RAMA POV
“Kamu takut sayang?” Kataku sambil membelai wajahnya. “Aku akan bermain lembut sayangku, tenang aja..” Kataku sambil memamerkan senyum iblisku. Aku sangat senang menggodanya. Apalagi melihatnya gelagapan seperti ini. Dia sangat-sangat membuatku gemas.
“Ma, ja..ja..jangan please. Aku belum siap..” katanya sambil menatap mataku lekat.
Aku tahu kemana arah yang dia maksud. Semesum itu kah aku sampai dia mengira aku akan melakukan nananinu padanya? Melihat wajahnya yang memasang puppy eyesnya membuatku mau tak mau tertawa terbahak-bahak.
“Siapa juga yang mau nananinu sama kamu sayang, aku gak mau ngerusak kamu sekarang. Tapi aku mau….” Aku sengaja menggantung kalimatku tadi.
Dia menatapku dengan tatapan bingungnya. Aku memasukkan tanganku ke dalam kemeja dan menyelipkan tanganku itu diketiakku, “Nih balesan tadi kamu meper upil ke kemejaku..hahaha…hahahaha rasain!” Kataku sembari tertawa terbahak-bahak.
“MAAAAAAA!!!!!! JOROK!!! BAU TAU IH ASEM KETEK KAMU TUH!!!!!” katanya sambil melotot ke arahku.
Aku masih tidak bisa berhenti tertawa. “Haha..kamu bohong ixchella. Aku gak asem tuh.. Nih cobain sendiri..” Kataku sambil mengelap idungnya dengan tanganku yang sudah ku ‘racuni’ kamu pasti tahu apa yang aku maksud dengan racun.
“RAMA JOROK IDIH!!!” Katanya sambil memukul-mukul lenganku.
“Kamu yang mulai cel, hahaha, makan tuh balesan dari aku haha jangan macam-macam ya mrs. Northman” kataku sambil menyeringai kepadanya.
“Hehehe tapi udahan yu, pulang, ngantuk.. Hoaaaam” katanya sembari menguap lebar.
Aku menatap wajahnya sambil tersenyum dan aku melumat bibirnya yang semanis anggur itu sekilas. Aku tersenyum saat melihat wajahnya yang bersemu merah. Wajah merona yang selalu aku suka.
“Ayoo pulang rama..ngantuk..” Katanya merajuk seperti anak kecil.
“Ayoo ayo kita pulang, kamu tidur aja nanti kalau udah nyampe aku gendong deh hehe” Kataku dan disambut dengan anggukan dan senyum manis darinya.
Aku pun balas tersenyum.
Ku lajukan mobilku yang sengaja ku sisikan tadi. Matanya tertutup, nafasnya yang naik turun beraturan menandakan dia sudah terlelap dalam tidurnya. Aku pun tersenyum melihat wajahnya yang polos dan cantik itu. Tuhan, apakah kebahagiaan ini akan terus berlangsung lama sampai kita berkeluarga dan meninggal nantinya..
Aku mengelus kepalanya sambil memfokuskan mataku ke jalanan didepanku. Batinku sedikit ngeri mengingat kejadian di café tadi, laki-laki yang telah membuat ixchellaku depresi cukup lama datang lagi. Aku takut ixchel masih menyimpan perasaannya untuk lelaki itu. Aku cemas, aku tidak bisa mengawasinya terus karena aku akan pergi ke London minggu depan. Walaupun aku percaya pada ucapan ixchella tapi hatiku belum yakin seratus persen.
Aku sudah sampai ke tempat tujuanku. Kulirik wanitaku, dia masih terlelap dalam tidurnya.
Aku mengelus pipinya dan mengecup pipi itu. “Sayang, kita udah sampe nih” kataku lembut.
DIa menguap seraya membuka kedua matanya. Dia melihat keluar jendela lalu ia mengernyitkan dahinya. “sayang, ini kan bukan rumah aku. Bukannya tadi katanya kamu mau anterin aku pulang?” katanya bingung.
Aku pun tersenyum ke arahnya sambil mengelus rambutnya. “Kita nginep disini buat 2hari sayang, aku udah minta izin sama mama papa kamu. Kamu gak keberatan kan?”
“Aku sih seneng aja, tapi kan aku gak bawa baju ramaaaaaaku sayang…” katanya sambil memegang wajahku.
“Tenang aja, aku udah bawain baju ko sayang. Hehehe” Kataku sambil tersenyum kearahnya, lalu aku turun dari mobilku dan membukakan pintu untuk wanitaku.
YOU ARE READING
I Wanna Grow Old With You.
Romance“Dulu kamu selalu memberikan hal-hal kecil yang selalu membuatku bahagia, kenapa sekarang kamu sangat berat untuk melakukan itu?apa kamu malu memiliki pacar sepertiku? Sehina itukah aku dimatamu sampai-sampai kamu enggan untuk membiarkan orang tau k...