Hai para pembaca, saya newbie di wattpad. Ini cerita pertama saya yang saya post. Semoga kalian menyukainya dan saya mohon vote dan commentnya.
Happy reading readers. Love you all :-)
selamat menikmati cerita pertama saya yang berjudul " I Wanna Grow Old With You" xoxoxo
***
Cinta itu kadang menyenangkan tapi disaat yang sama cinta bisa jadi menyakitkan. Semua kebahagian tentang cinta mulai pudar semenjak semuanya menjadi abu-abu. Dia yang berubah dan aku yang tidak siap dengan perubahannya yang tiba-tiba. Aku merasa kehilangan sosok yang selalu mengerti aku, menunjukan bahwa dia mencintaiku dan sosok yang selalu membuatku tertawa lepas. Itu semua terjadi begitu saja, perjalanan cintaku yang dulunya putih bersih skrg berubah menjadi abu-abu tidak jelas mau berakhir dimana, apakah kembali ke putih atau menuju ke hitam? Aku kehilangan, sangat kehilangan. Dia masih ada di sisiku, tapi aku tak menemukan sosoknya lagi di dalam dirinya. Aku seperti berhubungan dengan orang yang tidak aku kenal sama sekali.
Bahkan aku bertanya-tanya, apakah ini dia? apakah dia masih mencintaiku? apakah aku harus pergi dari hidupnya? dan apakah aku harus bertahan dengan orang yang tak ku kenali lagi?
Did you ever get the feeling that you wanted to go but still had the feeling that you wanted to stay. Ya itu lah yang kurasakan sekarang.
Kadang ini semua membuatku gila bahkan rasanya aku ingin acuh pada keadaan yang ku hadapi sekarang. Menyakitkan, sangat sangat menyakitkan. Batinku tersiksa tapi kenapa aku masih ingin bertahan dengannya? Dengan dia yang tak lagi sama, dengan dia yang membuat tawaku pudar, dengan dia yang mengganti senyumku dengan tangisan. Dan aku bertanya-tanya, apakah dia akan menyesal jika aku pergi meninggalkannya karena sikapnya atau dia akan melupakanku dan dengan cepat berpaling dariku? Semua itu sangat menyiksa batinku. Setiap kali aku bicara tentang perasaanku padanya, dia selalu tidak mau mengerti. Dia selalu berubah menjadi sosok yang paling aku benci didalam hidupku.
Tuhan apakah ini jawabanmu dari setiap doaku? Apakah dia bukan orang yang tepat untuk menemaniku di sepanjang hidupku? Aku tak tahu… sampai semua pertanyaanku dijawab oleh kenyataan yang harus ku hadapi kelak… akan dibawa kemana kisahku ini?
***
Kali ini semuanya terasa abu-abu. Aku berdoa kepada tuhan “Ya tuhan kalau dia memang jodohku, buatlah semua ini membaik, kalau dia bukan jodohku maka jauhkan lah aku darinya, hapuskanlah rasa cinta yang ada untuknya dan bantu aku untuk melupakannya dan ikhlaskan hatiku ya tuhan…Amiin”.
Aku pikir doaku telah tuhan kabulkan. Aku kerahkan seluruh kesabaranku dan aku coba untuk berpikir lebih dewasa. Dan saat kurasa semuanya telah membaik, ternyata aku salah.
Ternyata benar apa kata orang “Don’t hope too much, because that too much can hurt you so much”.
Tadinya aku kira itu hanya omongan kosong, ternyata semua itu benar. Setiap kali aku meminta hal-hal kecil yang dulu dia berikan kepadaku, dia marah dan menjaga jarak dariku.
“Dulu kamu selalu memberikan hal-hal kecil yang selalu membuatku bahagia, kenapa sekarang kamu sangat berat untuk melakukan itu?apa kamu malu memiliki pacar sepertiku? Sehina itukah aku dimatamu sampai-sampai kamu enggan membiarkan orang tau kalau kamu mencintaiku. Mungkin ya kamu mencintaiku tapi kurasa itu dulu, mungkin sekarang perasaan cinta itu telah hilang dari hatimu…” ucapku dalam hati.
Dan semua ini semakin terasa abu-abu, hubungan ini, kemanakah ini akan berlabuh? Hatiku bertanya-tanya dan ini semakin menyiksaku. Apakah benar hubungan itu perlu perjuangan? Apakah benar aku harus sabar untuk dilukai demi mempertahankan hubunganku ini? Apakah aku tak boleh mendapatkan sedikit kebahagiaanku yang dulu? Iya kebahagiaan yang dulu, saat dia tak begini. Saat dia mau menunjukan cintanya padaku dan membiarkan mereka tahu seberapa besar cintanya padaku dan seberapa besar artiku dalam hidupnya..
YOU ARE READING
I Wanna Grow Old With You.
Romance“Dulu kamu selalu memberikan hal-hal kecil yang selalu membuatku bahagia, kenapa sekarang kamu sangat berat untuk melakukan itu?apa kamu malu memiliki pacar sepertiku? Sehina itukah aku dimatamu sampai-sampai kamu enggan untuk membiarkan orang tau k...