1 : RAHASIA

901 63 42
                                    


"Mengapa hidup ini begitu pahit? Kehidupan yang kujalani tak semulus dan seindah yang kupikirkan. Jurang-jurang yang curam terus menghantui kehidupanku. Jika aku diam saja aku bisa membusuk bersama tumpukan tanah di sini, dan jika aku melangkah banyak jurang yang menantiku didepan sana. Tapi, Tuhan memanggilku, dia memberiku pilihan yang kedua. Akhirnya, kuputuskan untuk melangkah maju. Tuhan membimbingku meniti semua jurang hingga aku tiba di sebuah jurang yang amat curam dan gelap, akankah aku akan berakhir di sana dan merasakan kepahitan yang menyesakkan itu lagi? Tapi, hal itu tak seperti yang kupikirkan. Tuhan memberitahuku bahwa jurang yang kutakuti itu memiliki rahasia yang indah, di sana tersembunyi padang rumput hijau, sungai jernih dan langit biru cerah."

_____

Adakah wanita yang sangat membenci pria? Wanita yang selalu menatap sinis pria di sekitarnya? Tentu saja dibalik semua itu ada alasan menyertainya.

Sama halnya dengan Byan, seorang wanita yang sangat membenci sosok pria dari masa lalunya. Cinta dan pria adalah dua kata yang membuatnya sangat muak. Baginya tidak ada cinta seorang pria yang tulus kepada kekasihnya. Semua itu hanya sebuah tipuan belaka.

Wanita ini telah mengalami banyak rasa pahitnya kehidupan sejak ia kecil, masa-masa kelam yang membuatnya ingin menggapai hangatnya pangkuan sang Tuhan.

Ya, ia pernah merasa putus asa dengan takdir hidupnya dan memilih mengakhiri hidupnya, ia sempat kehilangan akal sehatnya.

"Kakak," panggil seseorang padanya, wanita itu merupakan saudara kembarnya.

Byan sungguh heran memiliki adik seperti Dian, seorang adik yang sifatnya bertolak belakang dengannya itu memiliki sifat yang kekanak-kanakan.

Lihat saja, mengapa ia berteriak saat berada di perpustakaan? Bagaimana jika mahasiswa-mahasiswa yang berada di sana marah dan melaporkannya kepada penjaga perpustakaan.

Penjaga perpustakaan itu terkenal sangat galak dan suka menghina penghuni perpustakaan yang menurutnya tidak sesuai dengan kriterianya, ia sangat disegani para mahasiswa di kampus. Bahkan mahasiswa-mahasiswa di sana memberinya sebuah julukan, yaitu "Buing-buing".

Buing yang memiliki kepanjangan Ibu taring, Kenapa beliau disebut seperti itu? Karena selain galak, penjaga perpustakaan itu memiliki gigi taring yang lebih panjang dari orang biasa. Hal itu semakin melengkapi sosok menakutkan dari dirinya. Ia juga memiliki satu keunikan, dibalik sisinya yang tegas terkadang ia suka rempong.

Entah siapa yang duluan memberinya julukan itu tapi seiring waktu julukan itu tersebar seantero kampus. Tidak ada satupun yang tidak mengenal beliau yang begitu terkenal dikalangan para mahasiswa.

"Sst, pelankan suaramu!" perintah Byan pada adiknya itu dengan tatapan yang tajam.

Dian yang tentu saja bergidik ngeri melihat tatapannya langsung bungkam dan duduk di samping Byan. Ia benar-benar tidak berbicara lagi sampai-sampai ia bosan dengan suasana perpustakaan yang sunyi, benar-benar suasana yang tidak sesuai dengan dirinya yang blak-blakan dan tidak bisa diam, benar-benar kekanak-kanakan.

"Kak, aku bosan. Sebaiknya kita keluar saja!" bisik Dian.

"Tunggu sebentar!" ucap Byan yang tetap fokus pada buku tebal di depannya itu. Byan tentu saja tidak tinggal diam, ia langsung merengek seperti anak kecil yang meminta dibelikan lolipop.

Hingga seorang pria datang mendekati mereka dan menawarkan diri untuk ikut berkumpul dengan mereka. Pria itu sangat terkenal selalu mengikuti si kembar itu, walaupun Byan tidak pernah menganggap kehadirannya, ia tidak pernah menyerah.

Bahkan, ada gosip di kampus bahwa pria yang bernama Bimo itu menyukai Byan sejak masa ospek dulu. Tentu saja Byan yang dikenal sebagai wanita dingin langsung menutup buku yang hampir selesai dibacanya itu dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, baik kepada Bimo maupun Dian.

"Ka..kakak, tunggu aku!" ucap Dian dan mengejar Byan. Sedangkan Bimo hanya bisa menghela napas sembari mengelus dadanya.

"Kakak... kak! Yah, malah minum, dengarkan aku dulu, Kak. Kakak kenapa selalu menjauh dari pria-pria di kampus kita? Memangnya mereka punya salah apa sama kakak?" ucap Dian yang terus mengikuti Byan sepanjang koridor kampus.

Byan yang mendengar pertanyaan dari adiknya terkejut dan membuatnya terbatuk-batuk. Ia tidak menyangka Dian akan menanyakan hal itu padanya.

Bagaimana ia mengatakan alasannya pada Dian? Ia tidak mau adiknya itu mengetahui hal yang tidak harus ia ketahui. Ia belum siap menceritakan kebenarannya pada Dian, menceritakan betapa buruk dan hancurnya kehidupan keluarga mereka dulu.

Byan terus mengulur-ulur kesempatan untuk menceritakan semuanya, apabila bisa ia bahkan tidak ingin menceritakannya biarkan saja semua berlalu seiring perjalanan waktu.

"Ehem, sepertinya aku harus ke kelas, temanku sudah menungguku. Bye!" Untung Byan bisa berkilah dan menghindar dari masalah yang membuatnya pusing tujuh keliling itu.

Byan, wanita berparas cantik ini pernah didiagnosis memiliki kelainan PTSD atau lebih dikenal dengan kelainan Post Traumatic Stress Disorder.

Gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder adalah kondisi kejiwaan yang dipicu oleh kejadian tragis yang pernah dialami. Kondisi ini termasuk kategori gangguan kecemasan yang membuat pengidapnya tidak bisa melupakan kejadian traumatis yang dialami.

Gejala Mudah Teragitasi atau Hyperarousal Symptoms adalah gejala pertama yang dialami oleh Byan dan itu terjadi sejak ia kecil hingga sekarang.

Emosinya sering kali cepat berubah di dalam waktu yang sangat dekat, sekalipun itu masalah yang sepele. Dia sering merasa lebih mudah marah atau memiliki ledakan kemarahan yang mendadak.

Ia juga seringkali merasa sangat gelisah dan terus waspada atau seperti merasa bahwa bahaya senantiasa mengintai dirinya di setiap sudut.

Rain & BowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang