Stefan POV
Tuhan aku sangat khawatir, melihat keadaannya seperti ini lagi. Aku rela memberikannya pada si brengsek rama itu. Karena pada awalnya aku pikir rama adalah lelaki baik yang tak akan pernah membuat ixchella seperti ini. Tapi sekarang aku sangat membencinya, dia telah membuat ixchella seperti mayat hidup bahkan lebih parah dari yang ku perbuat dulu. Aku sangat menyesal. Apa yang dia lakukan sampai ixchella seperti ini.
"Rama-jangan pergi…maafin aku..aku janji…rama" Aku menoleh ke arahnya, ku genggam tangannya. Hatiku sakit, bahkan disaat dia sedang tertidur pun hanya rama yang dia pikirkan. Aku sudah janji bukan? Kalau sampai rama menyia-nyiakannya akan ku rebut ixchella dari sisinya.
"Stttt tenang sayang, ada aku disini.." kataku sambil menggenggam tangannya. Dia membuka matanya perlahan. Bisa ku lihat bulir bulir airmata yang keluar dari ujung matanya. Dia sangat hancur. Aku pun menarik nafasku dan berusaha menyinggungkan senyumku.
"kamu udah sadar cel?" kataku menatap lembut wajahnya yang sangat pucat. Aku bahkan tak tega melihat wajah cerianya berubah menjadi wajah kusut bagaikan mayat hidup.
"aku kenapa disini fan?" katanya berusaha bangkit dari tidurnya.
"jangan bangun dulu cel. Kamu belum kuat. Kamu pingsan jadi aku bawa kamu ke rumah sakit. Aku khawatir melihat keadaan kamu, kamu gak apa-apa?" nadaku terdengar khawatir, sesungguhnya aku memang mengkhawatirkannya.
"Aku..hiks..kenapa tuhan gak ngambil nyawa aku aja sih?!!" katanya setengah berteriak diikuti dengan isakan tangisnya. Ku peluk tubuh mungil itu, aku berusaha menenangkannya.
Dia memang masih sama, dibalik sikapnya yang terlihat kokoh. Sesungguhnya dia wanita yang rapuh, sangat rapuh bagaikan Kristal es.
"kamu ngomong apa cel? Masih ada aku disini, kamu jangan takut. Aku bakalan berusaha menata kembali hati kamu, aku janji cel." Kataku mencoba meyakinkannya.
"Tapi-kamu pasti pergi lagi van, aku gak percaya sama siapapun sekarang! Kalian semua bohong, rama bilang dia gak akan pernah membuatku hancur gak akan pernah ninggalin aku. Kamu juga pasti sama aja! PERGI SEKARANG SEBELUM KAMU NYAKITIN AKU LAGI, AKU BENCI SEMUA LAKI-LAKI DI DUNIA INI. AKU CUMAN PERCAYA PAPAKU DAN KAK GIO SELEBIHNYA AKU MEMBENCI KAUMMU!" katanya, aku bisa melihat mata frustasinya bahkan kedepresiannya.
Aku tak tega melihatnya tuhan, tolong..apa yang harus aku lakukan. Aku memeluknya, dia memukul-mukul dadaku. Aku takkan pernah melepaskanmu lagi ixchella itu janjiku. Tangisannya mereda berbarengan dengan tubuhnya yang melemah. Dia pingsan!
"DOKTER..SUSTER.." Aku [un panic aku berlari keluar ruang rawatnya dan memanggil dokter.
Tak lama dari itu dokter pun datang dan memeriksa ixchella. Aku terus berdoa dalam hatiku, ya tuhan semoga dia tidak apa-apa. Aku takut sesuatu terjadi padanya.
Dokter keluar dari ruang tempat ixchella dirawat.
"Dok sebenarnya ixchel kenapa?" aku sangat mengkhawtirkannya.
"Dia sangat depresi rupanya, dia kehilangan banyak cairan tubuh. Dan bisa saya pastikan dia tidak makan apapun selama 3 hari belakangan ini bahkan minum pun tidak. Untung dia cepat ditangani, kalau tidak nyawanya yang akan melayang." Ucapan dokter tadi seakan menamparku.
Nyawa ixchella terancam dan aku tidak akan pernah membiarkannya. Aku masuk kedalam kamar rawat ixchel, wajahnya terlihat lemah. Dia tertidur tapi dari wajahnya saja sudah terlihat kalau dia sedang sangat tertekan. Dia terbaring lemah, aku tidak tahan melihatnya seperti itu.
Tuhan, kalau bisa biarkan aku saja yang menanggung semua rasa sakitnya sebagai ganti kesalahanku yang dulu. Rama harus membayar semua ini, iya dia harus membayarnya!
To: Rama Brengsek
Hidupmu takkan pernah bahagia, karena kau membuat ixchella terbaring lemah dirumah sakit. Bahkan nyawanya hampir melayang karena ulahmu bodoh!
Aku mengirim pesan pada si brengsek itu. Aku mengatupkan rahangku, emosi mulai menjalar diseluruh tubuhku.
Drrttt….drrrtttt…
From: Rama brengsek
Itu bukan urusanku dan aku tak peduli padanya, dia yang minta putus dan itu bukan salahku.
Brengsek sekali pria ini. Akan aku buktikan padanya kalau dia telah menyia-nyiakan berliannya. Dia akan menyesal sama seperti aku dulu. Aku bisa menjamin itu semua.
=======
hai readers, aku ngepost 2 part nih. kalian pernah ngerasa sakit hati gak? gimana rasanya sih? sedih hancur bahkan mungkin depresi. soalnya author baru aja ngerasain yang namanya sakit hati, huhu author baru putus sama pacar author yg udh lumayan lama pacarannya. Mungkin sebenernya ixchell tuh bayangan dr author sebenarnya. Sakit banget!
ditunggu vote sama commentnya ya, doain author cepat pulih dr kedepresian ini :-)
YOU ARE READING
I Wanna Grow Old With You.
Lãng mạn“Dulu kamu selalu memberikan hal-hal kecil yang selalu membuatku bahagia, kenapa sekarang kamu sangat berat untuk melakukan itu?apa kamu malu memiliki pacar sepertiku? Sehina itukah aku dimatamu sampai-sampai kamu enggan untuk membiarkan orang tau k...