Dian yang merupakan saudara kembar Byan, saat ini juga berada di luar negeri tepatnya di negeri sakura, Jepang. Dia pergi ke negara ini karena dalam rangka bisnis, menemui salah satu rekan bisnisnya di suatu perusahaan terbaik di Jepang. Dian yang sekarang berada di perusahaan itu langsung bertanya pada resepsionis dengan sopan.
"Maaf, bisa bertemu dengan Tuan Lee?" ucap Dian.
"Tunggu sebentar, Nona. Silakan duduk di sana!"
"Terima kasih."
Tidak perlu menunggu terlalu lama Dian sudah disapa langsung oleh rekannya itu. Seorang pria berperawakan tegap dan berkarisma tinggi menatap Dian dengan ramah.
Pria itu yang kebetulan sudah menyelesaikan pekerjaannya mengajak Dian untuk tinggal di rumahnya selama bisnis mereka berjalan.
Ajakan itu membuat Dian membelalak dan berpikir yang hal-hal yang aneh. Namun, dengan cepat ia menggeleng. Tidak mungkin rekan kerjanya akan menjadi sosok yang berada di imajinasi konyolnya saat ini.
"Nona Dian, apa ada masalah?" ucap rekannya itu memuat imajinasi konyol Dian buyar.
"Ah, tidak."
"Anda tidak usah khawatir. Saya tidak tinggal sendirian, ada Rin Ah di sana."
Rin Ah, siapa dia? Apa dia kucing? Pasti lucu sekali. Anjing? Tidak, aku takut. Atau justru seekor panda? Mungkin saja, Tuan Lee kan mungkin berasal dari China, marganya saja Lee. Pasti dia imut sekali, aku ingin memeluknya, batin Dian yang kembali berimajinasi yang tidak jelas.
Dan apa yang ia lakukan saat ini? Ia memeluk tubuhnya sendiri, apa dia tidak malu? Apalagi di depan rekan kerjanya sendiri.
"Maaf, Nona."
"Oh, eh, baiklah."
"Kalau begitu, mari!"
"Tapi, bagaimana dengan pekerjaan.."
"Tenang, semuanya sudah selesai. Lagi pula aku sudah rindu dengan Rin Ah."
Ah, aku yakin itu pasti seekor panda betina yang sangat imut sehingga Tuan Lee begitu sangat merindukannya, batin Dian dan terlihat pipinya yang memerah.
"Nona, mengapa wajahmu memerah?"
"Mu..mungkin aku kepanasan."
"Tapi, di sini ada AC."
"O..oh." Ucap Dian terkekeh, ia benar-benar sangat malu dengan kelakuannya yang barusan ia perbuat itu.
Selama di perjalanan Dian dan Lee hanya diam. Dian yang sibuk mengatur rencana untuk bersenang-senang dengan Rin Ah, si panda betina seperti imajinasinya itu. Sedangkan Lee hanya tersenyum melihat tingkah Dian yang senyum-senyum sendiri. Persis seperti Rin Ah.
"Kita sudah sampai?" tanya Dian.
"Ya, mari kubantu membawa kopermu," tawar Lee pada Dian. Tentu saja Dian tidak membiarkan hal itu terjadi. Ia menolak tawaran Lee, namun Lee tetap merampas koper itu dari genggaman Dian dan membawanya ke rumah.
Lee juga meminta Dian untuk tidak perlu bersikap formal saat di luar kantor, dan mengatakannya cukup memanggilnya dengan panggilan Shin saja, dan dia memanggilnya Dian. Mau tidak mau Dian menyetujuinya, ia juga lelah harus bersikap terlalu formal, karena hal itu bukan dirinya.
"Oppa!" teriak seorang gadis berlari memeluk Shin. Gadis itu terlihat sangat dekat dan manja pada Shin. Siapa dia? Apakah dia pacar Shin?
"Rin Ah, kau membuatku kaget saja," ucap Shin pada gadis imut itu.
"Ri..Rin Ah?" Jadi dia bukan seekor panda melainkan seorang gadis yang sangat imut ini? Pasti dia pacar Shin. Memang Rin Ah sangatlah imut seperti anak kucing. Tidak jauh lucu dengan panda. Dari perawakan dan parasnya, gadis itu bisa disebut sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain & Bow
RomanceByan. Ini tentang sisi yang tidak orang-orang ketahui dariku. Rahasia dan alasanku bersikap seperti ini, sudah menjadi kebiasaanku, membenci seorang pria, dari dulu. Berkali-kali kuperingatkan untuk tidak mencampuri urusanku, jangan menyesal jika ka...