Bagian 4 - Time

418 22 0
                                    

Angin berhembus sepoi - sepoi, menyapu daun yang berguguran.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.

4 tahun kemudian

Sebuah medan pertempuran sedang di gelar, ini adalah acara tahunan yang biasa di gelar baginda Raja Xiao Qing. Sebuah acara dimana para peserta yang unggul dapat melawan putra mahkota Qiao Lian, suasana saat itu sedang ramai, suara gesekan pedang, debu bertebangan dan kelincahan tubuh, indah seperti tarian.

"Kakak Lian, ayo semangat!" teriak putri Lien Hua, dia duduk di atas podium dekat dengan tempat duduk baginda raja.

"Yes! Go go go Liaaaan" teriak Yue yang tak mau kalah.

"Kedua gadis cilik ini...amat berisik" batin baginda raja yang menyaksikan pertarungan.

Memalingkan muka, Lian tersenyum kepada Yue.

"Sepertinya, pertandingan kali ini akan dimenangkan oleh putra mahkota lagi" bisik salah satu penonton.

"Kau benar, mana ada yang bisa mengalahkan putra mahkota" jawabnya.

"Lapor, baginda. Festival wushu tahun ini telah usai. Putra mahkota pangeran Qiao Lian yang berhak menyandang juara" kata salah satu pengawal yang lengkap memakai baju jirahnya membungkuk hormat kepada raja.

"Tunggu...bolehkah aku menjajal menantangnya?" kata Chang Ying.

"Aku terima, silahkan" jawab Qiao Lian.

Keduanya saling beradu pedang, menari - nari bagaikan seekor burung phoenix dan naga. Tidak ada yang mau terluka ataupun dilukai, pertarungan mereka hampir seimbang, suara gesekan pedang terus menerus terdengar.

"Ying memang tangguh" ucap Lian dengan senyumnya.

"Hamba tersanjung" jawab Ying.

"Tampaknya Ying masih menyimpan dendam pada negeri kita, sedangkan Lian...Sepertinya telah menjadi musuh bayangannya untuk melawan dinasti kita" ucap Raja Xiao Qing, "Aku melihat jelas, bahwa Lian terus mengalah dan tidak mau membalas serangan Ying."

"Lian..." kata Yue, "Benarkah dia hanya terus mengalah dan menghindari serangan Ying?"

Syuuuut...Traaang...Triiinng...Syuuuuut...Trang!

Pedang Lian dan Ying sama -sama melesat dari pegangan tangan keduanya.

"Hah?" Yue terkejut melihat pedang keduanya terjatuh bersamaan.

"Wah...tak kusangka, ilmu pedang budak terhukum ini begitu hebat."

"Pangeran Lian tak mampu mengalahkannya?"

"Mungkin ilmunya hasil mencuri belajar."

"Apa aman membiarkan orang ini tetap berada di istana Han?"

"Ada kemungkinam dia akan memberontak?"

Para penonton yang merupakan rakyat Dinasti Han, bersahut - sahutan dan saling beradu pandang cemas.

Deep Blue SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang