Terjadi

37 5 0
                                    

"Oke sekarang semuanya sudah selesai. Saatnya beristirahat. Ayo kita pulang" ucap Rani
"Ayooo!" sahut semuanya.
  Rani,Andrean,Andika,dan Sesita berpamitan untuk pulang. Setelah berpamitan mereka pulang. Karena mobil Andika sekarang tidak memiliki jok belakang dan hanya bisa dikendarai oleh Andrean, Andika juga Sesita harus menumpang dimobil Rani.
  Sesampainya dirumah Andrean, Rani langsung berpamitan setelah mengantar Andika dan Sesita
"Andrean, Aku pulang dulu. Aku masih ada urusan" Ucap Rani
"Tidak mau mampir dulu?" tanya Andrean
"Tidak perlu. Aku harus buru-buru soalnya" jawab Rani
"Kalau begitu hati-hati dijalan Kak Rani. Terima kasih telah memberikan kami tumpangan" Ucap Sesita
"Ya Kak Rani, terima kasih ya" Sahut Andika
"Sama-sama, yasudah Aku pergi dulu" Rani lalu pergi meninggalkan mereka semua. Setelah Rani pergi Andrean dan kedua adiknya masuk kedalam rumah untuk beristirahat dan bersantai diruang keluarga untuk membicarakan bagaimana latihan besok hari.
"Kak Andrean, bukannya ini hari latihan terakhir ya? Kau besok kan sudah harus berangkat ke Sentul" tanya Sesita
"Ya untuk besok hanya adaptasi terhadap mesin manual saja. Dan memutari tempat latihan itu selama beberapa putaran saja" jawab Andrean. Saat Andrean membicarakan itu Andika teringat tentang janjinya semalam. Karena malam ini Andika harus balapan dengan Joe. Andika awalnya bingung harus berkata apa kepada Kakaknya,Andrean agar dirinya diijinkan keluar. Hingga akhirnya secara terpaksa, dia bicara tidak jujur kepada kakaknya.
"Kak Andrean, boleh Aku pinjam mobilnya? Aku ada urusan soalnya" tanya Andika
"Boleh-boleh saja. Lagipula itukan mobilmu" jawab Andrean
"Tapi mau kemana? Sekarang sudah jam 5 sore, mau malam hari." lanjut Andrean
"Emmm.. a...anu Kak Aku harus bertemu temanku yang biasa latihan Drag Race denganku. Soalnya selama beberapa minggu ini Aku tidak latihan" jawab Andika. Sesita yang sebenarnya mengerti jika Andika akan balapan melawan Joe memaksa untuk ikut.
"Kak Andika,Aku ikut ya? Aku ingin menemanimu" tanya Sesita
"Maaf Sesita, ini urusan penting. Kau bersama Kak Andrean saja ya" Ucap Andika
"Ta...tapi Kak...." belum selesai bicara,Andika memotong ucapan Sesita
"Tenang, Aku nanti pulang kok,kau tidak perlu khawatir" ucap Andika
"Ba...baiklah Kak" jawab Sesita.    
   Setelah mengambil ponsel miliknya juga kunci mobil, Andika pergi keluar. Tentu saja tujuannya adalah kegaris start balap liar itu. Memang jam masih menunjukkan pukul 17:28 namun Andika sudah mempersiapkan semuanya. Pertama dirinya mengisi bensin dengan oktan 98 full tank. Kedua dirinya sempat mengganti kampas rem serta ban di bengkel yang dia temui dijalan. Setelah semuanya selesai,Andika memilih menghabiskan waktu dirumah makan. 3 jam Andika menghabiskan waktu disana, akhirnya dia memutuskan untuk berangkat balapan.

*di rumah
  Andrean dari sore hari kebingungan mencari Andika. Ponsel Andika tidak bisa dihubungi. Sesita juga ikut kebingungan karena tingkah kakaknya,Andika itu.
"Kak Andrean, Kak Andika kemana? Katanya dia keluar sebentar" tanya Sesita
"Aku juga tidak tahu, ini sudah jam setengah dua belas malam dan dia belum juga pulang" jawab Andrean. Sesita tiba-tiba ingat kenapa Andika belum pulang. Dia tahu karena Andika akan balapan melawan Joe David. Sebenarnya Sesita ingin mengatakan hal ini kepada Andrean namun dia takut Andrean marah. Saat Sesita benar-benar ingin bicara, Andrean langsung membuat keputusan untuk mencari Andika.
"Ah kalau begini terus anak itu akan menjadi brutal. Biar aku cari dia. Sesita ayo ikut, kita pinjam mobil Ichsan untuk mencari Andika" ajak Andrean
"A...ayo Kak" jawab Sesita. Setelah mengunci pintu, mereka berjalan ke bengkel Ichsan yang juga tempat tinggalnya. Sesampainya disana, ternyata Ichsan lembur mengerjakan mobil Astina miliknya yang mengalami kerusakan.
"Oh Andrean, Sesita. Ada apa kalian kemari?" tanya Ichsan
"San, boleh Aku meminjam mobilmu? Andika dari tadi sore belum pulang juga" tanya Andrean
"Boleh saja sih. Tapi kau pakai Mazda 2 Sedan itu. Soalnya Astinaku ini.... ya kau bisa lihat sendiri" Jawab Ichsan "Oh ya memangnya kemana Andika?" tanya Ichsan
"Aku juga tidak tahu. Makanya Aku ingin mencarinya" jawab Andrean
"Mungkin Dia ada di jalan yang dipakai para pembalap liar itu" ucap Ichsan. Sesita yang mendengar itu terkejut.
"Ba...bagaimana Kak Ichsan tahu kalau Kak Andika ada disana?" ucap Rani didalam hati.
"Tu..tunggu dulu. Jalanan yang dipakai para pembalap liar? Arena itu? Kenapa dia ada disana?" tanya Andrean
"Ya mungkin dia sedang menonton balapan. Soalnya Aku dengar akan diadakan balapan disana" jawab Ichsan. Sesita pun gelisah, dirinya merasa tidak tenang. Perasaan buruk mulai menghantui dirinya.
"Balapan? Siapa?" Andrean kembali bertanya
"Joe David, ketua geng mobil yang baru saja membeli sebuah Porsche 911 turbo terbaru. Dia ingin balapan sekaligus mengetest mobil barunya itu" Jawab Ichsan.
"911 turbo terbaru? 911s maksudmu?"
"Iya Ndre. 911s Joe David menurut kabar yang aku dengar sudah di tune hingga mencapai angka 510 tenaga kuda" ucap Ichsan
"Wah besar juga" Ucap Andrean. "Oh ya dimana kunci mobilmu?" lanjut Andrean
"Itu didalam mobil, kau bawa saja. Bahan bakarnya juga penuh kok, kau tidak perlu repot-repot mengisi bahan bakar lagi" jawab Ichsan
"Wah baiklah kalau begitu. Yasudah Aku berangkat dulu ya San" Ucap Andrean
"Oke" Jawab Ichsan. Andrean dan Sesita berangkat mencari Andika.

The 3600second DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang