya. Bendera start mulai dikibarkan. Lampu start juga mulai menyala
"Baiklah, civic ayo kita berjuang"
Dan akhirnya balapan pun dimulai.
"Bagus Civic, kau start dengan baik. Sekarang kalahkan mobil-mobil itu. Ayo keluarkan seluruh kemampuanmu!!" Andrean dengan keyakinan yang tinggi menginjak dalam pedal gasnya.

-Bersambung-

The 3600second DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang