Equalea Queensyah Salsabilla. Biasa di panggil Lea. Ia adalah gadis cantik yang memiliki wajah berparas seperti wanita Jepang. Namun ia terlahir asli di Indonesia. Matanya yang sipit dilengkapi bulu mata yang lentik. Alis yang tidak terlalu tebal, hidung yang mancung serta memiliki bibir pink alami membuat siapa pun tertarik. Namun siapa sangka gadis yang memiliki warna kulit kuning langsat ini harus menderita dalam kehidupan yang dialaminya. Lugu dan polos tingkah lakunya, membuat ia di bully dengan teman-teman sekolah barunya itu. Serta berpenampilan sangat sederhana membuatnya ia di pandang sebelah mata oleh teman-temannya.
***Hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di SMA Sinar Mentari. Sekolah terfavorit dengan segudang prestasi baik akademis maupun non akademis. Hanya orang-orang pilihan sajalah yang dapat bersekolah di sini, termasuk Lea. Ia telah mengikuti beberapa tes yang berhasil dilaluinya dengan lumayan sulit.
Langit terlihat begitu cerah bukan? Langit begitu cerah, secerah suasana hati Lea sendiri. Begitulah yang dirasakan Lea pada hari ini.
Jam yang melingkar di tangan kecilnya telah menunjukkan pukul 06.50 a.m. Lea pun mempercepat laju sepedahnya. Sepuluh menit lagi gerbang sekolahnya akan ditutup. Ia tak mau hari pertama sekolahnya diawali dengan keterlambatan dan sebuah hukuman yang tiba-tiba menimpanya.
Jam 06.59!
Sial! Keberuntungan sedang tidak berpihak kepada Lea. Pintu lobby sekolah sudah hampir ditutup. Lea langsung turun dari sepeda yang sejajar dengan para motor mewah di tempat parkiran sekolah.
Lea berlari dengan kencang menuju pintu lobby."Kakk.. jangan dulu ditutup!" Teriak Lea kepada 2 cowok sang penjaga lobby yang ingin menutup pintu.
"Waktu upacara sudah mau dimulai, dan kamu baru sampai sekarang?!" Tanya salah satu cowok dengan tatapan yang marah.
"Maaf kak, tapi sekarang masih jam 7 tepat kok, belum lebih seriusan kak."
Jawab Lea."Gimana kamu mau disiplin, kalau kamu datengnya jam 7 tepat!"
"Tapi nih ya kak, aku baca di peraturan sekolah, katanya
'Datanglah tepat waktu, jam 7 tepat siswa harus sudah berada di sekolah'
Nah berarti aku bener dong dateng jam 7 tepat di sini."
Kini, cowok yang dihadapan Lea mendadak menjadi bingung dengan perkataan Lea. Memang ada benarnya juga sih, tapi bukan begitu juga!
"Arrggh.., terserah apa kata kamu! Saya tidak peduli! Kamu akan..
Sebelum melanjutkan perkataannya, seseorang yang bertubuh tinggi tegap menghampiri mereka.
"Ada apaan ini ribut-ribut? Kalian tidak tahu apa, ini sekolah bukan pasar!!" Bentak cowok itu.
Lea dan kedua cowok penjaga lobby tersentak.
Lea seketika memalingkan wajahnya ke bawah, menatap kedua sepatunya yang masih terlihat baru.
"Ini bro, cewek yang tidak tahu diri! Masa udah telat, malah nyolot!" Sambil melirik ke arah Lea dengan sinis.
"Apa?! Nggak tahu diri?! Kalau ngomong dijaga ya kak! Orang aku nggak telat!" Bentak Lea dengan pipi sedikit merah akibat marah.
Cowok bertubuh tegap mengambil alih mereka, walaupun ia memiliki ekspresi wajah yang datar, namun ia memiliki sepasang mata yang tajam melebihi sang burung elang.
Lalu cowok bertubuh tegap itu langsung menatap tajam kepada sang penjaga lobby, ia seperti berkata 'Cepat pergi! upacara akan segera dimulai, biar saya saja yang mengatasi ini!' lalu mereka sang penjaga lobby langsung pergi tanpa menoleh sedikitpun kepada Lea.
Kini, cowok bertubuh tegap itu berdiri dihadapan Lea. Sepasang mata elangnya menatap tajam seakan Lea ingin dibunuh olehnya habis-habis.
Tidak ada tanda-tanda cowok itu berkata, hanya menatap dirinya seakan Lea ini patung pajangan di museum.
"Kak, aku boleh masuk?" Tanya Lea dengan ekspresi sedikit takut.
"Kau ingin masuk? Pas upacara sudah dimulai? Yang benar saja!" Bentak cowok yang dihadapan Lea.
Lea menunduk, dan merutuki dirinya sendiri.
"Sekarang, tulis nama kamu di Buku Siswa Terlambat di atas meja itu! Setelah itu saya akan hukum kamu!"
Perintahnya.Tidak membutuhkan waktu yang lama, Lea telah menuliskan namanya di atas kertas nerakanya.
Lalu ketika ia melangkahkan kaki untuk berbalik badan, tak sengaja ia menabrak tubuh tegap cowok itu.Lea memekik kaget ketika tubuhnya menabrak cowok tersebut.
"Kalo jalan tuh liat liat!"
Lea berdengus kesal, akhh cowok kok cerewet sih?!, gerutu Lea.
Cowok bertubuh tegap itu pun menahan ketawa dengan tingkah cewek dihadapannya kini. Ia pun melihat nama cewek itu yang terukir di atas kertas putih.
Equalea Queensyah Salsabilla.
Cowok memekik, lalu menatap Lea yang kini dihadapannya, tanpa ekspresi apa pun.
First. Saya harap kalian menyukai cerita ini💗 Alur, sudut pandang, penyuntingan kata, dan kesalahan tanda baca sudah saya perbaiki.
Saya sangat senang bila kalian men-add my story in your library. Vote, komentar, saran&tanggapan yang membangun siap saya tanggapi.
Saya pikir ini adalah cerita yang menarik untuk dibaca. Bukan hanya menarik, baper siap-siap membanjiri kalian :D Ada kejutan seru yang tak terduga.
So? Yuk lanjut bacanya! Vote+Komen+ Follow author yeah
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SUNSHINE EQUA L
Teen FictionDuniaku seakan terasa gelap Seperti ruang hampa yang tiada berarti. Waktu terus berlanjut, Hingga tak disadari hitamnya semakin gelap dan terus menggelap. Lalu, tiba-tiba saja Sang Waktu mempertemukanku dengannya. Aku tak pernah membayangkan kami ak...